16

6 0 0
                                    


“akukah orang pertama yang Fa, lupakan?”

-tanya Noval pada Arkana-


Sebulan bergulir dengan lambat, dan aku masih di ruangan serba putih ini. Sesak dan memuakkan. Aku baru ingat ada satu barang yang tak ku lihat dari dua bulan yang lalu. Aku terus mengobrak-abrik ruanganku. Tetap nihil. Tiada.

“apa yang kamu cari?” tanya Arkana mendatangiku,

“itu... berkasnya aku lupa apa, tapi ku kira itu tulisan terakhir ku”

sahutanku sembari terus mencari.

“maksud mu manuskrip naskah? Yang akan terbit akhir bulan ini?” selidik Arkana,

Aku berhenti mencari,

“memangnya aku sudah mengirim file itu ke penerbit yah?” tanya ku balik.
Aku dan Arkana saling pandang,lalu Arkana bersuara,

“sudah semenjak dua bulan lalu” sahutnya, Aku diam mengumpulkan segala memori yang ada dalam otakku. Aku berpaling dan kembali ke ranjang.

“Aku tidur dulu Na” tutupku.

“haruskah secepat ini? Aku belum sanggup di lupakan oleh mu, Fa” batin Arkana luluh lantah, apa yang telah di perkiraan dokter mulai terlihat, Hayfa melupa.

***

Siang selalu menyilaukan, terlalu mencolok untuk retina ku, namun anehnya aku masih saja menoleh ke jendela kaca kamar ini. Ada rindu yang terlupa. entah apa.

“Mah... ada Vio dan Om Noval di luar” suara Alfa memenuhi atmosfer ruang.

“Katanya rindu mamah”celetuknya. Aku hanya tersenyum.

“siang tante” sapaan hangat dari gadis berhijab putih. Violet teman sekelas Alfa biasa di panggil Vio.

“siang cantik, Vio bareng papah yah” tanyaku, Vio mengangguk. Lalu menghampiri Alfa di sofa sebelah ranjang ku.

“Fa, kapan nih... kita Hunting buku bareng lagi” Celetuk Noval, aku melongok, menatap Noval dengan instens

“Noval... apakah kita pernah dekat sebelumnya?” tanyaku, Noval terperanjat, Alfa Vio membeku seketika. Dan Arkana menutup mukanya lalu keluar dari ruangan.

Alfa mendekat
“Mah... Om Noval adalah teman lama mamah sebelum kenal papah” penjelasan Alfa buat ku tertegun.

“Maafkan aku Val... sudah melupakanmu” lirihku,

“tak apa Fa... Aku akan sering menyambangimu bersama Vio” ucap Noval hangat.
Penjelasan Noval meluruhkan ku seketika,
“Ku rasa rindu yang terlupa adalah kamu Val” jelasku.

***

“Apakah aku, orang pertama yang Fa lupakan?” tanya Noval di luar kamar berdua dengan Arkana, Arkana mengangguk.

“Ada hal lain yang mulai dia lupa?” tanya Noval serius.

“tadi pagi, dia sibuk mencari naskah untuk di kirimkan penerbit, padahal naskah itu sudah di terima penerbit dan akan terbit akhir bulan ini”penjelasan Arkana, menghentak Noval sekali lagi,

“Bagaimana bisa...”tanya menggantung Noval tak ada jawaban.

Tangis Arkana akhirnya pecah.

“Val... aku belum siap di lupakan olehnya, aku tak sekuat itu” Arkana terisak, Noval maklum. Tepukan tangan di punggung Arkana semoga menenangkan. Siapapun tak ada yang benar-benar siap di lupakan oleh yang tercinta. Takkan ada yang sanggup.

Arkana & Hayfa (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang