2

19 0 0
                                    

“kenapa tisu bermanfaat, karena cinta tak pernah kemarau”
-SujiwoTejo-


Aku terluka kembali, dengan Pria itu, Aku merasakan patah kembali.
Lelaki itu selingkuh, tepat di hadapku. Rasa-rasanya untuk urusan tak setia, takkan ada namanya kesempatan kedua, bukan begitu.

Aku muak harus mengulang kembali suatu hubungan, di usia yang bahkan sudah tidak pantas menjalin hubungan main-main. Sungguh lelah.
Edgar namanya, kita sudah berhubungan hampir enam bulan, dan kita tak pernah sekalipun kencan. Sibuk katanya, belum lagi status duda beranak membuat ku maklum akan apapun prioritasnya bukan begitu?
Mungkin pemakluman yang sudah ku sodorkan membuatnya salah mengartikan. Tak ada pemaksaan atas hadirnya, tak ada ekspektasi yang terlampau tinggi ku berikan padanya. Dia seorang perokok saja Aku tak menolak, walau sesungguhnya Aku benci apapun yang berbau rokok. Dia pengecualian untukku. Aku kira kebiasaan macam itu mampu diatasi nanti, mampu di perbaiki bersama-sama asal kita saling percaya dan peduli, bukankah akan mudah kedepannya?

Sepertinya, kayaknya, nantinya, dan angan-angan yang sudah Aku rangkai hancur dalam sekejap. Perselingkuhan yang sudah Aku curigai semenjak sebulan lalu benar nyatanya.
Edgar berselingkuh dengan Janda depan pertokoan tempatku bekerja.miris bukan? Tak ada maaf untuk ketidak setiaan apapun alasannya. Ketidaksetiaan adalah nilai diri sesungguhnya, bila Edgar baik Dia takkan mungkin selingkuh, dan jika Janda itu lurus Dia takkan pernah mendekati Lelaki yang jelas-jelas sedang menjalin hubungan dengan ku. Dia sudah tau.

Dahulu sekali Edgar selalu menceritakan kisah nya dengan mantan istrinya, Dia bilang mantan istrinya tak pengertian, culas, hanya membutuhkan uangnya saja, dan rentetan aib yang sesungguhnya tak layak ia ceritakan. Dan kini Aku paham, alasan utama mereka bercerai bukan kesalahan sang mantan istri, melainkan Edgar,Dia suka berselingkuh.

Dia tak pernah mampu mencukupi diri untuk satu wanita saja. Kasih yang Aku tawarkan tak pernah cukup, Dia tamak. Dia takkan pernah mampu tercukupi oleh kasih sayang yang terus saja Aku sodorkan. Dia membutuhkan banyak kasih dari beberapa orang, Playboy kah namanya? Ingin selalu di perhatikan, dan abai bahwa Aku pun memiliki masalah sendiri, dengan segala kerumitan yang Aku miliki.

Katanya Aku tak mencukupinya. Katanya Aku tak benar-benar menyukainya. Menurutnya Aku hanya butuh status saja, tak membutuhkannya dengan segala lingkup hidupnya. Cinta memang soal rasa, tetapi fikiran juga harus sejalan dengan hati. Aku tak pernah sudi untuk di bodohi dan di perbudak oleh yang namanya jatuh hati. Hidup harus terus berjalan dan Edgar bukan orang yang tepat untuk segala kesah yang Ku rumahkan.

Ini mungkin bagi sebagian Wanita adalah akhir, tapi bagiku ini hanyalah langkah awal tuk menemukan Lelaki terbaik dan sudi menjadikan diriku rumah baginya. Semoga kelak nanti, entah kapan,di waktu yang tepat dan semesta mengijinkan.
Cinta,kasih,penerimaan, apapun bentuknya jika hasil dari mengambil hak seseorang takkan ada baiknya. Segala yang baik akan datang dengan kebaikannya, begitupun keburukan akan datang dengan puluhan hasutannya.

Mencinta sah-sah saja, asal bukan hasil dari mengambil, dan bukan merampas milik orang lain.
Memberi, menerima, memaklumi, adalah bagian dari cinta jika salah satunya tak ada, akan pincang. Kita hanya perlu menemukan seseorang yang sudi belajar, sudi membenahi diri, tanpa mengeluh. Selebihnya bisa Kita usahakan bersama.Ummy pernah berucap “Tampang adalah bonus, jika keselarasan sudah ada rizky dan selebihnya mengikuti” benar kata beliau tak ada yang salah. Hanya saja belum ada sosok dapat membuat Ku menanggalkan segala kriteria demi Lelaki itu. Belum bertemu.
Maka bila kelak bertemu,di persimpangan jalan,tanpa ucap sekalipun Kamu akan berujar “Dia orangnya”.
Kelak nanti.
Mari kita bertemu! Di waktu yang tepat, di tempat yang bagus. Kala hatiku sudah sepenuhnya sembuh dan segala ungkap telah tersampaikan pada Semesta. Tunggu Aku, memperbaiki Semua,kali ini Aku harus benar-benar memperbaiki segalanya.

Aku siap patah hati kembali, sampai Aku bertemu dengan mu.
Ayo mari bertemu!
Di kala semuanya sudah selaras,dan Aku sudah siap membingkai masa depan dengan orang baru. Tanpa ada keterpaksaan, menjelajahi masa depan dengan mu di sampingku. Dan Ku pastikan Dia bukanlah Edgar. Kesempatan kedua bukanlah caraku mengartikan Cinta, Kamus besar dalam hidupku tak ada kata kesempatan kedua.
Semoga Aku cepat pulih.Semoga.

Arkana & Hayfa (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang