Sampainya di rumah, Eun-mun langsung masuk menatap rumahnya yang terlihat sepi. Ia melangkah menuju kamarnya mengambil tas kecil untuk mengisi dompet dan barang penting lainnya.
Maniknya menatap sebuah cermin lalu menaruh sebuah kertas yang sudah ia lipat dengan rapi. Senyuman kecil mulai terukir, dia berharap ini menjadi sesuatu yang bagus pada akhirnya. Untung saja ayahnya itu akan kembali tengah malam nanti dan dia punya waktu yang cukup sekarang.
Setelah urusan di kamar selesai Eun-mun langsung memanggil taksi yang sudah ia pesan. Dia kembali berbalik menatap rumah ayahnya untuk yang terakhir kalinya. Dia menghela nafas dan langsung memasuki taksi itu.
Selama perjalanan Eun-mun menatap ponsel barunya. Dia meninggalkan ponsel lamanya di kamar, dekat dengan kertas yang dia tinggalkan untuk ayahnya tadi.
Dia jelas tidak bisa membawanya, Eun-mun tersenyum kecut menatap ke arah ponsel yang mulai menyala.
'Ini adalah awal, semangat!'
Sampainya di bandara dia mendengar sebuah suara memanggilnya dan ternyata pelakunya adalah Ji-min seseorang yang dia tinggali pesan selain ayahnya.
"Eun-mun"
Eun-mun berbalik menatap Ji-min terkejut akan dirinya sekarang.
"Kenapa kau pergi?" tanya Ji-min saat sudah berada di depan Eun-mun.
"Maaf, aku pergi bukan karena perjodohan ini tapi aku pergi karena keinginanku sendiri" Eun-mun menjelaskan alasannya pergi, ini jelas bukan karena dia melarikan diri dari perjodohan tapi karena dia sudah muak di jadikan boneka oleh ayahnya.
"Apa maksudmu!?"
"Aku pergi karena aku ingin bebas dari ayahku jim, sudah cukup aku mengikuti semua keinginannya. Aku lelah selalu menjadi bonekanya" ucap Eun-mun dengan wajah sedu.
"Apa kau ada masalah?" tanya Ji-min dengan hati-hati membuat Eun-mun menatapnya lembut.
"Jim, ini masalahku dengan ayahku. Aku mohon padamu jangan ikut campur untuk yang ini, sekarang kau sudah bebas dari perjodohan ini. Owh..satu lagi jim, kau tau aku pergi kemana bukan. Kalau kau sedang tour jangan lupa mampir ke tempatku dengan senang hati aku akan menyambutmu"
"Aku memberi tahu alamatku karena aku percaya padamu" ucap Eun-mun panjang lebar membuat Ji-min memeluknya erat.
"Mungkin pertemuan kita tidak indah tapi aku juga percaya padamu, terima kasih karena kau mau berkorban untukku" ucap Ji-min masih memeluk Eun-mun erat.
"Ini bukan karenamu jim" sahut Eun-mun memutar bola matanya malas.
Kenapa pria ini tidak mengerti tentang apa yang dia ucapkan panjang lebar tadi, apa kurang jelas atau memang Ji-min yang terlalu bodoh.
"Ah..baiklah aku mengerti, aku minta nomer telponmu boleh?" ucap Ji-min melepas pelukannya.
"Nomermu saja, aku belum beli kartu kau tau" sahut Eun-mun menyerahkan ponsel barunya pada Ji-min.
"Ah..oke oke, jangan lupa langsung hubungi aku" ucap Ji-min mengembalikan ponsel Eun-mun.
"Iya aku tau, jangan lupa untuk merahasiakan ini dari yang lain" ancam Eun-mun dengan wajah yang dingin.
"Iya iya, sudah sana pergi! Sebelum pesawatmu lepas landas" kesal Ji-min mendorong Eun-mun menjauh.
"Dasar, kalau gitu aku pergi sampai jumpa jim" ucap Eun-mun tersenyum lebar lalu melangkah menjauh dari Ji-min yang juga tersenyum.
'Sekarang tinggal bagaimana aku menjelaskan pada member lain'
***
Pagi harinya ayah Eun-mun langsung menatap marah pada ponsel dan kertas surat yang di tulis oleh Eun-mun. Dia tidak menyangka anak kesayangannya kabur dari rumah di hari pertunangannya.
Seharusnya sekarang mereka menuju ke gedung pertunangan, tapi dengan kaburnya putrinya membuat dia harus membatalkan pertunangan itu.
"Kalian cepat dari Eun-mun sampai ketemu!!" perintah ayah Eun-mun kepada para asistennya.
Ayah Ji-min juga tidak bisa melakukan apa pun sejak mendengar kabar bahwa Eun-mun kabur. Bahkan Ji-min sampai tak mau keluar kamar karena kabar itu.
"Bagaimana?" tanya ayah Ji-min pada Tuan Shin
"Aku pusing, dimana Ji-min?" sahut tuan Shin yang masih belum mendapatkan kabar apa pun dari asistennya.
"Dia mengurung diri di kamar sepertinya dia tak tau apa apa soal ini" ucap Tuan Park menjelaskan.
"Huh.." helaan nafas Tuan Shin terdengar pelan, dan Tuan Park hanya bisa diam saat ini.
Mereka tidak mungkin diam saja bukan dengan kaburnya Eun-mun. Tuan Shin merenung mengingat dengan jelas ucapan Tuan Choi waktu itu membuat dia langsung menyambar kunci mobilnya.
"Mau kemana?"
"Mencari anakku" jawabnya dan lalu pergi begitu saja tanpa.
Mobil hitam itu melaju ke tempat dimana rumah keluarga Choi berada. Dia langsung masuk dalam keadaan marah bahkan penjaga yang menjaga dimaki olehnya.
"Panggil tua bangka itu!" ucapnya dengan amarahnya yang tinggi.
Di dalam sana Dong-woo dan Dong-ri menatap terkejut dengan kedatangan ayah mereka pagi-pagi. Bahkan mereka hanya bisa melihat dari jendela kamar mereka.
Tuan Choi bertepuk tangan dengan seringai di wajahnya. Tuan Shin yang mengetahui hal itu hanya berdecak kesal akan sikap Tuan Choi.
"Sepertinya kau sedang kebakaran" ucap Tuan Choi menatap Tuan Shin yang sudah berada di depannya.
"Dimana Eun-mun?" teriak Tuan Shin membuat Tuan Choi tertawa sarkas bahkan Dong-woo dan Dong-ri terkejut dengan teriakan Tuan Shin.
"Jadi Eun-mun kabur!"
Tuan Shin geram dia menatap tajam pada pria paruh baya itu, jelas anaknya berada di sini tapi apa yang pria itu lakukan.
"Tapi sayangnya bonekamu itu tidak bersamaku" lanjut Tuan Choi menatap sinis pada Tuan Shin.
"Tidak mungkin!!" teriaknya mencoba masuk kerumah Tuan Choi.
"Tenang Ardian, di sini tidak ada bonekamu sama sekali" ucap Tuan Choi menatap mengejek pada mantan suami anaknya itu.
"Ah.. apa kau ingin bertemu dengan mantan istrimu dan kedua anakmu yang lain" ucap Tuan Choi lagi membuat Tuan Shin terkejut.
Apa maksudnya bukankah mantan istrinya dan kedua anaknya ada di Jepang. Lalu kenapa pria paruh baya itu mengatakan bahwa seakan-akan mereka berada disini.
"Wah..kau belum tau ternyata, bagus deh kalau begitu" sahut Tuan Choi saat melihat Ardian hanya diam.
"Apa maksudmu!? Mereka di Jepang kau tau!" kesal Ardian seakan dia di permainkan saat ini.
"Sebenarnya aku ingin menyembunyikan hal ini tapi karena Kiran cucuku kabur kau harus tau soal anakmu yang lain bukan!?" ucap Tuan Choi menatap kedua cucunya yang turun dari tangga.
"Apa kau mengenal mereka?"
TBC
Sebenarnya aku binggung mau nerusin gimana terus aku inget deh kalau jimin dan eunmun gak mau dijodohkan makanya aku buat eunmun pergi.
Dengan perginya eunmun konflik dari cerita akan semakin bermunculan, makanya jangan bosen buat nunggu aku up.
Kalau gitu selamat membaca dan jangan lupa klik bintang
KAMU SEDANG MEMBACA
Triplets [Terbit]
Novela JuvenilKisah seorang anak kembar yang telah lama terpisah karena perceraian kedua orang tuanya. Mereka tidak tau bahwa mereka kembar hingga suatu saat mereka bertemu... Bagaimana kisahnya ya.. Nantikan terus cerita ini oke 6 januari 2020 - 13 Desember 2021