Now that i have loved so purely and deeply, i have realized how lonely I am
*
**
Yoongi mendekap erat namjoon yang terisak dipelukannya dan sang ayah. Min kwang so juga terus membisikkan kata penghibur pada namjoon. Agaknya, keluarga jung juga sudah tidak bisa berbuat apapun, karena keputusan ini tentunya menorehkan luka baru bagi keluarga min.Namjoon sudah lebih tenang kala yoongi mengajaknya untuk mengambil beberapa berkas penting dari sekolah di kamar twin, sedang tuan min hanya menunggu di bawah sambil sesekali menatap putrinya yang juga terisak disana.
Yoongi mengantarkan namjoon untuk kembali ke kamar, sedang ia akan menyiapkan keperluan milik namjoon.
"Temui kakakmu, namjoon-ah" namjoon mengangguk mengiyakan.
Langkah kaki berat dibawa namjoon pada saudara kembarnya, hoseok. Dari sudut pintu, namjoon melihat saudara laki-laki nya duduk membelakanginya. Dipandangnya lagi sekitar, berbagai frame foto, mainan bahkan buku-bukunya berserakan dimana-mana, lengkap dengan pecahan kaca juga. Tubuhnya turun meraih kruk milik sang kakak yang terserak di dekat tempat tidur, lantas dibawa mendekat kearah sang kakak.
"Hoseokie-" suaranya tercekat tertahan sesak tangis.
Namjoon merendahkan tubuhnya, berada di belakang tubuh kakak kembarnya
"Mianhe-"
"Maaf jika selama ini aku selalu menyulitkanmu, hoseokie-ya" namjoon mengusap air mata nya yang tak bisa ia bendung.
Rasanya seperti mimpi menghadapi hoseok yang seperti ini. Baginya, hoseok bagai candu yang keberadaannya benar-benar tidak bisa ia abaikan. Tapi jika sudah seperti ini, namjoon tidak bisa memaksa apapun. Benar kata taemin, hoseok kesulitan dengan keberadaan dirinya disekitar hoseok.
"Kau tahu kak, apa kebahagiaan terbesarku?"
"......"
"Hobari-ah, kaulah alasanku hidup selama ini. Kebahagiaan mu adalah alasan mengapa aku tersenyum hingga saat ini, kebahagiaanku adalah jika bisa selalu bersamamu"
"Tapi, jika aku bukan alasan kakak bahagia, maka aku siap pergi dari hidupmu kak-" namjoon meraih sebelah sisi pundak hoseok, ia harap hoseok tahu apa yang ia rasakan.
Hoseok sempat meronta sesaat, ia terlalu angkuh untuk mengakui jika ia juga terluka saat namjoon mengatakan kalimat-kalimat itu.
"Kakak, aku minta maaf jika selama ini aku selalu mengambil mama dan ayah dari kakak"
"Sekarang mama dan ayah milik kakak sepenuhnya, terimakasih sudah berbagi selama ini dengan ku ya kak-"
Namjoon tercekat dengan perkataannya, menjeda sesaat meredam tangis yang siap meledak. Berusaha sekuat tenaga untuk tidak lemah dihadapan hoseok.
"Kakak, jangan menyerah. Akan ada mama dan ayah yang siap membantu setiap langkah kakak. Akan ada kakek dan nenek yang selalu membantu mu dalam hal apapun. Akan ada hyunjung dan taemin yang siap menjadi penopang langkahmu kak"
Namjoon merengkuh tubuh hoseok dari belakang dan terisak sesaat disana.
"Kak hoseok--hiks--terimakasih, terimakasih untuk semuanya ya kak. Aku minta maaf jika selalu menyulitkanmu" namjoon memeluk tubuh hoseok yang enggan berbalik sama sekali. Tetes tetes air mata namjoon berjatuhan di pundak hoseok
"Aku pergi ya kak. Jaga dirimu baik-baik. Aku menyayangimu-"
Namjoon mengecup puncak kepala hoseok, beranjak dari kakaknya dan disambut oleh pelukan yoongi,namjoon tersedu disana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Regret
Fiksi PenggemarUntuk Hobari dan Namu, tumbuhlah menjadi putra ayah yang selalu memberi kebahagiaan untuk keluarga Jung serta keluarga Min~