35. PLAK

2K 337 83
                                    

Di awal aku asal lempar aja
Kang Sora yang jadi pelakor
Tapi sekarang doi baru nikah cuy
Mau aku ganti orang yang ngerusak rumah tangga BobSoo, tapi males cari orang lagi.

Jadi...
Yasudah lah ya...

Anggap aja ini Kang Sora yang lain

Atau kalian boleh benci sama Kang Sora di cerita ini.
Tapi tidak dengan dunia nyatanya

🤵👰🏼

"Yang... gusi Jihan tajem banget," adu Bobby saat Jisoo baru saja muncul dari dapur, "masa jempol aku digigit."

Jihan yang seakan paham tentang apa yang Ayahnya katakan langsung bertepuk tangan dengan antusias, wajahnya bahkan terlihat membanggakan dirinya sendiri.

"Jihan gigit jari Yayah?" tanya Jisoo lembut kepada putrinya yang kini terlihat sedang cengengesan, "gusinya gatal ya? jadi Jihan gigit Yayah?" Jisoo langsung mengambilkan teether, sebuah benda yang bisa digigit oleh Jihan dan Dihan untuk mengatasi rasa tak nyaman yang mereka rasakan karena gatal di bagian gusi.

"Kakak mau teether juga ga?" tawar Jisoo kepada putranya yang sedari tadi asik dengan boneka mobilan yang dibelikan oleh Sang Paman, Haruto.

"Bibibibin..." kata Dihan dengan bibir maju dan mengeluarkan cipratan-cipratan kecil air liur, tangannya memainkan boneka mobilan bus berwarna biru.

"Bukan dari Mang Mbin..." koreksi Bobby, "bonekanya dari Mang Uto."

Dihan menggelengkan kepalanya, "Bibibibiiiiin"

"Kasian Uto... tak terlihat dimata mereka," kata Bobby yang dengan recehnya tertawa, dan mendengar Sang Ayah tertawa, Jihan dan Dihan pun ikut tertawa, walaupun ia tak paham akan apa yang Yayahnya tertawakan. Sedangkan Jisoo, yang melihat mereka bertiga tertawa, tentu saja ikut tertawa.

Ya... begitulah kehidupan keluarga receh di pagi hari menjelang siang ini.

"Kamu mau ke counter sekarang?" tanya Jisoo dan dijawab anggukkan kepala Bobby yang sedang menciumi Si Kembar.

"Kamu mau ikut?" tawar Bobby, "sekalian kita makan siang di luar, kamu udah masak MPASI buat anak-anak belum?"

"Bentar aku siap-siap dulu," kata Jisoo dan disetujui oleh Bobby yang kini sudah kembali bermain dengan anak-anaknya.

"Mana Kakak Dihaaaan..." kata Bobby menakut-nakuti Dihan yang sudah merangkak ke ujung kasur, "Aaaaaa... Yayah mau makan Kakak Dihaaaan...."

Jihan sebagai penonton sudah heboh berteriak, bahkan Dihan yang merangkak berusaha menghindar dari Bobby saja suaranya tidak sekencang Jihan yang menjadi suporter.

"Jagoan Yayah cepet banget kaburnya..." kata Bobby berakting kelelahan, "aduh Yayah capek... Yayah pingsan Yayah pingsan." Ayah beranak dua itu kini sudah tidur telentang di atas kasur dengan mata terpejam.

Dan tak lama setelah itu, Jihan serta Dihan mendekat kepada Bobby. Dua bayi itu dengan kompak berusaha naik ke atas tubuh Bobby, Jihan bahkan dengan tidak ada akhlaknya duduk tepat di atas wajah Sang Yayah.

"Euuummm euuuummm euuuuumm..." Bobby kelabakan berusaha memindahkan putrinya, "Jihan... Yayah gak bisa nafas tauuuu."

Jihan yang kini sudah dipindahkan duduknya hanya tertawa saja ketika mendengar keluhan Sang Yayah. Bayi perempuan itu benar-benar mendapatkan gen bobrok Sang Yayah.

My Crazy Man✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang