"Besok lagi jagoan, ini udah sore. Berenangnya besok aja oke."
Dihan sudah menggerak-gerakkan tubuhnya kesana-kemari, menggeliat dari gendongan Sang Yayah karena ingin berenang.
Keluarga kecil Bobby memang sudah menempati rumah barunya. Setelah tadi pagi rumah ramai dengan para tamu yang hadir di acara selametan, kini rumah besar itu hanya ada Bobby, Jisoo dan sepasang bayi kembar mereka.
"Tuh tuh liat Jihan lagi apa tuh," Bobby membawa putranya itu menghampiri Jihan yang sudah asik bermain mainan barunya, "Jihaaan... kakak ikut main dong."
Jihan yang melihat Yayahnya sudah duduk di sofa ruang keluarga kini sudah bergegas merangkak mendekati Sang Ayah. "Yayayayyaa..."
"Iya Princess," jawab Bobby yang sedang menurunkan Dihan agar ikut bergabung dengan Jihan yang kini sedang berdiri dengan sofa sebagai tumpuan. "Jihan... masa Kakaknya dipukul. Disayang-sayang dong Princess."
Seperti biasa, Jihan Si Bar-bar langsung mengajak kembarannya untuk baku hantam. Kerah baju Dihan bahkan ditarik oleh Jihan hingga dua bayi kembar itu terjatuh di atas karpet tebal di ruang keluarga.
Bobby sendiri dengan cepat mengambil ponsel milik Jisoo yang tergeletak di nakas dekat sofa. Merekam pergulatan dua bayi kembarnya, dan tak ada rencana memisahkan mereka sebelum ada baku hantam yang mengakibatkan bejol di kepala.
Kim Bobby... kau benar-benar Ayah yang kurang ajar.
"Siapa yang mau buaaaah?"
Dihan yang awalnya pasrah menjadi korban penindasan kembarannya kini langsung beranjak menghampiri Sang Bubu yang sudah membawa piring dan duduk di dekat Bobby. "No, buah naganya buat Yayah."
Wajah antusias Dihan seketika menjadi cemberut, bayi laki-laki itu kembali merangkak menuju Sang Bubu. Dan setelah berada di pelukan Jisoo, Dihan menangis dengan kencang.
"Uuuh Sadboy..." goda Bobby membuat Dihan yang seakan paham bahwa Yayahnya itu sedang meledek ia, kini menangis semakin kencang.
"Nggak, nggak... Yayah cuma bercanda. Jagoan masa cengeng? Ayo kita makan buah naganya sama-sama. Princess, mau buah naga ga?"
Jihan yang awalnya sedang asik bermain theether kini segera merangkak dan mendekat kepada Sang Yayah. "Santai dong Princess, rusuh banget," kali ini Jihan menjadi korban Bobby, bayi perempuan itu berteriak kencang karena piring berisi buah di tangan Sang Yayah sangatlah tinggi dan sulit ia gapai.
"Yayah!" tegur Jisoo kepada Sang Suami yang paling hobi menggoda anak-anak mereka, "udah ih. Nanti malemnya nangis mulu. Kamu mah enak tidur tetep pules, lah aku?"
"Iya, iya..." Bobby dengan pasrah menurunkan lengan yang membawa piring berisi buah. "Siapa yang mau Yayah suapin?"
"YAYAAH!" Jihan dengan kencang berteriak, sedangkan Dihan yang berada di pelukan Jisoo kini sudah beranjak dan melompat kepada Yayahnya.
Tetap saja, sejahil apapun Bobby. Ia tetap menjadi idola Jihan dan Dihan.
"Oke gak ada yang mau sama Bubu," Jisoo berlaga ngambek dan memanyunkan bibirnya. Berharap bahwa salah satu anak kembarnya akan beralih dan memilih ia. Tapi sayang, bukan Si Kembar yang memilih, Ayah dari dua anak kembar itu justru yang mengambil kesempatan dengan mencuri sebuah kecupan di bibir manyun Sang Istri.
"Yayah sama Bubu," kata Bobby yang kini sudah memeluk Jisoo, sedangkan kedua anaknya memilih tak peduli dan fokus pada piring plastik berisi buah naga.
Keluarga kecil harmonis ini sudah kembali, hal-hal manis yang sebelumnya sempat memudar kini kembali pekat. Di rumah yang lebih nyaman, bersama orang-orang yang yang mereka sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy Man✓
FanficBobby si gila nan bobrok Mampu menjadi kepala keluarga yang baik