10

6 0 0
                                    

“Arkana namanya, tuk semua hal ajaib yang dia perbuat”
-Hayfa-

Tanpa sadar, Aku semakin hari semakin membutuhkan Arkana, mengenai apapun, hambatan sekecil apa... Aku akan berkonsultasi dengannya.

Kelebihan Arkana dari segudang lebihnya salah satunya adalah Dia memiliki lisensi Hipnotherapy, Kejutan bukan?
Itu adalah alasan lain mengapa Aku begitu nyaman dengannya. Dia ajaib sekaligus indah menurutku. Dia seperti senja untuk hidup tragisku.
Tak ada alasan tuk tidak menyukainya. Tak ada celah tuk tidak jatuh hati padanya. Mungkin hatinya belum terjamah, tetapi bukankah teman wanitanya bukan hanya Aku? Dan yang berharap mendampinginya bukan Aku seorang? Lalu Aku bisa apa, jika hati ku terlanjur mengharapkan Arkana membalas cintaku juga.

Kalau bagiku cinta itu memang harus ada timbal balik. Lain hal dengan Arkana, katanya cinta tak melulu soal timbal balik,pemberianpun termasuk cinta. Tanpa pandang di lain sudut sana sukaimu atau tidak, asal kamu tulus itu sudah termasuk cinta, sisanya biarkan takdir menjalankan tugasnya.

Arkana benar, dia hampir tak pernah salah. Lalu, membuka ruang tuk memberi dan mencintai termasuk hal yang ada dalam cinta, jadi Aku telah mengambil konsekuensi tuk kembali patah hati kembali di usia yang genap sudah dua puluh tiga tahun.

Pernah suatu ketika, kala itu Arkana memberikan screenshoot dari sebuah percakapan Dia dengan teman wanitanya. Tuk pertama kalinya Dia mendumel tentang sesuatu hal. Dia bercerita, katanya teman wanitanya ini mengejarnya terus-menerus, menelponnya tak tau aturan, dan semua yang di perbuat adalah hal yang amat tak di sukai oleh Arkana, Aku paham itu.

Di situasi macam ini ada dua hal yang kurasakan, sisi lainku merasa tersakiti, bagaimana bisa Aku terlihat tak terjadi apa-apa sedangkan Lelaki yang Aku suka menceritakan wanita lain? Apakah Aku baik? Tentu Aku buruk detik itu juga. Tetapi sisi lainnya diriku, merasa istimewa hanya karena Arkana menjadikan Aku teman bercerita mengenai apapun.kapanpun.

di usia kedekatanku dengan Arkana yang masih seumur jagung ini Aku belum mampu membaca fikirnya, apakah ada namaku dalam setiap sibuk dan lenggangnya? Aku tak tau.

***

Senja 2038...

“sejak mengenalmu, Kamu satu-satunya wanita yang selalu ada di fikiranku, Fa” penyataan Arkana jelas serius,

“Aku tau Na... tapi pada waktu itu Aku belum yakin”ungkapku,

“Kamu naif,Fa”celetuk Arkana,

Aku hanya tersenyum padanya tetap dengan mata terpejam. Aku mengantuk, tetapi masih tak ingin meninggalkan Arkana sendiri, Aku takut sendirian, Aku takut kesepian. Setidaknya panjangkan umurku sedikit lagi, sampai kisah ini selesai dibaca olehnya. Kumohon.

Arkana & Hayfa (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang