Bagian 3 : Luckiest Unlucky Day

6.4K 982 55
                                    

South Node Conjuct North Node in Synastry

.

d u s t i e k t h





Bagian III

"luckiest unlucky day"





***

Dari seluruh tempat yang ada di desa, ada beberapa tempat yang begitu Taehyung benci. Yah selain perpustakaan—karena tempat itu membosankan—ada satu tempat lainnya yang bahkan rasanya tidak pernah pemuda itu datangi. Sebut saja itu tempat belajar Emma—Ruangan Dr. Mary.

Bau obat-obatan itu begitu mengganggu indra penciuman pemuda Kim. Matanya mengerjap melihat remang-remang cahaya lentera yang menerangi ruangan.

Tanpa melihat dengan jelas, Taehyung sudah mengerti ia berada di klinik desa hanya dari bau yang terhirup olehnya.

Pemuda itu mendudukkan diri dengan cepat, kemudian meringis merasakan nyeri kepalanya yang berdengung, tangannya memegangi sisi kepala dan baru sadar ada sebuah perban yang melingkari kepalanya.

Baiklah ini memalukan, tapi sepertinya ia baru saja pingsan.

Dan lalu, dibawa ke klinik ini. Warga baik hati mana yang repot-repot mengurusnya? Taehyung jadi terharu.

"Mary kau disana?" Taehyung memanggil. Wanita itu baru berumur 22 tahun, lebih senior empat tahun dari pemuda Kim, meski begitu, wanita itu terlihat jauh lebih muda dari umur aslinya.

Taehyung mengangkat sebelah kakinya, baru sadar kakinya—yang kapalan—memiliki luka di ujung, seperti bekas terseret. Mungkin karena pingsan tadi.

"Mary kau punya semacam obat merah?" ia memanggil lagi. Lalu menoleh saat mendengar sebuah derap langkah dari lantai bawah menaiki tangga. "Mar—oh." Ia hampir berseru lagi hingga sadar seseorang yang datang bukanlah dokter muda si kesayangan desa.

"Syukurlah kau sudah bangun. Apa kepalamu masih pusing? Atau dadamu masih terasa nyeri?" seorang pemuda lainnya datang dengan terburu, hingga jubah coklat yang dikenakannya bergerak mengikuti arah geraknya yang mendekati Taehyung.

Rambutnya berwarna hitam kelam, mungkin ada warna lainnya meski tidak tertangkap mata mengingat remangnya ruangan.

Kulit lehernya begitu kontras dengan jubah yang dikenakannya, ia terlihat sedikit tenggelam dengan jubah itu.

Dan—lihat matanya, binarnya terlihat begitu nyata meski di ruangan ini. Wajahnya terlihat keemasan ditimpa cahaya lentera—

Cantik.

"Ha—halo? Kamu tidak apa-apa? Ah! Maafkan aku, kakimu terluka. Aku tadi membopongmu karena yang lainnya kabur begitu saja. Sebentar, aku ambilkan obat merah." Ia sibuk sendiri meraih kotakan putih di pojok ruangan, sembari melepas jubahnya hingga pemuda Kim dapat baju hitam—dan lekuk tubuh—pemuda itu.

Taehyung meneguk saliva-nya.

Ia tidak sedang berada di surga, bukan?

Pemuda Kim masih bergeming pada posisinya yang memegangi kaki, terduduk di ujung matras memperhatikan sosok manis yang tampak sigap dengan kapas dan botolan obat yang ia bawa.

Netra hazelnya mengikuti bagaimana ia turut terduduk di hadapannya, jarinya terasa dingin dan halus saat menyentuh kulit kaki Taehyung—yang kapalan. Membersihkannya dengan hati-hati.

Dalam jarak sedekat itu, Taehyung bisa melihat bagaimana merekah bibir pemuda itu.

"Aku sedang dalam perjalanan pulang saat melihatmu terlihat berbicara dengan beberapa anak desa. Lalu aku melihat salah satunya menendangmu, sehingga aku panik dan berusaha menghentikan mereka. Dan kamu sudah pingsan saat aku mendekat." Jelas pemuda itu yang sebenarnya tidak didengarkan oleh Taehyung yang masih sibuk memperhatikan paras pemuda di hadapannya.

South Node conjunct North Node in Synastry | kth.jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang