part 6 ~ Sial

2.7K 97 1
                                    

Tatapan Ji-min begitu tajam, bahkan member yang lain juga bingung apa maksud gadis di depannya ini. Sejak ucapannya tadi, gadis bermarga Shin itu masih tetap bungkam dengan seringainya.

Ji-min geram melihat tingkah laku gadis di depannya ini apalagi dengan sikapnya yang sok itu.

"Apa maumu!" ucap Yoon-gi membuat yang lain menatapnya.

"Wah.. Aku kira Ji-min yang akan marah ternyata tidak huh.." sahut gadis itu dengan wajah polosnya.

"Dasar! Dimana sopan santunmu!" kesal Ho-seok menatap ke arah Eun-mun.

"Bagaimana ya kak.." ucap gadis itu terlihat main-main.

"Yak!! Cepat katakan apa maumu!" kesal Tae-hyung, dia bahkan sampai berteriak karena sudah tidak sabar menunggu Eun-mun menjelaskan semuanya.

"Jangan ikut campur semua urusanku!!" ucap Eun-mun menatap tajam seluruh pria di sana.

"Dan satu lagi aku tak membutuhkan kalian!" lanjutnya dengan wajah datarnya dan langsung meninggalkan ruangan itu.

Tapi..?

"Anak baru sombong" sahut Jung-kook menarik tangan gadis itu.

"Dengar ya kak, walau aku adik kelasmu di sini aku tidak akan sopan pada kakak kelas sepertimu" kesal Jung-kook membuat Eun-mun menatapnya tajam.

"Aku tidak peduli! Aku tidak membutuhkan siapapun di sini mengerti!?" ucap Eun-mun menghempaskan tangan Jung-kook yang masih menggenggamnya.

"Cukup!!" teriak Ji-min membuat Eun-mun tersenyum meremehkannya.

"Kau! Apa yang kau rencanakan" ucap Ji-min mendekati Eun-mun.

"Tidak ada" jawab Eun-mun asal.

"Oke terserah apa yang akan kau lakukan di sini, aku tidak peduli" ucap Ji-min yang di angguki Eun-mun pelan.

"Kalau gitu, bye.." sahut Eun-mun meninggalkan ruangan mereka.

Kepergian Eun-mun membuat semua member menatap tajam ke arah Ji-min. Walau objek yang di tatap merasa tidak peduli dengan hal itu. Seok-jin langsung mendekati Ji-min dan Jung-kook yang berada tetap di depan pintu.

"Jimin, kau gila! Ayahmu mempercayakan kita untuk menjaga gadis itu tapi kau malah membiarkan dia pergi" kesal Seok-jin.

"Aku tidak peduli dengan kerja sama ayahku, kakak tau itu bukan" jawab Ji-min kesal.

Dia langsung menghempaskan tubuhnya di sofa, rasanya dia lelah harus menghadapi gadis gila seperti Eun-mun. Padahal lebih baik jika dia di suruh dance saja dari pada menghadapi gadis itu.

"Tapi Jim..?"

"Sudah kak, gadis seperti dia tidak perlu di jaga" sahut Jung-kook membuat Yoon-gi menyetujui hal itu.

"Aku setuju dengan Jung-kook dan Ji-min kali ini kak" jelas Yoon-gi acuh.

"Huh..oke oke, tapi aku tak akan menolong kalian jika Tuan Park marah" ucap Seok-jin meninggalkan ruang itu dan di ikuti yang lain.

***

Kelas 2-1 begitu ramai karena ada dua anak baru yang bakal masuk ke kelas mereka. Apalagi dengan ketelatan Guru Kim pagi itu karena salah satu anak baru itu masih belum datang ke ruangannya.

Seorang pria memata-matai gadis yang berdiri tepat di sebelahnya. Dia mengabaikan ucapan Guru Kim pada mereka dan hanya menatap ke arah gadis itu.

Gadis itu tau kalau dirinya di mata-matai oleh pria di sampingnya namun dia hanya diam tanpa memperdulikannya.

"Oke, jadi Shin Eun-mun dan Kang Tae-hyun. Kalian akan menjadi tanggung jawab saya sekarang" ucap Guru Kim menepuk tangannya pelan.

'Shin Eun-mun, benar dugaanku ayah pasti merubah namanya'

Setelah masuk ke dalam kelas semua murid terdiam tidak hanya itu namun Ji-min, Tae-hyung yang notabennya anak boyband terkenalpun terlihat malas akan kedatangan seseorang yang membuat emosi mereka naik pagi ini.

"Jim, dia datang" ucap Tae-hyung melihat Eun-mun dengan tatapan malas.

"Biarkan saja! Aku tidak peduli" sahut Ji-min yang hanya melirik sekilas pada Eun-mun.

"Perkenalkan, saya Shin Eun-mun"

"Saya Kang Tae-hyun, salam kenal"

"Silahkan kalian duduk" ucap Guru Kim membuat Eun-mun langsung mengambil tempat duduk di pojok belakang sebelah jendela dengan di ikuti Tae-hyun yang duduk tetap disebelahnya.

Setelah pelajaran di mulai Eun-mun begitu kesal dengan tatapan tajam dari Tae-hyung, sesekali dia meliriknya membuat Eun-mun muak.

"Pak Kim" ucap Eun-mun membuat semua mata menatap Eun-mun termasuk dengan Ji-min dan Tae-hyung.

"Iya kenapa Eun-mun?"

"Bolehkah saya izin ke toilet"

"Silakan"

Eun-mun langsung meninggalkan kelas itu. Dia tau tatapan Ji-min dan Tae-hyung terus mengintai dirinya namun ia tidak peduli. Setelah melewati kelasnya Eun-mun langsung memasang earphone di telinganya.

Dia tidak menuju toilet namun pergi menuju loker tempat ia menaruh tabletnya. Setelah mendapatkan tabletnya kembali Eun-mun mencari tempat yang sepi dan aman menurutnya.

Loteng sekolah menjadi tempat yang ia cari di sana. Sampai dia mendudukkan dirinya dengan bersandar di dinding loteng itu.

Cukup lama Eun-mun hanya fokus pada tabletnya hingga sebuah suara membuatnya menatap pelaku tersebut.

"Apa!!" sahut Eun-mun dengan wajah datarnya.

"Kau bolos di hari pertamamu!" sahut orang itu membuat Eun-mun berdecak pelan.

"Urusi urusamu saja!" ucap Eun-mun mulai fokus pada tabletnya lagi namun orang itu menarik tablet milik Eun-mun itu.

"Kau di hukum membersihkan toliet perempuan sekarang" ucap orang itu membuat Eun-mun kesal.

"Kau!!" kelas Eun-mun akan mengambil tabletnya lagi namun di tahan oleh orang itu.

"Kembalikan tabletku"

"Nanti setelah kau membersihkan toilet"

"Ji-min!! Apa masalahmu?" kesal Eun-mun membuat Ji-min menyeringai.

"Aku adalah Ketua Dewan Sekolah ini jadi turuti mauku jika kau masih mau tabletmu kembali" jelas Ji-min menatap Eun-mun kesal yang kesal.

"Terserah aku tidak peduli" ucap Eun-mun meninggalkan Ji-min.

Eun-mun kesal, bukankah pria itu sendiri yang mengatakan tidak akan peduli padanya tapi apa yang terjadi barusan membuatnya kesal. Ponsel miliknya dia sambungkan pada asistennya membuatnya bernafas lega.

"Ada apa nona?"

"Belikan aku tablet baru, dan boklir tablet lamaku sekarang juga" jelas Eun-mun membuat asistennya langsung melaksanakan tugasnya.

"Awas kau Park!" ucap Eun-mun mengambil tasnya namun di tahan oleh sebuah tangan.

"Mau kemana kau!!" tanya Ji-min.

"Pulang" ucap Eun-mun membuat Ji-min memperlihatkan tablet milik gadis itu yang masih ada di tanganya.

"Aku tidak peduli, mau kau bakar atau di hancukanpun. Aku tidak peduli!" ucap Eun-mun menghempaskan tangan Ji-min dan meninggalkan sekolah itu dengan cepat.

Ji-min melirik tablet ditangannya dengan cepat ia mencoba menghidupkan namun

"Sial!!"

TBC

Aneh ya.., maaf deh aku lagi gak fokus nulis sih. Tapi lain kali aku akan lebih fokus untuk up.

Selamat membaca jangan lupa klik bintang oke...

Triplets [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang