16

1.7K 404 82
                                    


"Kayaknya aku suka sama kamu, deh."

"Hah?" Krystal melongo mendengar kata-kata Kai.

"...."

"K-Kai?" Krystal masih mencerna kata-kata Kai. Kenapa tiba-tiba Kai ngomong kayak gitu? Ngeblank banget rasanya kepala Krystal. "Maksudnya---"

"NTEEEE HUWAAAAA." Teriakan Naka membuat Krystal dan Kai langsung menoleh ke arah Naka. Krystal liat Naka terjatuh, sepertinya jatuh saat akan naik ke perosotan. Krystal dan Kai pun sigap berlari untuk mendekati Naka.

"SHAKIT NTEEEEEE HUHUHU."

"Nakaaa, sini tante liat dulu yang sakit." Krystal mengangkat Naka dari posisinya yang tengkurap. Ia melihat siku Naka berdarah karena kayaknya kegesek sama pinggiran tangga perosotan. Soalnya posisi tangan Naka saat jatuh tadi masih memegang sisi samping tangga perosotan.

"Ayo Naka, Om gendong. Kita beli obat dulu ya? Diobatin sakitnya." Kai mengambil alih Naka ke gendongannya kemudian mengajak Krystal untuk membeli obat untuk Naka. Naka hanya mengangguk dan tangisannya perlahan berhenti saat mendengar akan diobati.

"Nteee dalah." Naka menunjuk sikunya yang mengeluarkan sedikit darah.

"Iya Naka, sakit ya? Sebentar lagi diobatin nanti jadi nggak sakit lagi."

"Pulang aja mau sama Mamaaaaa."

"Iya ini bentar lagi pulang kok tapi diobatin dulu ya." Krystal membujuk Naka agar mau diberi obat dulu. Kai dan Krystal pun membeli obat kemudian membersihkan luka Naka dan menutupnya dengan plester. Setelahnya mereka pulang karena Naka udah kecapean dan keliatan ngantuk.

Mungkin jatuh karena sebenernya udah capek tapi masih pengen main jadi nggak konsen pas naik tangga perosotan.

"Sori ya Kai jadi ngerepotin."

"Nggak papa, kasian Naka tadi nggak kita perhatiin jadi jatuh nggak ketahuan." Kai ngerasa bersalah juga gara-gara dirinya mereka berdua nggak merhatiin Naka yang lagi asik main dan mengakibatkan Naka terjatuh.

"Iya." Krystal hanya menjawab singkat.

Hening.

Nggak ada obrolan lagi di antara mereka. Sampai di taksi online pun Krystal dan Kai sama-sama terdiam dengan Naka yang tertidur di pangkuan Kai.

"Ini belok kiri ya Mbak?" Tanya sopir taksi online sambil menoleh ke belakang.

"Iya Pak." Krystal menunjukkan lokasi rumah Mas Ian yang nggak begitu jauh dari posisi mereka sekarang.

Begitu mobil berhenti dan selesai membayar, Kai menggendong Naka untuk masuk ke rumah Mas Ian sementara Krystal membukakan pintu yang disambut oleh Mbak Nina.

"Naka tidur, dek?" Tanya Mbak Nina pada Krystal saat melihat Naka tertidur di gendongan Kai.

"Iya Mbak." Krystal mengarahkan Kai untuk menidurkan Naka di kamarnya. Setelahnya Krystal berbicara pada Mbak Nina. "Mbak, tadi Naka jatuh pas main, sikunya berdarah. Maaf ya Mbak? Aku lengah tadi pas jagain."

"Iya Mbak, maaf ya." Kai ikut menambahkan karena ia juga merasa bersalah.

"Nggak papa, dek. Anak kecil main terus jatuh itu biasa." Mbak Nina mengecek keadaan Naka dan hanya sikunya aja yang luka.

"Iya, Mbak."

Mereka bertiga keluar dari kamar Naka dan disambut Mas Ian yang baru saja bangun tidur. Sementara Mbak Nina ke belakang untuk membuatkan minum.

"Udah pulang, dek?" Tanya Mas Ian sambil melongok ke kamar Naka.

"Udah, Mas."

"Naka kenapa?"

LacunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang