Darkness✅

537 27 0
                                    

Jungkook berjalan lunglai menuju rumahnya, kebenaran tentang penyakit Yoongi membuatnya telak tak bisa berkata apa-apa.

Mengapa tuhan memberikan penyakit sialan itu kepada hyung? -umpat Jungkook dalam hati

" Arghhhh."

Geraman tertahan dari Jungkook menambah suasana tegang. Yeah Jungkook marah pada Yoongi ia juga marah tentang dirinya yang tak peka dengan rasa sakit yang diderita oleh Yoongi.

Tuhan tak cukupkah engkau mengambil kedua orang tuaku, sekarang kau ingin mengambil hyungku -batin Jungkook.

Berbagai umpatan keluar dari mulut manisnya, menyalahkan semua hal yang terjadi.

Jungkook lupa bahwa yang harus ia lakukan adalah berdoa kepada tuhan ia sibuk sedari tadi menyalahkan tuhan, semesta.

Tok! Tok!

Ketukan pintu membuyarkan umpatan Jungkook.

Shit

Jungkook dengan kesal membuka pintu.

" Kook."

" Untuk apa noona datang kesini?" Pertanyaan dingin menjadi hal pertama yang didengar oleh Ye Won.

" Kookie...apa noona juga ikut berbohong tentang Yoongi hyung?"

Belum sempat Ye Won mengatakan apapun sudah dipotong terlebih dahulu oleh Jungkook.

" Kookie dengarkan noona lebih dulu!" Pinta Ye Won, Jungkook diam menanti kelanjutan perkataan Ye Won.

" Yoongi sekarang sedang tidur setelah disuntik obat tidur oleh dokter. Dia belum tidur sama sekali sejak kemarin malam karena memikirkan mu, Yoongi bukannya ingi berbohong padamu namun ia tak ingin harta satu-satunya yang ia miliki hancur dan malu mempunyai seorang hyung penyakitan." Yeah penjelasan Ye Won mampu membuat Jungkook merasa amat bersalah. Jungkook tak tau jika Yoongi memikirkan sampai segitunya, ia bahkan tak pernah mau mengerti dengan keadaan Yoongi.

Dia malah sibuk dengan menyalahkan Tuhan dan mengesampingkan alasan dibalik kebohongan seorang Yoongi.

" Noona.....

Aku minta maaf karena aku sudah menjadi adik yang gagal, tidak mau mengerti apa-apa tentang keadaan Hyung, tak mampu menjadi adik yang baik untuk Hyung." Ya itu adalah kalimat penyesalan dari Jungkook namun ekspresi wajahnya tetap datar.

" Kamu mau kan besok menjenguk Yoongi, dia sangat rindu dengan adik kecilnya?" Bujuk Ye Won dengan nada sendu.

Ekspresi Jungkook tetap datar namun sorot matanya kini berubah lebih sendu.

" Pergilah noona, aku ingin istirahat dulu!" Tentu ucapan Jungkook membuat Ye Won sedikit tersentak namun ia tak bisa apa-apa dan memilih meninggalkan Jungkook sendiri.

" Baiklah, hati-hati Kook! Noona pergi dulu." Ye Won meninggalkan Jungkook sendiri.

Jungkook langsung terduduk lemas, tangannya mengusap peluh yang ada di dahi berusaha menenangkan nafasnya yang sedang memburu.

" Huh, kenapa harus Yoongi hyung."

Lagi-lagi Jungkook mengeluh, merasa semesta amat jahat karena tidak pernah membiarkan Jungkook bahagia sedikitpun.

Lebih baik aku mandi dulu -batin Jungkook

Ya Jungkook lebih memilih membersihkan dirinya untuk memenangkan pikiran. Semoga saja setelah mandi pikirannya menjadi jernih.

»»——⍟——««

Di tempat lain

Yoongi terduduk lemas di ranjangnya, kini pikirannya penuh dengan Jungkook.

Mengkhawatirkan jika Jungkook berbuat aneh-aneh di rumah, karena itu Yoongi memutuskan untuk menelpon Jungkook.

Tut...tut...tut...

Sayang telpon untuk ke lima kalinya tak diangkat sama sekali oleh Jungkook.

Menambah rasa kekhawatiran Yoongi, pulang menjadi opsi paling tepat walau dokter melarang nya. Dicabut infus yang melingkar di tangannya ada sedikit darah ditangannya.

Namun hendak ingin melangkah rasa pening hadir lagi, mau tak mau Yoongi harus duduk lagi.

" Sshhh...sshhh...Tuhan jangan sekarang, aku sangat mengkhawatirkan kondisi Kookie." Ringis Yoongi menahan rasa sakit di kepalanya.

Suster yang baru datang terkejut melihat keadaan Yoongi.

" Tuan ada apa ini? Mengapa dilepas infusnya?" Pertanyaan suster membuat Yoongi semakin pening.

Dengan telaten Kim Tae Hee suster yang menangani Yoongi memasang kembali infus ditangan Yoongi.

" Suster kapan saya boleh pulang?"

" Maaf tuan, anda diperbolehkan pulang jika kondisi anda membaik. Mohon pengertiannya Tuan!" Ucapan Tae Hee tak membuat Yoongi senang.

Yoongi rindu rumah kecilnya, rindu memasak untuk Jungkook.

"Shhh...shhh." Ringisan Yoongi kian terdengar, tangannya kini menarik rambutnya.

" Arghhh...."

" Appo.. Sshhh... Arghhh.. "

Panik, Tae Hee menekan tombol merah dengan brutal. Tak lama kemudian Minhyuk datang dan segera mengecek Yoongi. Minhyuk memeriksa denyut jantung Yoongi, ia meraih denyut jantung Yoongi melemah.

" Kita harus melakukan radioterapi! "

" Yoongi-ah sel kanker itu semakin menyebar. " Lanjut Minhyuk dengan nada bersalah, dan wajahnya ikut sedih akan keadaan Yoongi yang semakin memburuk.

" Kenapa dengan wajahmu Hyung, ja...jangan lakukan apapun, radioterapi...sshhh..ataupun ke...kemoterapi itu ha...hanyalah memperpanjang umurku...ssshhh..te..tetapi aku selalu merasakan sakit. A...aku lelah Hyung, mungkin saat ini a...aku bisa beristirahat dengan tenang. " Lirih Yoongi, semua tubuhnya sakit, kepalanya sakit seperti dihantam batu besar, jangan lupakan perut yang ikut bergejolak hebat.

Minhyuk semakin panik ketika melihat netra Yoongi tertutup, ia segera memakaikan kembali masker oksigen dan melakukan CPR karena Yoongi mengalami henti jantung.

" Ayolah Yoongi, kembali temui adikmu. " Ucap Minhyuk berusaha keras untuk mengembalikan detak jantung Yoongi.

" Dok, detak jantung pasien kembali. " Ucap Taehee membuat Minhyuk bersyukur.

" Terimakasih telah kembali. " Ucap Minhyuk.

" HYUNG, APA YANG TERJADI DENGAN HYUNG KU? " Tanya Jungkook dengan panik, niat awal ingin mengejutkan Hyung nya dengan kehadirannya justru sebaliknya ia yang dikejutkan dengan kondisi Yoongi yang turun drastis.

" Pasien tadi mengalami henti jantung, tapi bersyukur Tuhan baik, detak jantung pasien kembali. "

Ucapan Minhyuk membuat Jungkook lega sekaligus takut. Jika hal ini terjadi lagi, apakah Hyungnya tetap kuat?

Jungkook belum siap ditinggalkan Yoongi, masih banyak hal yang ingin ia lakukan bersama Yoongi.

" Maafkan Kookie Hyung, tolong bertahan demi Kookie. Maaf Kookie jahat dengan menahan Hyung di dunia ini. Maaf adikmu ini egois karena Kookie belum siap jika harus kehilangan Hyung. " Ucap Jungkook menahan tangisnya. Ia tidak boleh menangis lagi didepan Hyung nya. Nanti Yoongi akan sedih.












" Hyung tolong bertahanlah! "












~TBC~












Next chapter ending ya, maaf ngegantungin cerita ini lama bangetttt 🙏🏻

𝐅𝐥𝐲 𝐇𝐢𝐠𝐡 𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐘𝐨𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang