"Dek?""Hmm."
"Bangun dek. Udah pagi." Mama menggoyangkan lengan Krystal untuk membangunkannya. Namun Krystal hanya menggumam kemudian berbalik dan memeluk gulingnya.
"Krystal? Ayo bangun, dek." Mama kembali menggoyangkan lengan Krystal. Beliau bahkan sudah membuka gorden di kamar Krystal tapi Krystal masih aja lelap tertidur. "Adeeek."
"Iya Ma." Krystal meregangkan badannya kemudian ia berusaha membuka matanya yang terasa berat, tapi matanya menutup kembali saat cahaya matahari menimpa wajahnya.
Sesaat ia kembali membuka mata dan mengerjap sambil menatap sekelilingnya.
Udah pagi?
Seingatnya semalam ia membaca diary, jadi ia ketiduran?
"Ayo bangun, udah pagi. Kecapean ya kamu?" Mama kembali menggoyangkan lengan Krystal karena Krystal malah bengon, belum beranjak dari posisinya.
"Hehehe, iya Ma."
"Ya udah ayo cuci muka dulu, abis ini sarapan."
Krystal mengangguk kemudian menyingkap selimutnya, baru ia akan beranjak dari kasur matanya menatap buku yang terjatuh di bawah kasurnya.
Buku diary yang ia baca semalam.
Tangannya terulur mengambil buku tersebut kemudian membukanya sekilas dan menandai halaman terakhir yang ia baca. Ia akan melanjutkannya nanti lagi.
Segera Krystal keluar kamarnya kemudian mencuci muka dan sikat gigi. Setelahnya ia menuju ke meja makan di mana Papa dan Mamanya sudah siap untuk sarapan.
"Sini dek, sarapan dulu."
"Iya, Pa." Krystal menarik salah satu kursi kemudian duduk di sana.
"Hari ini kamu acaranya apa, dek?" Sambil menyendok nasinya, Papa menatap ke arah Krystal. Karena Papa dan Mama akan berangkat kerja dan Krystal akan di rumah sendirian.
"Nggak ada sih, Pa. Mau di rumah aja dulu. Pengen istirahat."
"Oh ya udah, nikmati waktunya ya. Nanti sore katanya Mas Ian sama Mbak Nina mau ke sini."
"Iya, Pa."
Selesai sarapan Papa dan Mama berangkat kerja dan Krystal kembali sendirian di rumah. Ia membersihkan kamarnya, menata kembali agar lebih terasa nyaman.
Setelah menyapu dan mengepel kamar, Krystal membersihkan diri dan setelahnya ia membuka laptop sambil tiduran di kasur.
Rencana Krystal setelah pulang ke rumah adalah ingin liburan dulu sebelum ia mulai mencari pekerjaan lagi, jadi ia berniat browsing tempat-tempat wisata yang sudah sempat ia browsing sebelumnya tetapi belum ia putuskan akan ke mana saja.
Tapi baru sebentar ia membuka laptop, matanya kembali terpejam karena kelelahan sehabis membersihkan kamar tadi.
***
"Nakaaaaaa." Krystal berseru pada balita yang duduk di sofa ruang tengah. Ia berlari mendekati balita tersebut kemudian duduk berlulut di depannya.
"Ni shapa, Ma?" Balita tersebut menoleh ke samping, ke arah Mamanya sambil telunjuknya menunjuk pada Krystal.
"Yah, kok Naka nggak ingat tante sih?" Bibir Krystal mengerucut mendengar Naka menanyakan dia itu siapa.
"Ini tante Krystal, yang sering telepon Naka. Inget nggak?"
"Nanteeee?"
"Iya, Naka inget nante?" Mata Krystal langsung berbinar mendengarnya.
"Nante shuka liat Naka di telpon yah? Shama Mama itu?" Naka menyentuh pipi Krystal dengan telunjuknya.