Vonis(?)✅

619 42 5
                                    

"Keadaan hyungmu... "











"Keadaan hyung ku bagaimana Uisanim?" Desak Jungkook tak sabar menanti kabar tentang keadaan Yoongi.

"Keadaan pasien saat ini masih lemah, pasien mengalami dehidrasi ditambah maag nya kambuh menambah buruk keadaan pasien. Oleh karena itu saya harap jika nanti pasien sudah sadar jangan menambah pikiran pasien dan usahakan pasien memakan makanan yang lembut dahulu seperti bubur." Penjelasan dari Kang Minhyuk, dokter yang menangani Yoongi membuat Jungkook dilanda rasa cemas luar biasa. Kebiasaan Yoongi yang selalu telat makan membuat ia semakin merasa bersalah.

Ye Won juga merasakan hal yang sama, tentu ia sangat khawatir akan kondisi Yoongi.

Sadar atau tidak perasaan Ye Won terhadap Yoongi lebih dari hubungan antara atasan dan bawahan ini seperti....

"Noona, Yoongi hyung seperti ini gara-gara Kookie. Kookie tidak pernah memperhatikan hyung. Bagaimana hyung makan? Bagaimana lelahnya hyung saat pulang bekerja. Kookie terlalu egois dalam semua hal noona...hiks..."

"Jangan bicara seperti itu, Yoongi sedih jika mendengar kamu menyalahkan diri Kook." Ye Won mengingatkan Jungkook bahwa apa yang dialami Yoongi bukanlah kesalahannya.

Tanggapan Jungkook hanyalah menganggukkan kepala enggan untuk mengeluarkan sepatah kata mungkin karena rasa bersalah itu masih ada.

"Uisanim, apakah Kookie boleh melihat Yoongi hyung?" Tiba-tiba Jungkook bertanya saat melihat Minhyuk ingin pergi.

"Boleh asalkan jangan membuat pasien terlalu banyak pikiran." Dokter muda itu memberi saran kepada Jungkook dan Ye Won.

"Baiklah, saya permisi dulu. Saya akan terus memantau keadaan pasien." Minhyuk pamit setelah tidak ada pertanyaan lagi dari Jungkook.

"Baik uisanim Kansahamnida." Ye Won membungkuk hormat diikuti oleh Jungkook.

Kemudian Ye Won dan Jungkook masuk ke dalam ruang rawat Yoongi. Pemandangan pertama yang mereka lihat adalah Yoongi terkulai lemas diatas ranjang dengan mata tertutup. Pandangan yang sama sekali tak pernah diinginkan oleh Jungkook, melihat Yoongi dalam keadaan seperti ini.

Dengan pelan, Jungkook berjalan menuju ranjang Yoongi. Menatap lebih dekat wajah Yoongi yang damai.

"Yoongi hyung, Kookie disini jadi buka mata Hyung. Mulai sekarang Kookie tidak akan membiarkan hyung kelaparan atau kelelahan." Penuturan Jungkook dengan nada lirih tersebut mampu membuat Ye Won meneteskan air mata.

"Kookie-ah, noona mau membeli makanan dulu ya untuk kita berdua, kamu tunggu disini dan jaga Yoongi dengan baik,arrachi." Ye Won tak sanggup melihat rapuhnya Jungkook, karena itu ia lebih memilih keluar sekaligus membelikan Jungkook makanan karena ia tahu Jungkook butuh tenaga untuk menemani Yoongi.

"Iya noona terima kasih." Jungkook membalas dengan senyum getir menoleh ke arah Ye Won dengan tatapan sedih.

Ye Won mengangguk dan keluar dari ruang rawat Yoongi.

Jungkook menatap kembali wajah Yoongi dengan sendu, rasanya ingin menangis melihat keadaan Yoongi saat ini.

"Hyung cepat sembuh, Kookie akan selalu ada di dekat hyung. "

Karena lelah Jungkook tertidur dengan posisi duduk disamping ranjang Yoongi

15 menit kemudian

"Eunghh... Kookie. " Erang Yoongi ketika sadar dan melihat Jungkook tertidur dalam posisi duduk.

Memandangi dengan lekat wajah bayi Jungkook yang sangat menggemaskan, Yoongi tak mau membangun kan Jungkook namun ia khawatir saat bangun nanti lehernya akan sakit.

Ceklek

"Eoh kamu sudah bangun." Pekik Ye Won pelan takut membangunkan Jungkook.

"Ne." Ucap Yoongi singkat serta anggukan kepala sebagai jawaban.

" Bagaimana keadaan saat ini?" Ye Won bertanya guna mencairkan suasana yang begitu canggung.

" Terasa lebih baik dan maaf telah merepotkan mu." Sesal Yoongi dengan memainkan tangannya.

Ohhh God, Ye Won melihat nya hampir saja memekik gemas karena tanpa sadar Yoongi seperti kucing yang merasa bersalah.

"Gwenchana, jangan merasa tidak enak. Aku senang melakukannya. " Balas Ye Won berusaha tetap tersenyum kecil.

"Mungkin Jungkook kelelahan karena menangis." Celetukan Ye Won terdengar oleh Yoongi.

"Apakah Jungkook menangis? " Tanya Yoongi retorika, karena pasti jawaban nya iya dan tak usah ditanyakan lagi

"Ne, dia menangis melihatmu dalam keadaan tak sadarkan tadi" Ye Won menjawab pertanyaan Yoongi namun pandangan matanya tertuju pada Jungkook.

"Maafkan hyung ya karena membuat mu menangis, hyung janji setelah ini akan membuatmu selalu tersenyum dan hanya melihat mu menangis karena terlalu bahagia."

Yoongi memang sangat menyayangi Jungkook, tak ada seorang pun yang boleh menyakiti Jungkook itu janji yang dibuat oleh Yoongi.

"Jika kamu mau Jungkook selalu bahagia, jangan pernah sakit lagi" Perkataan Ye Won belum sempat terjawab karena...











"Eunghh... " Erang Jungkook di sela tidurnya

Membuat atensi Yoongi dan Ye Won teralihkan kepada Jungkook

"Eoh, Yoongi hyung sudah sadar." Pekik Jungkook semangat setelah mengumpulkan seluruh nyawanya.

"Iya Kookie, Hyung sudah sehat. " Ucap Yoongi lengkap dengan senyum manisnya.

"Aniyo, keadaan hyung tidak baik-baik saja. Jangan suka membual katakan jika itu sakit hyung." Lirih Jungkook dengan kepala menunduk.

"Dengarkan hyung! Hyung akan baik-baik saja selama Kookie ada disamping hyung karena separuh nafas hyung ada di Kookie" Jungkook mengembangkan senyum setelah mendengar perkataan Yoongi, mengubah mimik wajahnya dari sendu menjadi ceria.

"Janji jika hyung akan baik-baik saja dan tak akan sakit dan janji akan selalu terbuka pada Kookie" Jungkook ingin Yoongi berjanji akan selalu baik-baik saja. Tautan tangan kelingkingnya menjadi simbol untuk Yoongi menepati janjinya.

Yoongi?

Sedikit ragu dengan janji yang diajukan oleh Jungkook, dapatkah ia menepati janji itu? Yoongi takut janjinya akan teringkari.

" Ayo tautkan tangan hyung dengan tangan Kookie!" Rengek Jungkook agar kelingking Yoongi tertaut di kelingkingnya.

"Ne Kookie." Akhirnya Yoongi menjawab dengan senyum tulus dan manis serta menautkan jarinya di kelingking Jungkook.


















Semoga janji yang aku buat tak aku ingkari

















~TBC~




















Masih adakah yang membaca?

𝐅𝐥𝐲 𝐇𝐢𝐠𝐡 𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐘𝐨𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang