14

1.6K 399 74
                                    


Jakarta

"Ma, besok malem aku ke Semarang lagi ya?"

"Loh, udah mau kerja lagi? Katanya bakal lama di rumah?" Mama menghentikan aktivitasnya yang sedang melipat pakaian, Krystal pun menghampiri Mamanya untuk membantu melipat pakaian yang baru saja kering tersebut.

"Sehari doang kok, ada acara ulang taun keponakannya temen aku." Krystal menjelaskan bahwa ia ke Semarang bukan untuk bekerja melainkan menghadiri acara ulang tahun keponakannya Kai.

"Oh ya udah nggak papa. Dianter Mas Ian?"

"Nggak usah deh Ma, aku naik gojek aja." Krystal menggeleng, nggak tau kenapa ia nggak pengen aja dianterin sama Mas Ian. Karena akhir-akhir ini Mas Ian selalu ngeledekin dia sama Kai. Padahal mereka berdua nggak ada apa-apa tapi Mas Ian selalu aja ngeledekin Krystal kalau ngebahas tentang Kai.

"Ya udah kalau gitu. Kamu makan dulu gih, belum makan kan kamu?"

"Iya, makan sama Mama aja yuk. Pengen disuapin." Krystal merajuk pada Mamanya dengan menggoyangkan lengan Mamanya. Mama tersenyum sambil geleng-geleng kepala. Anak bungsunya ini walaupun udah gede makannya masih minta disuapin aja.

"Mama rapiin ini sebentar, kamu ambil nasi dulu sana."

"Asik." Krystal pun bergegas menuju meja makan, mengambil nasi dengan porsi lebih banyak dari biasanya karena akan ia makan bersama dengan Mamanya. Setelahnya ia kembali ke sofa tengah, ia menyalakan TV untuk menemaninya makan.

"Duh, udah gede gini makan masih disuapin kamu itu dek?" Mama yang sudah selesai merapikan pakaian lalu duduk di sebelah Krystal, beliau mengambil sendok dan menyuapkan nasi beserta lauknya lalu mengarahkannya ke mulut Krystal.

"Hehehe, kan enak Ma kalau disuapin." Krystal membuka mulutnya menerima sendok berisi nasi dan lauknya tersebut.

"Iya, makan yang banyak yaa anak Mama."

"Assalamualaikum." Saat sedang asik makan tiba-tiba terdengar suara dari luar rumah, nggak lama Mbak Nina dan Naka masuk ke dalam rumah. Melihat nenek dan tantenya, Naka pun berlari ke arah neneknya tersebut yang sedang menyuapi Krystal.

"Nte makannya sama nenek?" Jari kecil Naka menunjuk piring yang dipegang oleh neneknya tersebut sambil matanya menatap bingung ke arah Krystal.

"Iya."

"Nte kan udah besal? Ko makannya disuapin?" Naka kembali bertanya dengan wajahnya yang masih terlihat bingung.

"Iya, pengen aja."

"Napa pengen? Kalau udah besal itu kan makannya sendili ya Ma ya?" Naka menoleh kepada Mbak Nina meminta jawaban dan Mbak Nina mengangguk, Naka pun menoleh kembali pada Krystal. "Nte ko ngga tau si kalau udah besal halus makan sendili?"

"Hahah iya, tante udah tau kok. Emang Naka makannya sendiri ya?"

"Iyah. Kan Naka udah besal juga. Jadi makannya sendili ngga disuapin lagi"

"Wah, keren." Krystal mengacungkan jempolnya memuji Naka.

"Nte ngga kelen yah belalti?"

"Hahaha, nte makan sendiri juga tapi ini lagi pengen disuapin aja."

"Ngga tau ah Naka ngga ngelti." Naka berlalu karena matanya melihat biskuit di dalam toples yang ada di meja dekat TV. Ia berjalan mengambil toples berisi biskuit tersebut, lupa obrolannya dengan tantenya.

"Dari mana Nin?" Tanya Mama setelah Naka sibuk sama biskuitnya.

"Tadi abis belanja Ma, ini nganterin buat Mama." Mbak Nina meletakkan beberapa plastik yang berisi minyak goreng, gula pasir dan beberapa kebutuhan pokok lainnya. Hal ini sudah Mbak Nina lakukan sejak lama, setiap kali dirinya belanja bulanan pasti selalu membelanjakan mertuanya juga.

LacunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang