Pelukan Hangat✅

440 38 2
                                    

Tempat tinggal Yoongi dan Jungkook.

Hari Minggu pagi yang cerah ini, sepasang kakak adil berkutat di dapur tengah memasak ramen. Mereka harus pintar-pintar berhemat karena uang yang dihasilkan Yoongi hanya cukup memenuhi kebutuhan bukan keinginan.

"Hyung~ie." Jungkook memanggil dengan nada manja.

"Ne, waeyo Kookie?" Yoongi bingung dengan gelagat Jungkook yang sepertinya ingin mengatakan sesuatu.

"Hyung nanti bekerja jam berapa?"
Jungkook dengan tampang polos dan senyum manis bertanya dengan memainkan tangannya.

Yoongi hanya tersenyum melihat kelakukan Jungkook.

"Sebentar lagi jam 8 Kook."

Jungkook mendengar itu sedih dan menghela nafas dan itu tertangkap pendengaran Yoongi yang kelewat tajam.

"Apa Kookie bosan di rumah?"

"Ne hyung, Kookie bosan dirumah ingin sekali-kali pergi keluar." Jungkook mengadu dengan mengerucut bibirnya menambah kadar kegemasannya.

"Bagaimana kalo Kookie ikut hyung ke Bighit " Tawaran Yoongi mendapatkan pekikan senang dari Jungkook.

"Yasudah setelah makan, langsung mandi! Bersiap dan kita langsung berangkat ne!" Pinta Yoongi yang masih sibuk berkutat dengan ramen.

"Hyung sudah mandi? " Tanya Jungkook heran kapan Yoongi mandi, pasalnya sejak bangun tidur ia sudah melihat Yoongi bersih-bersih rumah

"Aniyo hanya membasuh wajah." Yoongi menjawab dengan santai mengabaikan wajah cemberut Jungkook.

"Hyung nakal, Kookie disuruh mandi tapi hyung tidak mandi. Tidak adil tau !" Jungkook sangat kesal dengan Yoongi, bahkan ia melemparkan potongan daun bawang yang telah dipotong kepada Yoongi.

Bukannya marah Yoongi tertawa karena berhasil membuat Jungkook marah.

"Haha,mian-mian hyung hanya bercanda. Hyung sudah mandi tadi pagi."

Tidak tahan dengan wajah cemberut Jungkook akhirnya Yoongi jujur dan mengatakan ia sudah mandi.

Dengan wajah masih kesal. Jungkook langsung memberhentikan kegiatan lempar-melempar daun bawang.

"Hyung suka sekali membuat Kookie marah. " Jungkook membersihkan sisa kekacauan yang ia buat tadi.

"Mianhe." Sahutan dari Yoongi membuat Jungkook sedikit tersenyum. Jungkook tau itu hanyalah sebuah candaan.

Jungkook mengangguk kemudian berlalu untuk menyiapkan air minum

"Jaaaa, ramen sudah siap." Yoongi berkata dengan membawa semangkuk besar yang berisi ramen panas.

Asap yang mengepul menambah rasa lapar Jungkook.

"Yeay, ramen sudah datang." Pekik Jungkook semangat dan ingin langsung memakannya namun Yoongi lebih dulu memberhentikan nya.

"Hati-hati panas Kook, asapnya saja masih mengepul. " Peringat Yoongi menghentikan aksi Jungkook yang bisa membuat tangannya melepuh.

"Hehehe mianhe hyung, Kookie lapar." Jungkook terkekeh dan menarik sumpit nya kembali ke piring.

"Mana mangkukmu biar hyung ambilkan ramennya." Yoongi bertanya dengan gestur tangan meminta mangkuk.

Jungkook memberikan mangkuknya pada Yoongi, tangan Yoongi sigap mengambilkan ramen untuk Jungkook.

Sebelum diberikan pada Jungkook, Yoongi meniup-niup terlebih dahulu ramennya agar saat Jungkook makan tidak terlalu panas.

Dirasa tidak terlalu panas, Yoongi memberikan semangkuk ramennya pada Jungkook.

Dengan semangat Jungkook menerimanya, dengan lahap Jungkook memakan ramennya.

Begitupun dengan Yoongi yang lahap memakan ramennya. Walaupun hanya ramen mereka berdua sangat bersyukur masih bisa makan.

Setelah acara makan selesai, Yoongi mencuci semua piring dan mangkuk yang kotor. Tadinya Jungkook ingin membantu Yoongi tapi tentu ditolak oleh Yoongi dengan alasan Jungkook harus mandi agar mereka berdua cepat berangkat ke Bighit.

Mau tak mau Jungkook menurut pada Yoongi, berlalu menuju kamar mandi.

Yoongi selesai mencuci piring, selang beberapa waktu Jungkook pun selesai mandi dan telah rapi memakai kaos polos berwarna hitam dengan celana jeans yang senada, Yoongi mengamati setiap lekuk wajah Jungkook.

Pemandangan itu tak luput dari Jungkook. Jungkook penasaran memang nya ada yang salah dengan penampilan nya.

"Waeyo hyung, ada masalah dengan penampilan Kookie?" Jungkook bertanya dengan takut-takut.

"Aniyo, hanya saja Kookie sudah besar sekarang. Pasti eomma dan appa bangga melihat Kookie yang sekarang tampan dan gagah ini." Yoongi bangga sekali dengan Jungkook kini ia tumbuh dengan baik menjadi anak pintar namun tetap rendah hati.

"Hyung, apakah eomma dan appa benar bangga dengan Kookie? Kookie kan hanya menyusahkan hyung " Pertanyaan yang dilontarkan Jungkook sontak membuat Yoongi berhenti dari aktivitasnya -memakai sepatu melihat dengan seksama kedua mata Jungkook yang memancarkan kesedihan mendalam.

"Kookie, jangan bilang seperti itu lagi ne. Kookie sama sekali tidak menyusahkan, hyung lebih semangat bekerja jika mengingat wajah Kookie." Yoongi berusaha menenangkan kegelisahan yang menghampiri Jungkook.

Yoongi menhampiri Jungkook dan memeluknya membisikkan kata-kata penenang.

Appa dan eomma bangga dengan Kookie!

Cukup lama mereka berpelukan, Yoongi yang pertama kali melepaskan pelukannya.

" Jangan berkata seperti itu lagi nanti eomma, appa dan hyung kecewa!"

" Iya hyung, Kookie janji!" Jungkook mengangguk dan tersenyum manis menatap wajah cerah Yoongi.













~TBC~

𝐅𝐥𝐲 𝐇𝐢𝐠𝐡 𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐘𝐨𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang