PEMENANG WATTYS 2020 KATEGORI FANFICTION
Complete | 13.05.20
[1900s Taekook Alternative Universe]
;
Taehyung, seorang yang jatuh cinta pada Jeongguk, anak pendeta yang sangat dihormati.
Dengan status sosial Jeongguk dan kondisi kala itu,
Taehyu...
| note: cerita ini bentuk pengulangan, dari sudut pandang Gerald.
trigger warning: character's death.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Sejak awal, darah pemimpin sudah hadir di dalam diri Gerald. Pemuda 19 tahun itu secara alamiah menjadi 'pimpinan' dalam kelompok kecil para pemuda di desa. Teman-temannya bukan takut pada Gerald, pemuda bersurai hitam itu tidak memiliki aura menuntut, hanya saja, mereka lebih segan, dan Gerald tidak merasa terganggu dengan itu.
Jadi, saat Gerald tampak tidak suka dengan Tobias—Taehyung—teman-temannya pun ikut melayangkan ejekan dan ucapan benci pada pemuda Kim, dengan mereka yang tidak berpikir panjang.
Sejatinya, Gerald bukan seseorang yang mudah merasa dendam. Tidak sama sekali. Ia bahkan tidak mudah marah, menampakkan emosi pun jarang. Tapi pemuda itu tahu, saat ia merasa tidak suka pada Taehyung.
Sedikit dari nuraninya paham kalau ia cemburu;
Ya, cemburu.
Alasan klise, karena perempuan yang ia kagumi dengan jelas mengatakan ia menyukai Taehyung, untuk menolaknya.
Walaupun pada dasarnya Taehyung tidak melakukan apapun, Gerald tidak bisa menutupi kalau dirinya benci dengan pemuda itu.
Gerald masih mengingat saat dua tahun yang lalu, ia mendengar desas-desus tentang keluarga Kim, keluarga Taehyung. Seperti sebuah rahasia umum, kalau para wanita tua di desanya menjadikan keluarga itu sebagai buah bibir sejak awal kepindahan mereka.
"Suaminya meninggalkan mereka, wanita muda itu sepertinya menjual seluruh yang dia punya untuk pulang kemari,"
"Padahal dulu kudengar Carters tidak mengizinkan Susan menikah dengan pilihannya itu,"
"Dari dulu dia memang keras kepala, lihat sendiri akibatnya."
Membicarakan apapun, yang sebenarnya bukan urusan mereka. Meski Gerald tidak menaruh dengar, bisik-bisik itu terlalu ramai untuk bisa diabaikan.
