PEMENANG WATTYS 2020 KATEGORI FANFICTION
Complete | 13.05.20
[1900s Taekook Alternative Universe]
;
Taehyung, seorang yang jatuh cinta pada Jeongguk, anak pendeta yang sangat dihormati.
Dengan status sosial Jeongguk dan kondisi kala itu,
Taehyu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
South Node Conjuct North Node in Synastry
.
d u s t i e k t h
Bagian VII
"sneak out"
***
Dalam satu tahun sekali, desa akan merayakan datangnya musim dingin. Sebenarnya, tidak selalu tepat tanggal dan bulannya, semua menyesuaikan bagaimana musim memutari desa, tapi bisa dilihat bagaimana dedaunan yang sudah berguguran meninggalkan dahan pohon mereka.
Emma sangat menyukai festival itu, ini adalah tahun kedua baginya untuk bisa turut ikut serta sebagai penari desa. Ia akan mengenakan kostum cantik khas peri hutan dan menari dengan beberapa gadis desa lainnya.
Pesta akan berlangsung sejak sore hingga malam. Warga akan menyiapkan banyak makanan, kue, bahkan minuman keras disana. Festival itu seperti ucapan terimakasih untuk melimpahnya hasil hutan desa setiap musim gugur datang. Musik dan tarian akan berlangsung hingga malam, semua orang akan berada disana, memang tidak akan ada yang ingin melewatkannya juga.
Satu hari menuju hari besar itu, semua warga tampak sibuk di alun-alun desa. Bahkan tetua desa—Tuan Taylor, ayah Gerald—sudah tampak sibuk sejak pagi. Terlihat remaja desa sibuk bahu membahu mengangkat kayu yang sepekan lalu sudah mereka tebang, mendirikannya, membawa tangga dan memaku ujung ke ujungnya, mengecatnya dengan warna-warna cerah.
Para gadis terkikik diujung, mereka pun turut membawa meja dan perlengkapannya, sembari memperhatikan bagaimana laki-laki desa yang juga tampak unjuk gigi dengan memamerkan kebiasaannya dalam membangun panggung itu.
Para laki-laki yang bertugas untuk pekerjaan berat dan mengangkut barang, sedang para gadis bekerja untuk urusan dapur, termasuk melengkapi ketersediaan konsumsi untuk seluruh warga yang membantu hari itu. Emma tidak termasuk yang mengurus dapur, ia dan gadis desa lainnya memotong kertas warna dan melekatkannya dengan tali putih, membentuk bendera mini yang nantinya akan terlihat melintas diatas alun-alun, menghias.
Alun-alun begitu ramai. Semua orang nampak paham pekerjaannya, semuanya tampak aktif dan inisiatif, mungkin karena mereka memang menyambut perayaan dengan senang hati.
"Ggukie, membantu memasak mau? Aku takut kamu akan ceroboh kalau memakai gergaji." Jimin memandangi Jeongguk dengan pandangan khawatir.
Seperti warga desa lainnya, Jeongguk dan Jimin pun turut membantu persiapan perayaan. Ayah mereka sudah memberitahu apa-apa saja yang bisa mereka lakukan, Jimin pintar temali, ia mengajukan diri menjadi penali papan untuk gambaran sederhana yang disambut baik oleh dua remaja desa lainnya—Jimin memang berbakat. Jeongguk pun mencari kesibukan lain, dan mencoba menggergaji satu bambu yang akan membentuk rumah khas desa versi miniatur.
