36. Baik-Baik Saja

1.9K 351 62
                                    

PLAK

Tangan Jisoo yang sudah siap mengayun, kalah cepat dengan tamparan dari tangan lainnya yang mendarat di pipi wanita tersebut.

"Tangan lo terlalu bagus buat nampar manusia kaya gini... biar gue yang wakilin."

Tatapan mata tajam dan angkuh langsung menyerbu wanita full make up tersebut, "Semahal apa diri anda hingga menilai Teteh saya murahan?"

"Jen..." bisik Jisoo berusaha menenangkan perempuan yang tiba-tiba saja muncul seperti keluar dari botol.

"Saya tanya! SEMAHAL APA ANDA HINGGA MENILAI TETEH SAYA MURAHAN?!" suara Jennie semakin terdengar tinggi, jari telunjuk Jennie bahkan sudah berkali-kali menunjuk-nunjuk tepat di hadapan wajah wanita tersebut.

Jisoo kini hanya diam saja, mengenal Jennie sejak dulu membuatnya paham akan apa yang harus ia lakukan jika perempuan di depannya ini sedang marah.

Kim Jennie, dan mulut tajam serta kemarahannya. Itu adalah kombinasi yang sempurna untuk membuat orang sakit hati.

Sebenarnya niat awal Jennie datang ke B-cell untuk mengambil komputer butiknya yang sudah selesai diperbaiki, tetapi saat ia menuju lantai dua, dia mendengar suara nyinyiran dari seseorang yang sangat ia benci sejak SMA.

"Anda yang menilai Teteh saya murahan... bahkan tak ada harganya sama sekali!"

Untung saja counter sedang tidak begitu ramai, dan area case handphone tidak begitu terbuka karena berada di dekat tangga menuju lantai 2 dimana area service berada.

"Sepertinya anda masih belum jera dengan kejadian saat SMA..." sindir Jennie, "apa perlu saya peringatkan kembali siapa saya, dan pengaruh saya?"

"Saya tidak selemah dahulu..." Pegawai TU SMA Binus itu sepertinya masih belum merasa terintimidasi. Sedangkan Jennie tentu saja langsung tertawa dengan nada menyindir kepada Sora.

Wajah Jennie seketika kembali berubah menjadi sinis, tawa menyindirnya hilang begitu saja, ia bahkan mendekatkan kepalanya kepada Kang Sora, "Dan saya semakin kuat daripada dahulu!" bisik Jennie dan setelah itu kembali menjauhkan wajahnya.

"Sekali anda berani menganggu orang-orang di sekitar saya..." kata Jennie dengan nada penuh ancaman, "ucapkan selamat tinggal untuk kebahagiaan hidup anda!"

Sebenarnya sedari SMA, Jennie, Jisoo serta Hanbin sudah beberapa keli pernah berseteru dengan Kang Sora Si pegawai TU. Kejadian paling fenomenal adalah saat ijazah Jisoo disembunyikan oleh pegawai TU tersebut, tetapi dengan kekuatan donatur utama keluarga Jennie, Kang Sora tentu saja kalah telak.

"Ayok Teh," ajak Jennie, "jangan ladenin rakyat jelata butuh duit kaya dia."

Jisoo yang sedari tadi terdiam hanya tersenyum sinis kepada wanita menor tersebut, dan setelah itu berjalan mengikuti Jennie dan menggenggam tangannya.

🤵👰🏼

"Besok-besok lo print tulisan yang gede, ORANG INI DILARANG MASUK!" Jennie yang masih emosi kini meluapkan kepada Bobby, "sekalian pasang foto Si Jable yang gede!"

"Lo kenapa kaga bilang ke gue anjim..." saut Hanbin yang ikut emosi, "gue jedotin tadi itu wanita jelek!"

"Jangan ngomong kasar di depan anak-anak gue..." sewot Jisoo yang sedang menyuapi makanan untuk Jihan dan Dihan.

"Bang... lo nanti arahin pegawai lo buat larang itu manusia datang," Jennie kembali protes kepada Bobby.

"Dia selalu dateng pake alesan Bina Nusa..." bela Bobby, "ya kali gue nolak almamater sekolah sendiri."

My Crazy Man✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang