PEMENANG WATTYS 2020 KATEGORI FANFICTION
Complete | 13.05.20
[1900s Taekook Alternative Universe]
;
Taehyung, seorang yang jatuh cinta pada Jeongguk, anak pendeta yang sangat dihormati.
Dengan status sosial Jeongguk dan kondisi kala itu,
Taehyu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
South Node Conjuct North Node in Synastry
.
d u s t i e k t h
Bagian XIX
"a decission"
***
Pagi hari, saat Jimin mengetuk pintu kamar Jeongguk yang sedang membereskan kamarnya. Mereka bahkan belum makan pagi hari itu, tapi Jimin berkata seseorang datang mencari Jeongguk, membuat pemuda manis itu terheran, dan merasa lebih heran saat mengetahui bahwa Gerald yang datang mencarinya.
Jeongguk mendatangi Gerald yang berdiri di dekat pagar sederhana yang membatasi area rumahnya, melihat pemuda itu tampak menungguinya. Ini masih terlalu pagi rasanya, apakah hal sepenting itu?
Gerald menyerahkan sekop kepadanya, membuat Jeongguk menjatuhkan pandangan pada sekop itu. "Kau meninggalkannya kemarin malam."
Sedetik, Jeongguk memandang Gerald keheranan. Hanya untuk, sekop? Tapi pemuda manis itu hanya mengangguk, berjalan mendekat meraih gagang sekopnya saat Gerald menariknya mendekat, cukup dekat hingga ia bisa mendengar suaranya yang seperti berbisik.
"Aku sudah memperingati, Jeon. Perhatikan langkahmu." Gerald berucap dingin. "Julian melihat kalian semalam, aku menyuruhnya memberikan barangmu yang tertinggal dan tebak apa yang membuat dia berlari kepadaku dengan ekspresinya yang tampak tidak percaya? Dia melihatmu. Dengan Tobias."
Suara Gerald bergitu dalam, memberikan tekanan pada akhir kalimatnya, dari seluruhnya, membuat sesuatu dalam Jeongguk seakan berhenti berdetak untuk sesaat. Napasnya tercekat saat ia melirik kearah Gerald tidak percaya.
"A—apa? J—julian?"
"Kau mendengarku, J." Gerald meneruskan. "Ini peringatan terakhir. Hargai keluargamu, hargai ayahmu. Kalau kau ingin tetap berada disini, ikuti peraturan dan tradisi yang ada. Beruntung Julian mudah untukku. Tetap, aku tidak bisa menjamin. Aku tidak bertanggung jawab dengan kalian, tapi ketenangan desa adalah satu dari urusanku. Pikirkan baik-baik perkataanku barusan."
Gerald mendorong gagang sekop tadi membuat Jeongguk tersentak mundur selangkah, lalu beralih balik meninggalkan pemuda Jeon yang mematung ditempat.
***
Jeongguk merasa tidak tenang sepanjang hari itu. Jemarinya terasa dingin, ia tidak fokus dengan apa yang dilakukannya, rasanya seperti ingin menangis, mengutuk atas keteledoran diri. Ia tidak bisa menceritakannya kepada Jimin, ia tidak bisa menceritakannya kepada siapapun dan itu semakin membuat beban dalam dirinya terasa berat.
