19

3.4K 298 74
                                    

Salah satu tabiat manusia paling buruk adalah lupa diri



Sekali lagi, tubuh namjoon mengejang lemah dipangkuan tuan min dan yoongi kala mereka masih dalam perjalanan. Yoongi menepuk pipi namjoon berkali-kali, berharap setidaknya namjoon membuka mata, namun nihil. Tuan min berteriak pada sang supir untuk mempercepat laju kendaraan. Ia terlalu takut membayangkan kesakitan namjoon.

"Seharusnya kemarin kakek memaksamu untuk kerumah sakit, kakek bersalah karena meminta ayahmu datang" kwang so membawa tubuh namjoon yang kembali tak sadarkan diri ke pelukannya

"Jangan buat kakek takut, sayang. Kakek mohon" yoongi tak henti memberi minyak hangat di sekitar tangan dan dada namjoon, berharap setidaknya namjoon terbangun.








***
"Namu ya.." mirae menangis sesenggukan sambil terus memukul sesak di dada.

"Maafkan aku mirae-ya"ucap seokjin pada mirae sambil menggenggam tangannya.

Mobil berwarna silver itu dengan kencang membelah jalan daegu menuju rumah sakit.  Seokjin tentu masih gemetar mengingat bagaimana dirinya dengan mata kepala sendiri menyaksikan bungsunya mengejang. Sungguh jika terjadi sesuatu pada putra nya, seokjin yakin sang mertua akan membunuhnya saat itu juga. Mengingat itu, seokjin lantas memacu lebih kencang kendaraannya agar bisa mengejar kendaraan sang mertua yang membawa sang anak ke rumah sakit
















***
Sedang di sisi lain, derit brankar membawa lari pasien remaja tanggung berpakaian hangat yang tak sadarkan diri itu menuju ruang ugd. Langkah tergesa ditunjukkan semua orang disana hingga mencapai ruangan tersebut. Genggaman tangan hoseok terlepas, juga yoongi di tahan mundur kala ia hendak mendekat ke dalam ruangan tersebut.

"Silahkan tunggu disini tuan, kami akan berusaha menyelamatkan kerabat anda" ucap seorang perawat saat menenangkan yoongi lantas ia masuk dan menutup ruangan mengerikan itu.

"Namjoon" hoseok terisak dibelakang yoongi, yoongi dengan sigap merengkuh keponakan sulungnya ini.









***
Seokjin berlari tunggang langgang tak peduli dengan pandangan aneh semua orang melihat laki-laki dengan kemeja putih berantakan dan berpeluh berlari tanpa kendali di selasar rumah sakit. Beberapa orang bahkan mengumpati seokjin karena keteledorannya, namun seokjin tak peduli, hatinya serasa mati rasa kala melihat namjoon jatuh mengejang. Ia merasa nyawanya telah ikut tertarik bersama putra nya yang entah ada di mana sekarang.

Langkahnya melemah kala melihat beberapa anggota keluarganya berada di selasar ugd dengan raut khawatir.

"A--a-yah, bagaimana anakku?  Bb--bagaimana keadaan anakku? Dia baik-baik saja bukan?" baru saja seokjin hendak mendekat pada sang mertua, seseorang telah menarik kerah belakangnya hingga membuat ia tersudut.

Yoongi

Yoongi naik pitam melihat siluet seokjin yang mendekat pada sang ayah, tanpa kendali yoongi menarik sang kakak lalu menghempaskannya ke sudut dinding ugd

Bugh

"Brengsek kau kak!!" histeris yoongi terengah setelah memukul dan memaki seokjin.

"Yoongi!" teriak sang ibu melihat putra nya berlaku kekerasan di hadapannya.

Yoongi seakan gelap mata dan enggan mendengar perkataan semua orang, ditatapnya seokjin nyalang dengan tatapan khas yoongi saat marah. Yoongi kembali menarik kerah baju sang kakak ipar.

"Untuk apa kau kesini hah?! Untuk apa?!"

Seokjin hanya mampu tertunduk menyesal dan pasrah atas apa yang diperbuat sang adik, ia tahu ia pantas mendapatkan ini

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang