Kai : KrystalKrystal : iya?
Kai : lagi apa?
Krystal : bikin kue sama Mama
Kai : oh, sibuk ya?
Krystal : enggak sih, udah masuk oven semua
Krystal : kenapa, Kai?
Kai : enggak, pengen ngobrol aja
Krystal : oh, mau ngobrolin studio?
Kai : enggak
Krystal : terus?
Kai : nggak jadi deh
Kai : hehe
Krystal : kamu kenapa, Kai?
Kai : nggak papa, ya udah kamu lanjut aja
Kai : aku lagi bahas studio sama Hanif
Krystal : ya udah kalo gitu
"Hhhh." Kai mengacak rambutnya dan hal tersebut membuat Hanif menoleh.
"Kenapa, Mas?"
"Nggak papa."
"Oh." Hanif kembali melihat laptopnya tapi kembali ia dengar Kai menggumam lagi. Hanif pun menoleh pada Kai lagi karena ini udah kesekian kalinya Kai menggumam nggak jelas. Mengganggu konsentrasi Hanif aja. "Mas Kai kenapa sih?"
"Kayaknya aku udah ngelakuin hal bodoh."
"Hal bodoh apa, Mas?" Kening Hanif berkerut tanda heran. Kenapa lagi ini orang?
"Ada. Terus sekarang jadi aneh."
"Mas Kai nembak Mbak Krystal?" Tebak Hanif.
"NIF????" Kai melotot begitu mendengar pertanyaan Hanif. Ia lalu tertawa datar sambil menggelengkan kepalanya. "Enggak lah."
"Kenapa jadi salah tingkah Mas? Biasa aja kalau emang enggak. Hehehe." Hanif pun jadi cengengesan menggoda Kai saat mengetahui reaksi Kai yang tidak biasa.
"Enggak salah tingkah. Kamu tuh kalo ngomong suka ngaco." Kai mengomeli Hanif karena ucapannya tadi.
Hanif salah, Kai kan nggak nembak Krystal, cuma bilang suka aja.
Kalau nembak itu ada permintaan buat ngejadiin pacar, sementara yang Kai lakukan cuma mengatakan bahwa ia menyukai Krystal aja.
Beda.
Walaupun setelah bilang suka malah sekarang dia jadi canggung sendiri sama Krystal. Mau ngajak ngobrol jadinya bingung, serba nggak enak.
Duh, pusing.
"Aku kan cuma nanya, kalo enggak ya udah." Hanif mengangkat bahunya lalu matanya fokus kembalu pada laptopnya.
"Ya udah."
"Ya udah, Mas."
"Kok jadi ya udah ya udah terus sih?" Protes Kai lagi.
"Mas Kai kenapa marah-marah terus sih?"
"Nggak tau ah Nif, pusing."
***
Kai berjalan memasuki rumahnya sambil melihat hapenya. Ia baru saja pulang setelah 'diusir' sama Hanif. Hanif bilang Kai uring-uringan terus dan bikin Hanif kesel karena jadi nggak konsen. Akhirnya Hanif nyuruh Kai pulang aja dari pada gangguin dia terus.
drrrttt
Kai terlonjak kaget saat hapenya bergetar, dengan sigap ia membuka hapenya dan langsung lesu begitu melihat nama pengirim chat.
