20

3.2K 442 235
                                    


"Aku boleh peluk kamu?"

"B-boleh." Kai sedikit terbata karena nggak menyangka sama permintaan Krystal. Walaupun udah bilang boleh tapi otak Kai masih mencerna perkataan Krystal tadi, ngeblank banget saat ia denger Krystal nanya boleh meluk atau enggak.

Kai belum benar-benar mencerna ucapan Krystal, tiba-tiba kedua tangan Krystal sudah melingkar di pinggangnya dan bisa Kai rasakan wajah Krystal yang bersandar di dadanya.

Ya Tuhan.

dug dug dug

Detak jantung Kai berdetak menjadi lebih cepat. Kai menarik napasnya dalam-dalam dan perlahan tangannya terulur mengelus punggung Krystal pelan. Balas memeluknya.

"Aku tunggu di Jakarta ya?" Perlahan sambil melepaskan pelukannya Krystal berkata. Dan Kai hanya bisa mengangguk karena masih kehilangan kata-kata.

Krystal yang mengerti bahwa Kai menjadi lebih deg-degan pun maklum. Ia tersenyum sambil menatap Kai. "Ya udah aku masuk ya?"

"Iya, ati-ati Tal."

"Kamu juga ati-ati, jangan ngelamun pulangnya." Krystal berpesan karena bisa aja Kai nggak fokus sampe pulang ke rumah nanti.

"Iya." Kai mengangguk dan menunggu sampai Krystal masuk ke dalam. Barulah setelah kereta Krystal berangkat ia pulang ke rumahnya.

Walaupun sepanjang perjalanan pulang ke rumah ia memang tidak konsen sama sekali, memikirkan gimana ekspresi Krystal tadi saat meminta ijin untuk memeluk Kai. Aroma rambut Krystal saja masih terasa lekat di hidung Kai.

Hari ini ia memutuskan untuk tidak mandi saja agar aroma Krystal masih terus terasa.

Kai bersenandung lirih saat memasuki halaman rumahnya, ia lihat Ibu sama Mbak Lia lagi bersihin halaman rumah mereka dengan mencabuti rumput yang sudah mulai memenuhi halaman rumah. Di sisi lain ia melihat Mario memasukkan rumput yang sudah dicabuti tersebut ke dalam tempat sampah.

"Oooommm." Mario berlari ke arah Kai saat tau Kai datang.

"Lagi apa kamu?"

"Bantu Mama."

"Keren, bantu yang rajin nanti om beliin es krim?" Kai mengacak rambut Mario pelan, mata keponakannya itu langsung berbinar saat mendengar kata es krim.

"Benelan?"

"Iya."

"Asik." Mario melonjak dan kembali ke dekat Mamanya untuk memasukkan rumput ke dalam tempat sampah.

Melihat hal tersebut Kai terkekeh kemudian masuk ke dalam rumahnya.

"Bu, Kai lagi suka sama cewek tuh." Mbak Lia berkata pelan saat Kai sudah masuk ke dalam rumah.

"Yang kamu cerita itu? Yang pernah ke sini juga, Krystal kan?"

"Iya, ini abis nganter ceweknya pulang."

"Ibu udah pernah ngobrol sedikit pas ulang taunnya Mario itu, baik anaknya kayaknya." Ibu teringat saat ulang taun Mario beberapa waktu lalu, Krystal datang dan sempat ngobrol sama Ibu.

"Baik Bu, kemarin Krystal abis dari sini. Padahal mau ke Solo tapi mampir bentar buat ketemu Kai." Mbak Lia bercerita dengan semangat, seneng banget tau adiknya udah mulai nyoba buka hati dan cewek yang disukainya pun juga terlihat mulai membuka hati.

"Syukurlah Mbak kalau dia udah mau buka hati. Ibu ikut seneng dengernya. Udah lama nggak liat Kai kayak gini ya?" Ibu tersenyum dengan matanya menatap ke dalam rumah. Beliau juga merasa akhir-akhir ini Kai jadi lebih bahagia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LacunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang