part 7 ~ Dia Datang

2K 79 0
                                    

Tae-hyun menatap datar yang terjadi di depan kelas barunya itu. Bahkan Soo-bin hanya bisa melonggo melihat semua itu.

"Dia adik kembarmu kan" tanya Soo-bin memastikan untuk kesekian kalinya sejak melihat dengan jelas sikap adik sahabat kecilnya ini.

Dong-woo atau Tae-hyun hanya diam mendengar ucapan Soo-bin yang menurutnya benar adanya. Sesekali matanya melihat raut wajah adiknya yang terlihat aneh.

Wajah itu begitu datar tapi manik coklatnya begitu kosong entah apa yang sedang disembunyikan adik kembarnya membuat dia merasa tidak berguna.

"Tae-hyun, kau mendengarkanku kan" kesal Soo-bin sendiri di saat Tae-hyun hanya diam tanpa berniat menjawab.

Manik birunya menatap kepergian adiknya dengan hembusan nafas pelannya dia langsung berbalik menatap sahabat kecilnya yang dia tahu tengah kesal padanya.

"Soo-bin, aku tidak tau apa yang harus aku lakukan sekarang semuanya terasa aneh. Ini memang hari pertamaku bisa melihat wajahnya dari dekat tapi dia berbeda" ucap pelan Tae-hyun membuat Soo-bin mengehela nafas lelah.

Ponsel Tae-hyun berbunyi membuatnya langsung mengangkat dengan cepat ketika tertera nama sang kakek.

"Dasar kau gila apa!, pergi ke korea sendiri tanpa bantuan kakek mau ketahuan ayahmu apa!!" teriak sang kakek saat panggilan itu tersambung membuat Tae-hyun menepuk jidatnya lupa jika dia belum menceritakan segalanya pada sang kakek.

"Maaf kek, Kenzie lupa tapi di sini ada Rafael jadi kakek tenang saja oke"

"Tenang gimana, kalau ayahmu tau akibatnya bisa fatal tau"

"Sudahlah cepat ke gerbang sekolah sekarang ada suruhan kakek di depan" 

Tae-hyun hanya mengiyakan saja, dia jelas tidak bisa melawan kakeknya itu.

"Kenapa?" tanya Soo-bin yang dari tadi mengamati pembicaran Tae-hyun.

"Kakek marah, terus aku di suruh pulang ke rumahnya sekarang"

"Berarti kakekmu ada di Korea" sahut Soo-bin terkejut akan kabar ini.

"Yak.. Benar juga! Bagaimana ini nanti kakek pasti bakal marah besar. Bin gimana ini tolong gue Bin" seketika Tae-hyun langsung frustasi setelah mendengar ucapan Soo-bin barusan.

"Dasar lambat!"

***

Mobil sport merah berhenti dihalaman rumah mewah keluarga Shin membuat seluruh maid menuju keluar. Namun dari semua maid yang ada hanya ada satu orang yang terlihat kesal.

Pemilik mobil sport merah itu keluar namun jitakan pada kepalanyalah yang menjadi sambutan kepulangannya kali ini.

"Auw.. bibi Jung"

"Apa yang kau lakukan di Sekolah dan kenapa kau minta nona Kim untuk membelikan tablet baru" kesal bibi Jung membuat Eun-mun hanya bisa mengelus kepalanya yang menjadi sasaran jitakan bibi Jung.

"Aduh bibi Jung jangan marah dulu dong, Kiran kan hanya bersenang-senang" jawab Eun-mun membuat bibi Jung makin kesal.

"Senang-senang kau bilang! Sekolah itu untuk belajar bukan bolos seperti ini kenapa nona tidak bernah berubah sih" sahut bibi Jung di akhiri helaan nafas panjang.

"Aduh bibiku sayang jangan marah dong, Kiran janji deh gak bakal bolos lagi" ucap Eun-mun dengan wajah memelasnya.

"Bibi tidak percaya!" sahut bibi Jung memalingkan wajahnya.

"Bibi.. Kiran sayang deh sama bibi percaya ya..ya..ya.." ucap Eun-mun dengan wajah manisnya.

"Ya udah tapi apa yang terjadi pada tablet lamamu, kau tau bukan memprogam tabletmu itu lama"

"Gara-gara bolos tablet Kiran di sita Ketua Dewan bi, ya udah deh Kiran biarikan saja males juga bersihin toilet sekolah" jelas Eun-mun membuat bibi Jung menjitak kepala Kiran lagi.

"Yak!! Bibi ini sakit tau!" ucap Eun-mun mengelus kembali kepalanya.

"Dasar! Sudah tau tablet itu milik perusahan kenapa nona Kiran ceroboh sekali sih. Bibi tidak mau tau nona Kiran harus mendapatkan tablet lama nona lagi" ucap bibi Jung membuat Eun-mun membeku.

"Yak.. bibi. Kiran gak mau berurusan dengan pria gila itu! Ayolah bi kita beli yang baru saja ya.." bujuk Eun-mun yang di abaikan oleh bibi Jung.

"Bibi tidak peduli, oh ya.. nona di cari Tuan besar di ruangannya" ucap bibi Jung meninggalkan Eun-mun yang merajuk di depan semua maid yang melihat interaksi mereka.

***

Tae-hyun menatap rumah mewah di depannya dengan was-was. Apalagi saat dia melihat seluruh penjaga dan maid di sana menatapnya aneh. Bahkan asisten kakeknya itu melonggo melihat penampilannya yang berbeda.

Tae-hyun yang tidak menyadari hal itu hanya bisa diam karena takut bertemu sang kakek.

"Tuan muda Kenzie bukan?" ucap asisten kakeknya bernama Park Seo-jun itu pelan karena takut salah.

"Iya aku Kenzie, kenapa paman Seo-jun menatapku begitu?" tanya Tae-hyun datar membuat asiaten kakeknya menggeleng kepalanya keras.

"Tidak apa-apa Tuan Muda, anda sudah di tunggu Tuan Besar di ruangnya" ucap Park Seo-jun membuat Kenzie hanya bisa pasrah saja.

Sampainya di ruangan kakeknya Kenzie begitu terkejut melihat seseorang yang ia sangat kenal.

"Kakak.." panggil orang itu menatap Kenzie membeku di tempat.

"Ka..rin" ucap Kenzie terbata.

Sang kakek yang melihat hal itu menggeleng pelan.

"Dasar anak nakal kau meninggalkan ibumu dan adikmu di Jepang sedangkan kau di Korea, dan kenapa pemanpilanmu berubah total begini!!" sahut sang kakek ketika melihat Kenzie masih terkejut

"Maaf kek, Kenzie hanya mau membawa Kiran kembali" jelas singkat Kenzie membuat sang kakek menghembuskan nafas pasrah.

"Kakek tau, tapi itu tugas kakek. Apalagi kakek sudah janji pada ibumu tau"

"Kenzie akui salah kek, tapi bisakah kakek mengerti perasaan ibu saat melihat ayah membawa Kiran pergi lagi setelah 17 tahun lamanya"

"Oke, tapi kakek minta Karin harus ikut adil dalam hal ini"

Kenzie langsung menatap ke arah Karin yang tersenyum lebar, pada akhirnya semuanya memang sudah di atur. Dan dia jelas tidak akan bisa menolak keinginan kakeknya satu ini.

Apalagi dia juga sebenarnya khawatir pada Karin dan ibunya di Jepang. Tapi karena kakeknya ada di sini dan akan membantunya jadi dia bisa tenang sekarang. Kenzie menghela nafas dan langsung mengangguk pelan menatap ke arah kakeknya.

"Ya Karin akan ikut adik"

TBC

Halo..
Gimana nih aku up lagi, apalagi Karin udah datang lagi nih. Pada kepo gak hubungan ayah jimin dan ayah kiran itu apa, lalu kenapa jimin disuruh jaga kiran selama disekolah.

Lalu bagaimana dengan rencana kenzie yang masih abu abu itu harus bercampur tangan oleh sang kakek dan adik kembarnya.

Nantikan terus kelanjutannya oke..
Sampai jumpa..

Triplets [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang