09

1.9K 397 35
                                    


"Apa kamu nggak mau buka hati kamu lagi?"

"Mbak, aku istirahat ya?" Kai tersenyum tipis, ia yang tadinya bersandar pada sofa beranjak bangun kemudian berjalan masuk ke bagian dalam rumahnya dan menuju ke kamarnya.

"Kai---" Mbak Lia berhenti berkata saat Kai langsung masuk ke kamar tanpa menunggu Mbak Lia berbicara. Mbak Lia hanya menghela napas sambil menatap punggung Kai yang perlahan menjauh.

"Mbak?" Ibu memanggil Mbak Lia saat Kai sudah masuk ke dalam kamarnya.

"Iya, bu?"

Mbak Lia yang sudah selesai menyiapkan makanan untuk Mario hanya menoleh singkat karena Ibu mengajak Mario untuk duduk di ruang makan. Mbak Lia pun ikut duduk dan meletakkan makanan di atas meja untuk Mario makan. Sambil mengamati Mario makan, Ibu menatap ke dalam di mana Kai baru saja masuk.

"Krystal itu temennya Kai ya Mbak?"

"Iya, bu. Temen SMP dulu."

"Cuma temen aja?" Tanya Ibu lagi.

"Kayaknya sih bu, kan mereka lagi ngerjain studio." Mbak Lia menjawab dengan hati-hati. Ibu tadi udah nanya tapi hanya dijawab singkat oleh Mbak Lia, kayaknya Ibu penasaran sama Krystal makanya beliau nanya-nanya lagi ke Mbak Lia.

"Tadi pas Ibu sama Ayah masuk dan ngeliat ada Krystal di ruang tamu, terus dia bilang kalau dia temennya Kai, Ibu seneng banget rasanya. Ibu kira Krystal itu pacarnya Kai." Mata Ibu terlihat berbinar saat mengatakannya. Mbak Lia yang melihatnya ikut tersenyum. Ibunya terlihat senang saat ini.

"Tapi mereka temenan aja, Bu." Mbak Lia kembali mengingatkan Ibu. Tidak mau kalau Ibu berharap banyak.

"Iya, Mbak." Ibu mengangguk dan tersenyum tipis. Beliau lalu mengelus rambut Mario yang sedang lahap memakan sayurnya. "Udah dua tahun ya, Mbak?"

"Bu---"

"Apa Kai bakalan terus kayak gini ya Mbak? Ibu berharap saat Krystal datang tadi, Kai udah mau mencoba menjalin hubungan lagi. Atau emang dia lagi nyoba, Mbak?" Tanya Ibu penuh harap.

"Aku nggak tau, Bu. Tadi aku juga bilang sama dia apa nggak mau buka hati lagi tapi dia langsung diem dan masuk kamar. Kayaknya emang cuma temen aja, Bu." Mbak Lia menatap pintu kamar Kai. Mata Mbak Lia lalu beralih menatap Ibu, nggak tau kenapa ia ingin memberi tau Ibu soal hal ini. "Tapi---dulu sih Krystal pernah suka sama Kai, bu."

"Iya, Mbak?" Ibu menoleh seakan nggak percaya.

"Iya pas SMP. Kai suka cerita sama aku soal Krystal, katanya Krystal suka sama dia. Anaknya baik, bu. Coba deh Ibu tanya-tanya soal Krystal sama Kai, kali aja kalo sama Ibu Kai bakalan lebih enak diajak ngomong. Sama aku gitu sih langsung pergi aja." Mbak Lia menggerutu sebal mengingat Kai yang cuma gitu aja saat Mbak Lia ngajak ngomong.

Ya walaupun Mbak Lia tau alasannya, tapi dia sebel aja.

"Ya udah nanti Ibu ngobrol sama Kai."

***

Tok tok tok

Malam hari saat akan makan malam, Ibu mengetuk pintu kamar Kai. Beliau membuka knop pintu perlahan setelah ada jawaban 'ya' dari dalam kamar. Beliau berjalan masuk dan menghampiri Kai yang ternyata sedang sibuk di depan laptopnya.

"Makan dulu, Kai."

"Iya bu, bentar lagi. Aku lagi ngerjain ini." Kai menjawab tanpa menoleh pada Ibunya. Ibu pun duduk di sebelah Kai dan melihat ke laptop Kai. Ibu lihat Kai sedang melihat-lihat denah studio foto miliknya.

"Kata Mbak Lia studio kamu lagi direnov? Ini ya?" Ibu menunjuk laptop Kai yang menampilkan gambar halaman depan studionya yang kalau Ibu lihat ada rancangan taman.

LacunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang