24. Mundur atau Hancur

3.8K 471 127
                                    

"Huhuhuuu... haiii kembaaar..." sapa para pegawai saat melihat Jisoo yang baru saja turun dari taksi.

"Sini Teh, saya bawain..." kata salah satu pegawai yang sedang membagikan brosur, kini mengambil alih tas bayi yang Jisoo bawa, lalu tas tupperware berisi makanan.

"Belum istirahat gitu, Yeo?" tanya Jisoo sembari mendorong stroller Jihan dan Dihan.

"Ini lagi gatian, Teh..." jawab pegawai tersebut, "abis ini baru saya."

Jisoo hanya mengangguk saja, beberapa pegawai yang sedang tidak melayani pembeli, seketika mengerumuni Jihan dan Dihan.

"Teh... Jihan sama Dihannya dibawa ke belakang ya..." pinta Auryn dan langsung dijawab anggukan Jisoo.

"Iya, bawa ke kamar aja..." kata Jisoo menyerahkan stroller bayi kepada pegawai perempuan tersebut.

"Teh... Teh... Teeeh..." Arin, salah satu pegawai yang bekerja dibagian admin, terlihat heboh berlari dari lantai dua menghampiri Jisoo. "Teh... bantu Bang Bobby... ayok... kasian itu suami Teteh..."

"Kenapa?" tanya Jisoo heran karena Arin sudah menariknya menuju lantai dua.

"Ada tante-tante gatel yang gangguin Bang Ibob mulu," adu Arin, "jijik aku liatnya, Teh."

"Aku kira apaan..." kata Jisoo santai, "udah sana kamu istirahat makan siang, biar aku ke atas sendiri."

"Aku ik--"

"Kamu temenin si Ryn jaga Dihan sama Jihan aja..." sela Jisoo cepat, "kasian dia takut kerepotan."

Arin tak lagi bisa menolak perintah dari istri bosnya itu. "Iya, iya... Arin ke bawah ya."

Jisoo hanya mengangguk saja, dan kembali berjalan menuju lantai dua dengan santai.

"Nggak, Mba... saya mau pulang..." suara Bobby yang terdengar risih tetapi masih tetap berusaha terdengar sopan.

"Gak pulang pas makan siang sekali kan gak salah..."

"Iya... gak salah..." bukan Bobby yang menjawab, melainkan Jisoo yang kini berjalan mendekat kepada Bobby. "Kan bisa kali-kali istrinya yang datang bawa makanan ke tempat kerja suami."

Bobby langsung tersenyum, merentangkan tangannya kepada Jiaoo. Walaupun sejujurnya ia merasa terkejut karena istrinya tiba-tiba saja berada di counter.

"Haii Mba Sora..." sapa Jisoo kepada wanita bernama Sora. "Masih kerja di TU SMA Binus kan, Mba?"

Kang Sora. Petugas tata usaha di SMA Bina Nusa. Salah satu mantan Bobby saat SMA.

Iya, Bobby emang pernah pacaran sama pegawa Tata Usaha di sekolahnya sendiri.

"Haii Jisoo," jawab wanita tersebut terdengar angkuh, "gendutan ya sekarang."

Jisoo langsung tersenyum, walaupun hati kecilnya terasa gondok karena dibilang gendut.

"Iya sekarang gendutan, bahagia soalnya..." jawab Jisoo santai.

Sebenarnya Kim Jisoo dengan Kang Sora memang tak pernah akur, bahkan sejak Jisoo SMA. Tak tahu mengapa, pegawai TU tersebut selalu menatap sinis kepada Jisoo.

"Gak nyangka ya... dulu kan deketnya sama Taeyong. Eh jadinya sama Bobby."

Jisoo menganggukkan kepalanya, "Mba juga dulu deket sama Bobby, tapi saya yang jadi istri Bobby..." balas Jisoo masih dengan nada tenang tanpa terhasut sama sekali.

Bobby mengeratkan pelukan tangan kanannya di pinggang Jisoo. Berharap bisa memberi sedikit ketenangan untuk Sang istri.

"Ayok Yah..." ajak Jisoo, "mau makan siang sekarang atau nanti?"

"Sekarang dong," jawab Bobby antusias, "aku gak akan biarin masakan kamu dingin."

"Yaudah ayok, anak-anak juga ada di bawah..." kata Jisoo membuat Bobby semakin antusias dan segera mengajak Jisoo menuju lantai bawah.

"Duluan Mba..." jawab Jisoo dengan senyum yang terkesan menantang jika dilihat dari sudut pandang seorang Kang Sora.

🤵👰🏼

"Pelan-pelan aja, ayamnya gak akan lari..." kata Jisoo saat melihat Bobby yang begitu terburu-buru saat mengunyah makanan.

"Minum, Yang..." pinta Bobby membuat Jisoo bangun dari posisi duduknya dan berjalan menuju dispenser yang berada di ruangan tersebut.

"Pelan-pelan..." Jisoo kembali memperingati suaminya yang kini minum dengan sangat tergesa-gesa.

"Ayamnya enak banget..." komentar Bobby sembari memberikan dia jempolnya kepada Jisoo, dan setelah itu kembali memakan ayam goreng yang dicampur sambal cabe hijau oleh Jisoo.

"Aku mau ke depan dulu..." kata Jisoo, "mau liat case handphone yang baru." Bobby yang sedang fokus pada makan siangnya hanya mengangguk saja. "Jihan sama Dihan liatin, takut bangun."

Jisoo langsung keluar dari ruangan khusus mereka beristirahat saat melihat Bobby mengacungkan jempolnya tanda akan mematuhi perintah Jisoo.

"Teh Jiii..." sapa salah satu pegawai yang kini sedang menjaga kasir, "mau liat case baru ya?"

Jisoo langsung menyengir, "Iya niih... kemarin liat updatean ig BCell kayanya bagus-bagus," jawab Jisoo antusias. Ibu dari dua bayi kembar itu bahkan kini sudah menatap fokus pada jejeran case yang dipajang di dinding Bcell.

"Ungu lucu niih..." kata Jisoo dengan gemas melihat case berwarna ungu. "Yera... bagusan ungu atau pink?"

"Ambil dua-duanya aja sih Teh... kenapa harus milih?" saran Yera santai, "Bang Bobby gak akan langsung gulung tikar cuma gara-gara istrinya mau dua case handphone."

Jisoo langsung tertawa saat mendengar saran dari pegawai suaminya itu. Sedangkan tangan kanannya sudah membuka tempat case berwarna ungu lalu memasangnya kepada ponselnya.

"Enak banget ya istri Bos Bcell..." sindir Kang Sora yang baru saja turun dari lantai dua, "mau handphone tinggal ambil, mau casenya tinggal pilih."

Jisoo langsung tersenyum sinis kepada wanita tersebut, "Sebelum jadi istri bos counter juga gue bisa dapetin apapun yang gue mau dengan mudah..." jawab Jisoo.

"Gue bukan pegawai TU yang dulu bisa lo ancam pecat hanya karena kekuasaannya bokap lo..." bisik Kang Sora seakan menantang Jisoo.

Dahulu, saat Jisoo SMA kelas 12. Kang Sora memang sempat berbuat ulah dengan cara menyembunyikan ijazah SMA Jisoo. Dan jelas itu bukanlah hal yang sepele. Hingga Jisoo melapor kepada kedua orangtuanya yang merupakan donatur tetap di sekolah tersebut.

"Dan saya bukan lagi seorang siswi SMA yang dengan baik hati membela anda yang sudah menghilangkan ijazah saya..." balas Jisoo dengan nada berbisik juga.

"Anda sekarang hanyalah seorang ibu rumah tangga..." jawab Kang Sora meremehkan, "tak lebih dari ibu-ibu gendut yang mengurus anak di rumah."

Jisoo langsung tertawa sinis, wajahnya mendekat kepada wajah wanita yang usianya lebih tua dainya tersebut. Sebuah senyum sinis langsung terbit di bibir Jisoo.

"Oh iya... aku hanya ibu rumah tangga yang mengurus dua orang bayi kembar dan seorang suami..." ucap Jisoo dengan bangga. "Tapi, saya masih bisa membuat hidup anda hancur. Melawan seorang pegawai TU macam anda bukanlah hal yang sulit untuk saya lakukan."

Wajah Kang Sora yang awalnya terlihat angkuh langsung berubah menjadi sebal.

Jisoo menepuk pundak Kang Sora sekilas, "Mundur... atau anda akan hancur..." bisik Jisoo dan setelah itu berjalan begitu saja meninggalkan Kang Sora.

Jisoo yang terkenal selalu baik dan tersenyum manis. Pada nyatanya akan tetap bisa marah jika hidupnya diusik. Dan marahnya seorang manusia yang baik hati bahkan bisa lebih buruk dari penjahat ulung yang baru keluar dari penjara.

Tbc

My Crazy Man akan hiatus sementara, selama bulan puasa.

Kenapa?
Aku mau urus lapak yang lain dulu.

My Crazy Man✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang