5. Kolor Upin Ipin

4.1K 506 32
                                    

"Salah siapa waktu malem bukannya makan nasi, malah asik makan apel pake gula, garem sama rawit..." omel Jisoo sembari membalurkan minyak kayu putih kepada perut Bobby. "Heran, dapet dari mana coba itu cabe rawit."

Bobby tak bisa membalas perkataan Jisoo. Selain karena apa yang Istrinya bilang itu benar, Bobby juga terlalu lemas untuk berbicara.

"Ayok makan dulu," Jisoo mengambil mangkuk bubur yang sebelumnya sudah ia buat.

"Paiiiiiiit..." rengek Bobby manja dan meringkuk ke samping sembari memeluk lengan Jisoo.

"Iya makan dulu makanya," balas Jisoo terdengar lembut, "perut kamu itu kosong, ayok makan dulu... dikit aja Yaaang."

Tak ada jawaban dari Bobby, lelaki itu masih tetap meringkuk sembari memeluk lengan istrinya.

"Siang kita pulang looh," kata Jisoo mengingatkan. Sedangkan Bobby hanya bergumam tidak jelas sebagai jawaban.

Jisoo menghela nafasnya. Bobby selalu seperti ini jika sedang sakit. Jadi, daripada dipaksa, lebih baik Jisoo membiarkannya beristirahat dulu.

Tetapi saat Jisoo beranjak dari kasur, Bobby langsung menahan tangan istrinya tersebut. Membuat Jisoo langsung menoleh kepada Bobby, "Disini aja..." gumam Bobby memegang erat tangan Jisoo agar tidak pergi kemana-mana. Sedangkan Jisoo yang sudah berdiri, memilih kembali ke atas ranjang tanpa protes sama sekali.

"Udah istirahat aja dulu..." kata Jisoo yang kini sedang memijat-mijat kepala Bobby, "nanti kalo belum kuat nyetir, biar aku aja yang bawa mobil pas pulang."

***

"ASEEEEEEK BARU PULANG BULAN MADUUUU..." teriakan Hanbin langsung menyambut Bobby yang baru saja turun dari mobil untuk membuka pagar rumahnya. "Biar gue yang buka Bang," kata Hanbin "Abang masuk lagi ke mobil."

Bobby tak banyak komentar, pria itu kembali masuk ke mobil dan menunggu Hanbin membuka pagar rumah.

"Ngapain lo disini?" tanya Jisoo heran saat melihat Hanbin dan beberapa berkas serta laptop yang berada di halaman rumahnya.

"Tadinya gue, Jennie, sama yang lain mau nyambut lo berdua..." jelas Hanbin, "tapi mereka pada bangsat. Pas gue udah nyampe disini, eh malah bilang gak bisa."

"Mampus..." umpat Bobby dan memilih untuk membuka pintu rumah yang terkunci.

"Gimana Bang? Puas?" tanya Hanbin terdengar menggoda, sedangkan Bobby hanya melirik sinis kepada adiknya itu. Dan tanpa mempedulikan Hanbin, Bobby memilih masuk ke rumah terlebih dahulu.

"Kenapa Teh? Itu manusia PMS?" tanya Hanbin berbisik kepada Jisoo. Sedangkan Jisoo hanya terkekeh saja, membantu Hanbin membawakan beberapa berkas milik adik iparnya itu.

"Ngerjainnya di dalem aja," kata Jisoo dan langsung dijawab acungan jempol Hanbin.

"Abang napa, Teh?" tanya Hanbin masih penasaran.

"Tadi pagi sakit, perutnya kembung. Mual katanya..." jelas Jisoo sembari berjalan ke dapur membawa beberapa pakaian kotor.

Sebuah senyum mencurigakan tiba-tiba saja terbit dari bibir Hanbin, "Woaah, misi penculikan Pooh dan Pica kayanya mulai memperlihatkan progres yang signifikan nih...."

Jisoo yang datang sembari membawa beberapa makanan dan minuman untuk Hanbin langsung mendelik, "Jangan bikin gosip lo. Harusnya, pas lambe tutup, lo itu taubat, Bin."

My Crazy Man✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang