“Apa yang kamu lakukan di usia 25 tahun? Kalau Aku siap memutih bersamamu”-Hayfa
Ada seorang teman, aku ingin menceritakannya sedikit. Hanya di bab ini. Namanya May mungkin lahir di bulan Mei entahlah akupun tak cukup dekat dengannya. Kala itu aku hanyalah murid pindahan, dari Jawa barat pindah ke suatu daerah di Jawa tengah yang notabene bahasa daerahnya pun berbeda seratus delapan puluh derajat. Aku mengalami Culture Shock kala itu. Jadi hanyalah beberapa teman yang dekat denganku. May teman satu kelas denganku, hanya beberapa bulan setelah aku pindah dan menetap di sana, dia keluar.Alasannya tak begitu jelas, ada seseorang yang bilang dia ingin menikah dengan kekasihnya, ada lain yang bilang dia ingin membantu kedua orang tuanya, entah mana yang benar yang pasti dia bukanlah termasuk orang miskin. Dia berasal dari keluarga sederhana yang tercukupi segalanya.
Berselang setahun lebih kurasa. Aku mendapatinya mengikuti akun facebook ku, mungkin dia mengingatku sebagai murid pindahan saat dia bersekolah. Saat itu Aku baru saja lulus dari sekolah menengah kejuruan, sambil menanti ijasah keluar, aku hanya duduk di toko minyak wangi milik orang tua hanya itu. Tak ada yang banyak aku lakukan. Kala itu usia ku baru saja tujuh belas tahun, menanti ijasah untuk mencari kerja dekat terlebih dahulu, hanya itu fikirku.
Tak sengaja ketika aku menyusuri laman beranda facebook ku, ada status May, cukup mengiris.Dia baru saja keguguran, dan itu membuat guncangan hebat bagi dunianya. Dia terus menerus menyalahkan dirinya yang tak bisa menjaga harta yang telah di titipkan Sang Maha padanya. Sejatinya itu bukanlah kesalahannya,bukankah ini sudah KetentuanNya? Dan bukankah dengan cara ini May seharusnya mampu memetik hikmahnya.Dia adalah wanita yang mampu hamil, bukan wanita mandul yang tertulis dalam AlQur’an lalu apa yang sedang dia sedihkan? Dia marah pada diri sendiri, bukankah dia sama saja kecewa dengan ketentuan Tuhan?
Dua tahun terlewati, badai hidupnya ku rasa sudah terlewati. Semenjak kegugurannya tak lama Tuhan menjawab doanya, dia kembali hamil dan dikaruniai seorang anak perempuan cantik mirip dengannya.Naomi namanya. Ku kira dengan hadir seorang buah hati yang diimpikannya mampu mempererat keharmonisan dengan suami yang setia mendampinginya. Aku keliru kali ini, Manusia yang tak pernah puas membumihanguskan semua, May dengan suaminya bercerai sebulan kemudian. Tak ada angin tak ada hujan mereka memutuskan berpisah dengan alasan tak lagi cocok. Bagaimana mungkin cinta yang telah terjalin, kadang pasang kadang surut dalam setiap ombak tiba-tiba hilang begitu saja ketika bahkan buah hati yang mereka impi telah di genggaman? Bercerai memang di perbolehkan tetapi hal yang di benci oleh agama kita, dan May melakukannya di usia dia yang masih cukup dini. Mungkin pendewasaan dalam membina hubungan tetaplah yang terpenting.
Di usia dewasa, sebagian orang sibuk bekerja berangkat pagi pulang malam hanya untuk sampai di titik mapan untuknya. sebagiannya lagi giat belajar untuk sampai ke titik bagi dirinya sudah layak di kata pintar. Banyak hal yang terjadi di sekitar kita, ada yang sedang terluka,berbahagia,patah,berkembang,tersungkur, dan aku selalu bersyukur untuk segala apa yang terjadi dalam hidupku,aku puas akan diri ku saat ini dan seterusnya, aku takkan kecewa dengan apapun yang terjadi.
Dan lagi aku bersyukur aku telah di temukan Arkana saat ini. Di temukan dan menemukan adalah hal yang sangat bahagia dalam hidupku bersamanya, terimakasih sudah hadir dan sudi menetap dalam lingkup dunia ku yang membosankan ini. Tetaplah denganku, aku janjikan rumah yang nyaman untukmu.
***
2039, ruangan hotel.
“Fa... tak bisakah kita bersama sampai nenek-kakek” Arkana menutup manuskrip naskah, dan memandangku intens, aku menatapnya matanya sendu, kejujuran matanya selalu tak bisa dihindari,
“kenapa tidak?”tanya ku kembali, ternsenyum,
“tapi... Fa aku takut kamu melupa”cetus Arkana, akhirnya ketakutan itu meluncur deras dari bibirnya,
Aku kembali memandangnya, menatap gurat wajahnya, memeluknya tiba-tiba,
“asal tak melupa atas kamu dan alfa bukankah aku berhak memutih bersama Na?” sahutanku seperti pertanyaan padanya, arkana memelukku erat, tak ada jawab daripadanya,ku rasa Arkana sedang menahan tangis sekuat tenaga. Maaf Arkana untuk segala kesulitan ini, tapi aku masih ingin menemanimu. Menjaga Alfa sampai nanti aku berkata sudah waktunya aku pergi. Bukan sekarang... nanti sayang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arkana & Hayfa (SUDAH TERBIT)
Teen FictionHayfa berusia 43 tahun di tahun 2038. Menemukan dirinya mengidap Alzheimer. Dia tak ingin suaminya, Arkana dan Alfa anak semata wayangnya bersedih. Dia menulis segala hal mengenai petualangan hidupnya sebelum bertemu dengan Arkana. Banyak hal yang t...