"Ini apa?" tanya Jisoo saat Bobby yang baru saja pulang meberikan sebuah kantung paper bag kepadanya.
"Skincare buat ibu hamil," jawab Bobby sembari berjalan menuju dapur. Mencari sesuatu yang bisa ia makan.
Sedangkan Jisoo masih terdiam di meja makan, mengeluarkan beberapa produk untuk kulit yang komposisinya memang aman untuk ibu hamil dan menyusui.
Semenjak mengandung, Jisoo memang melepas semua produk skincare yang biasa ia pakai. Itu semua karena Jisoo takut akan efek samping pada kandungannya.
"Itu aman kok," kata Bobby yang ikut bergabung duduk di meja makan. Jangan lupakan tangannya yang sudah memegang piring berisi bola-bola Ubi yang ia temukan di rak makanan. "Aku udah tanya ke Bang Jinu, terus aku juga liat komposisi bahan yang dipake prodak itu. Aman semua kok."
Sejujurnya, Jisoo memang berencana membeli beberapa skincare baru. Tetapi, ia malas untuk keluar rumah.
"Kasian kulit kamu, biasanya tiap malem dikasih nutrisi, ini udah berapa minggu ngga."
"Kamu yang beli?" tanya Jisoo dan dijawab anggukan oleh Bobby. "Ngga malu?"
"Ngga lah, kenapa malu? Buat istri sendiri juga..." jawab Bobby santai. Mulutnya masih asik mengunyah bola-bola ubi.
Senyum Jisoo dengan sendirinya terbit. Sejak mereka pacaran, Bobby memang beberapa kali membelikan skincare untuknya sebagai hadiah. Tetapi, pria itu biasanya bilang bahwa ia nitip kepada Dahyun.
"Kamu udah makan?" tanya Bobby dan dijawab anggukan Jisoo, "makan apa?"
"Tadi Bibi dateng kesini, disuru mamah buat nemenin aku." Bobby mengangguk paham.
Bibi yang Jisoo maksud adalah asisten rumah tangga keluarga Jisoo yang sesekali ditugaskan di rumah Jisoo untuk menemani Jisoo.
"Coba tanya ke Bibi, ada tetangga atau sodaranya yang mau kerja ga?"
"B-cell kurang karyawan?" tanya Jisoo heran, dan langsung dijawab gelengan kepala Bobby. "Terus buat apa?"
"Buat beres-beres rumah, sama temenin kamu..." kata Bobby "setidaknya aku gak terlalu khawatir kalo ninggalin kamu."
"Aku ngga apa-apa kok," jawab Jisoo "toh beres-beres rumah masih bisa aku handle, nyuci sama setrika baju ada Bibi yang kesini."
Bobby hanya bisa mengangguk pasrah, tak mau memaksa Jisoo.
"Itu adonan apa di dapur?" tanya Bobby karena saat tadi ke dapur dan mencari makanan, ia menemukan sebuah adonan di dalam baskom kecil.
"Adonan buat bikin pizza--"
"Kamu yang bikin?"
"Bibi," jawab Jisoo cepat "aku cuma bantuin nyiapin aja kok."
Bobby menatap mata Jisoo dalam-dalam, membuat Jisoo mengalihkan pandangannya agar tak bertatapan dengan Bobby.
"Bener bibi yang bikin?" tanya Bobby dengan suara berat. Membuat Jisoo semakin tak berani menatap mata Bobby.
"I... iya... aku... ya... yang... bikin," gumam Jisoo jujur, membuat Bobby langsung terkekeh. Pria tersebut menggeser posisi kursinya agar lebih dekat dengan Jisoo.
"Aku ngga larang kamu buat masak, apapun itu..." kata Bobby sembari merengkuh tubuh Jisoo, "tapi aku mohon... kalo yang mau kamu buat makanan yang butuh ngeluarin tenaga ekstra, jangan kamu yang lakuin. Telpon aku atau minta tolong sama yang lain."
Jisoo hanya mengangguk saja, tak tahu harus menjawab apa. Semenjak mengandung, perubahan emosinya cukup terasa. Hatinya menjadi lebih sensitif.
"Mau bikin Pizza kapan?" tanya Bobby "sekarang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy Man✓
FanfictionBobby si gila nan bobrok Mampu menjadi kepala keluarga yang baik