Sepertinya hari ini menjadi hari yang buruk untuk Ji-min. Bagaimana tidak sekarang bahkan seluruh member menatapnya minta penjelasan.
Dirinya sudah berjanji untuk tidak mengatakan apa pun pada orang lain tapi sekarang kenapa semuanya malah memojokkannya begini.
"Jelaskan pada kami Jim" ucap Tae-hyung yang terlihat begitu penasaran dengan keadaan teman satu kelasnya itu.
Ji-min diam, dia masih saja menatap nanar seluruh member di depannya bahkan untuk melangkah pergi saja dia tidak mampu seakan tubuhnya menolak untuk bergerak sama sekali.
"Cih.." Yoon-gi memalingkan wajahnya ia tidak mau melihat Ji-min yang terlihat mengenaskan itu.
Ji-min menunduk takut melihat reaksi Yoon-gi yang memang terlihat dingin itu.
"Kemari Jim" ucap Nam-joon menyuruh Ji-min kembali duduk bersama mereka namun Ji-min masih saja diam di tempatnya.
Ponsel milik Ji-min berbunyi menandakan ada pesan dan hal itu membuat seluruh member menatap ponsel Ji-min yang ternyata ada di meja.
Ji-min yang mendengar hal itu langsung menghampiri ponselnya namun terhenti ketika melihat Jung-kook lebih dulu mengambil ponselnya dan membaca isi pesan itu.
"Dari Aqila" ucap Jung-kook membuat Ji-min membeku.
"Jim, apa kau baik-baik saja. Aku di sini sudah biaa keluar dari apartemen kau tau aku sudah menunggu hal ini sejak tiga hari yang lalu.
Bagaimana dengan ayahku apa dia masih mencariku, lalu bagaimana dengan ayahmu apa dia marah karena aku pergi.
Aku minta maaf soal itu, tapi aku yakin kau mengerti keadaanku. Ah..maaf aku tidak punya waktu banyak sekarang aku harus mengurus butikku dan sekolahku.
Jika ada apa-apa hubungi saja aku, sampai jumpa" ucap Jung-kook membaca isi pesan dari Aqila bahkan Ji-min sudah keringat dingin mendengarnya.
Pikirannya berkecamuk bagaimana jika mereka sadar jika Aqila itu Eun-mun, apa yang harus ia lakukan kalau begitu.
"Aqila siapa dia?" tanya Seok-jin menatap Ji-min yang ternyata menunduk lagi.
Ji-min yang sadar langsung mengambil ponselnya yang dipegang Jung-kook tapi yang membuatnya terkejut adalah Jung-kook ternyata telah menghubungi Aqila.
"Jika kau mematikan itu aku tidak akan percaya padamu lagi!" ancam Jung-kook membuat Ji-min membeku menatap layar ponselnya yang masih berdering.
Tidak lama suara seorang perempuan seumuran mereka terdengar. Bahkan seluruh member terlihat diam melihat tangan Ji-min yang bergetar.
"Halo Jim, ada apa?" suara itu tentu menjadi bommerang untuk Ji-min bahkan Jung-kook langsung tersenyum sinis padanya.
"Maaf.." ucapan Ji-min tentu membuat Aqila terdiam.
"Eun-mun apa kabar?" ucap Jung-kook mengambil alih ponsel milik Ji-min.
Tidak ada jawaban bahkan Jung-kook dan yang lain masih menunggu.
"Ini siapa ya?"
Jungkook terkekeh keras, apa ini yang dinamakan akting tidak berhasil. Dia ingat suara orang di sana bahkan dia sangat yakin dengan perempuan kasar yang dulu pernah membentaknya.
"Aku tidak mau basa basi lagi, bagaimana jika kau menjelaskan semuanya kalau tidak Ji-min akan mendapatkan masalah di sini" ucap Jung-kook menatap Ji-min tajam.
Cukup lama tidak ada sahutan lagi dari Aqila bahkan member BTS juga terdiam menunggu jawaban dari Aqila.
Tidak lama suara helaan nafas terdengar dari Aqila lalu sebuah panggilan video membuat Jung-kook tersenyum senang.
"Bagaimana kabarmu?" ucap Jung-kook menatap wajah gadis yang dia kenal.
"Tidak perlu basa basi apa maumu!?" jawab Aqila atau Eun-mun.
"Kau lihat sendirikan Ji-min bahkan tidak berani menatapku, apa kau masih tidak mau memberitahu masalah kalian!?" ucap Jung-kook tau jika memang gadis yang tengah video call dengannya ini tidak suka basa basi.
"Aku ingin berbicara dengan Ji-min dulu" ucap Aqila menatap Jung-kook malas.
"Ah.. oke hanya lima menit dan jelaskan!" jawab Jung-kook menyerahkan ponsel itu pada Ji-min.
Eun-mun menatap Ji-min lembut bahkan sikap dinginnya hilang hanya dengan melihat wajah Ji-min yang terlihat takut denganya.
"Tidak perlu takut aku tidak marah"
Ji-min mendongak menatap Eun-mun dengan wajah yang terlihat terkejut.
"Aku tau akan sulit membohongi anggota grupmu jadi aku sudah tidak terkejut dengan hal ini, tidak usah di pikirkan aku bisa mengatasinya sendiri. Em..apa kau sudah memberi tahu mereka?"
Ji-min hanya menggeleng pelan lalu melirik seluruh anggota grupnya yang ternyata masih melihatnya.
"Oh.. baiklah kalau begitu serahkan padaku, jangan takut oke. Oh iya Jim, apa ayahmu masih akan mengeluarkanmu dari grup?"
"Aku tidak tau" jawab Ji-min pelan.
"Ah.. baiklah"
"Namamu Jung-kook benar bukan!" ucap Eun-mun di saat ponsel milik Ji-min kembali pada Jung-kook.
"Kalau begitu kau pasti tau tentang aku dan Ji-min, dari awal aku sudah menyadari hal itu apa kau tidak sadar" ucap Eun-mun terlihat merendahkan Jung-kook.
"Aku tidak mau repot-repot menjelaskan semuanya membuang waktuku saja, lebih baik kau cari tahu sendiri, sampai jumpa" sambungan video call terputus membuat Jung-kook kesal lalu menatap Ji-min yang ternyata menunduk lagi.
Yoon-gi yang melihat segalanya langsung menghampiri Ji-min, dia tau di sini Ji-minlah yang menjadi korban.
Tanpa basa basi dia langsung memeluk Ji-min menepuk punggung tegap Ji-min yang terlihat bergetar.
"Aku tau apa yang kau rasakan, sekarang tenanglah semuanya akan baik-baik saja seperti kata Eun-mun" ucap Yoon-gi membuat Ji-min mengangguk pelan.
"Semuanya aku minta maaf, aku akan jelaskan apa yang terjadi sekarang tapi aku minta jangan pernah mengatakan hal ini pada ayahku dan ayah Eun-mun karena ini masalah Eun-mun dengan ayahnya" ucap Ji-min menatap seluruh member dengan raut wajah yang terlihat sangat serius
'Sekarang aku akan selesiakan ini'
TBC
Aku kembali, untuk part ini aku fokus ke masalah jimin dan eunmun dulu karena aku inginnya masalah mereka selesai dulu sebelum masalah keluarga eunmun.Kalau begitu sampai jumpa lagi..
KAMU SEDANG MEMBACA
Triplets [Terbit]
Teen FictionKisah seorang anak kembar yang telah lama terpisah karena perceraian kedua orang tuanya. Mereka tidak tau bahwa mereka kembar hingga suatu saat mereka bertemu... Bagaimana kisahnya ya.. Nantikan terus cerita ini oke 6 januari 2020 - 13 Desember 2021