Collapse✅

625 41 7
                                    

Jungkook menunggu didepan UGD dengan perasaan gelisah, terbesit rasa bersalah di hati Jungkook.

Jika ia tadi tak marah pada Yoongi, pasti keadaannya tidak akan seperti ini.

Kejadian ini cukup membuat Jungkook terguncang, sejak tadi tangannya mengeluarkan keringat dingin, jangan lupakan detak jantung yang berdegup sangat kencang, rasa takut yang semakin menjadi-jadi hingga membuatnya hilang fokus.

Perlu kalian tahu Jungkook mengalami anxiety disorder sejak ia kecil.

Sekedar informasi Anxiety disorder adalah gangguan kesehatan mental yang menyebabkan penderitanya memiliki kecemasan berlebihan yang diikuti rasa takut dan khawatir yang akan berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari.

"Tenang lah, orang yang kamu sayangi sedang berjuang di dalam. " Sepasang tangan dengan hangat menyentuh tangan Jungkook dengan lembut. Menarik atensi Jungkook.

"Anda siapa?" Masih dalam keadaan gelisah, Jungkook bertanya pada orang didepannya.

"Panggil saja saya Jihoon hyung." Jihoon, psikolog di rumah sakit ini. Jihoon awalnya hanya sekedar melewati ruangan ini, namun matanya menangkap seseorang yang tengah berdiri dengan gelisah.

" Hyung mengapa ada disini? Apakah saudara hyung dirawat disini?" Tanya Jungkook heran.

Penampilan Jihoon tidak menampilkan seorang dokter. Ia hanya memakai sweeter coklat dengan dipadukan warna celana hitam.

" Hyung bekerja disini." 

" Kerja apa hyung?" lanjut Jungkook bertanya dengan nada seperti anak kecil.

" Hyung itu disini bekerja sebagai psikolog." Jawaban dari Jihoon hanya mendapat anggukan dari Jungkook.

" Oh ya siapa yang ada didalam sana? apa orang tuamu?" Jihoon mulai bertanya untuk mengalihkan fokus Jungkook. Jihoon juga sedang free karena ini jam istirahat.

" Orang tua Kookie sudah meninggal dan yang ada di dalam itu hyung." Jawaban Jungkook mampu membuat Jihoon iba. 

" Hyung mu sakit apa?" Jihoon bertanya dengan Hati-hati takut menyinggung Jungkook.

Jungkook menghela nafas, ia juga tak tau apa penyakit yang di derita Yoongi.

" Tidak tau hyung, Yoongi hyung tidak mau jujur dengan Kookie." Saat ini Jungkook seperti mengadu karena tak mendapatkan permen.

Jihoon tersenyum gemas sekaligus

" Mungkin hyungmu melakukan itu karena ada suatu alasan."

" Apa hyung akan baik-baik saja didalam? Kookie takut, sangat takut." Lirihan Jungkook yang menyayat hati itu membuat Jihoon sedih.

"Disana ada para dokter terpercaya yang menangani hyung mu. Kamu harus percaya bahwa hyung mu adalah orang yang kuat dan tak akan meninggalkan adiknya yang menggemaskan ini." Jihoon berusaha menyemangati Jungkook yang sedang terpuruk sembari mencolek hidung mancung Jungkook. Ya perkataan Jihoon sedikit membuat Jungkook lega dan Jungkook mengamini semua perkataan Jihoon.

Jihoon tersenyum melihat Jungkook mengangguk, tatapan Jungkook menyiratkan harapan yang besar semoga saja semua akan baik-baik saja dan kembali berjalan normal

" Yasudah adik kecil, hyung pamit dulu ya. Hyung harus bekerja lagi. Semangat! Sampaikan salamku untuk hyung mu!" Pamit Jihoon sembari mengusap rambut Jungkook.

𝐅𝐥𝐲 𝐇𝐢𝐠𝐡 𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐘𝐨𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang