Keluarga Jung tersenyum suara tangisan bayi terdengar dari ruang operasi. Pasangan kakek dan nenek baru ini lantas berpelukan hangat sambil mengucap syukur pada Tuhan.
"Jagoan keluarga jung telah hadir, selamat kau telah resmi menjadi nenek dari si kembar" sang suami tak lupa mendaratkan kecupan hangat di kening sang istri.
"Kau juga. Selamat telah menjadi kakek dari calon penerus kita. Aku sangat bahagia mendengar tangis keras mereka, kuyakin mereka akan jadi anak yang pintar-"
"Kau benar sayang-"
"Ayah..-"kedua nya melepas pelukan lantas mengalihkan pandangan nya pada putra semata wayang mereka yang baru saja keluar dari ruang operasi.
"Kemarilah-" Sang ayah merentangkan kedua tangannya siap menerima pelukan sang anak
"Mereka tampan ayah, ibu. Aku bahagia-" Jung seokjin lantas mendapat pelukan hangat dari ayah dan ibu nya.
Dan lagi kebahagiaan terus menerus menyeruak masing-masing anggota keluarga jung, tak terkecuali oleh jung mirae yang masih tergolek lemah diatas brankar sambil menahan tubuh kedua putra kecilnya yang baru saja hadir ke dunia.Sesekali ia mencuri kecupan hangat di dahi kedua putra nya yang dibalas hisapan keras pada dadanya.
"Ah..putra kecil mama. Kalian harapan hidup mama nak. Selamat datang di dunia nak, terimakasih telah menjadi satu sumber kebahagiaan mama-"
"Kakak..lihat adikmu ini bahkan menghisap dada mama terlalu keras -" ucap mirae sambil mengusap dahi putra sulungnya..
Kegiatannya teralihkan kala sang suami datang dengan sumringah,mengecup dahi nya lembut sambil memeluknya bersama kedua putra nya.
"Kesayangan ayah...-" seokjin masih mempertahankan dekapannya di pelukan istrinya.
Ooeee....
Oooee....
Pasangan ayah dan ibu baru lantas panik mendengar tangisan kedua nya yang begitu keras.
"Astaga..kakak diam yaa..-"
Seokjin dengan reflek membawa si sulung ke dalam rengkuhannya. Sedang mirae membawa si bungsu ke dalam dekapannya.
"Hsstt..anak ayah-"seokjin mengayun anak nya, serta sang istri yang masih menepuk lembut tubuh si bungsu.
"Ohoho~""Anak ayah sedang lomba minum eoh? Coba sini ayah lihat, siapa yang paling kuat minum-" seokjin menoel kedua pipi anak-anaknya yang ada di dalam 1 kasur tidur bayi khusus milik mereka.
"Oppa, jangan diganggu dahulu, kau tahu mereka baru saja selesai konser-"seokjin terkikik mendengar keluhan sang istri, ia juga mengerti betapa kerasnya suara tangis si kembar.
"Memang apa yang terjadi pada mereka, hm?-" seokjin menarik mirae dalam pangkuannya.
"Kakak tadi memukul namjoon dengan botol minum nya, membuat namjoon terkejut dan menangis keras, dan kau tahu kan apa yang terjadi selanjutnya-" seokjin tersenyun sambil memerhatikan istrinya yang sedang menepuk bokong kedua putra nya yang hampir jatuh tertidur.
"Namjoonie duduk-"anak balita yang sudah terisak itu lantas duduk di dekat ayahnya dan terus meracau tidak jelas.
"main na buat onie ya, aya..onie mau ithu. Kaka onie mau ithuna-"seokjin mendesah lelah lantas memandang anak sulungnya yang juga menangis disana.
"Kaka-"seokjin terkejut saat anak sulungnya ikut histeris dengan cadelnya yang lebih kentara dibanding namjoon
"dak..dak au aya! Ini unya soki--hiks hiks mama"hoseok makin memeluk mainan ultraman miliknya dengan erat tak lupa dengan tangisan keras.
Seokjin mendesah lelah saat ini, melihat dua balita umur 3.5 tahun ini menangis bersahutan yang berhasil membuatnya semakin pusing. Mirae yang baru datang dari kamar twins hanya menggeleng sambil tersenyum kecut, kedua anaknya memang suka mencari perhatian jika ayahnya datang.
"Istirahatlah, sayang. Aku tahu kau lelah-" mirae membantu suaminya melepas dasi nya.
"Tidak..tidak, aku ingin menghabiskan waktu dengan anak-anak. Tapi ini bagaimana cara mendiamkan mereka-" seokjin menggaruk tengkuk ragu sambil tertawa kecil, malu juga tak mampu menenangkan kedua anaknya.
"Maka dari itu kau bergantilah baju dulu, anak-anak rewel karena melihat mu memakai jas ini yeobo-"ah, seokjin rindu sapaan kesayangan dari istrinya itu.
"Iya nyonya cerewet--astaga kakak, adik jangan dipukul-"seokjin berhasil mencegah hoseok yang siap melayangkan ultraman nya ke wajah sang adik.
"Ada ebun beli-beli ya aya di enpat atek?-" tanya namjoon kala mobil melaju ke daegu
"Iya sayang, ada kebun strawberry di tempat kakek-"
"Ueekk..beli-beli dak enyak-" hoseok bergidig ngeri membayangkan strawberry dengan bintik-bintik putih di sekitarnya, berbanding terbalik dengan namjoon yang justru antusias.
"Kakak ini, strawberry itu enak loh. Warna nya cantik, seperti baju mama-" si ibu menoel pipi gemuk sulungnya yang masih bergidig membayangkan strawberry.
"Dakk!! Dak antik-"
"Kaka ayah!-" jari kecil namjoon seperti memutar jempol kebawah membuat hoseok menangis seketika.
"Mama,aku ingin bertemu kakak hiks-" pecah tangis namjoon dipelukan sang ibu.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret
FanfictionUntuk Hobari dan Namu, tumbuhlah menjadi putra ayah yang selalu memberi kebahagiaan untuk keluarga Jung serta keluarga Min~