part 11 ~ Rencana

1.2K 54 0
                                    

Wajah Ji-min mengeras mendengar semua ucapan ayahnya malam itu. Bahkan dirinya tidak di beri kesempatan untuk membantah semuanya. Rasa kesal dan marah menjadi satu bahkan semalam dia langsung pergi dari rumah meninggalkan ayahnya dari sejuta keinginan yang tidak masuk akal.

Ji-min pergi ke agensinya bahkan Se-jin yang memang selalu pulang malam di buat terkejut dengan kedatangan Ji-min yang masuk ke ruang dance. Suara musik terdengar membuat Se-jin hanya bisa terdiam mengintip tindakan anak didiknya. Lagu On menjadi pengiring dari tarian Ji-min yang menawan.

Se-jin tau bahwa anak didiknya kali ini memiliki masalah yang membuatnya menjadi seperti ini. Dengan cepat ia menekan nomor ponsel milik salah satu member yang dia ketahui masih ada di agensi.

"Ada apa kak?"

"Kau dimana?"

"Di studio"

"Datanglah ke ruang dance, sekarang!"

Sambungan telpon di putus oleh Se-jin dengan sepihak. Wajahnya terlihat khawatir akan keadaan Ji-min yang tidak berhenti dari tariannya. Hanya perlu waktu 5 menit Yoon-gi datang dengan pakaian hitam dan masker hitam dengan topi hitam yang menutupi wajahnya.

"Apa ada kak?" tanya Yoon-gi membuka maskernya.

"Ji-min" ucap Se-jin menunjuk ruang dance yang terbuka sedikit.

"Kenapa dengan Ji-min?" raut wajah Yoon-gi terlihat serius mendengar ucapan Se-jin.

"Sepertinya dia ada masalah, aku takut jika dia kelelahan" ucap Se-jin menyuruh Yoon-gi masuk.

Yoon-gi hanya bisa menghela nafas lelah dan membuka pintu ruangan dance. Hal itu ternyata tidak membuat pria di dalam sana sadar akan kedatangan Yoon-gi. Bahkan Ji-min masih saja menari dengan lincah. Mata sipitnya terlihat kosong. Dengan cepat Yoon-gi mematikan musik membuat Ji-min sadar dari lamunannya.

"Kak Yoon-gi!" kaget Ji-min mematung di tengah ruang dance.

"Kenapa ada di sini?" tanya Yoon-gi mendekati Ji-min yang masih saja berdiam diri.

"Aku hanya latihan" jawab Ji-min cepat saat manik gelap Yoon-gi menatap lurus ke manik coklatnya.

Yoon-gi tau Ji-min berbohong dengan cepat dia menarik tangan Ji-min lalu menyuruh Ji-min duduk.

"Katakan dengan jujur atau aku akan menyuruh yang lain datang ke sini!" ucap Yoon-gi mengacam Ji-min membuat Ji-min menggeleng, dirinya tidak ingin membebankan yang lain.

"Ayah menyuruhku keluar dari agensi, lalu dia ingin aku mengurus perusahan miliknya dan aku harus menikah dengan Eun-mun" jelas Ji-min menunduk dia sudah tidak tau lagi harus berbuat apa bahkan sekarang dia hanya bisa pasrah akan segalanya.

"Aku yakin kau menolak?" jawab Yoon-gi datar.

"Ya tapi ayah mengancam akan memindahkanku ke Jepang" ucap Ji-min lagi bahkan dirinya sudah meremat rambutnya frustasi.

"Dasar! Tunggu kau di jodohkan dengan anak baru songong itu!" kaget Yoon-gi saat menyadari satu hal.

"Ya begitulah, tapi dia bukan anak songong memang sikapnya aja yang kurang sopan" ucap Ji-min membuat Yoon-gi terkekeh.

"Kau membelanya huh..?" sahut Yoon-gi masih saja tertawa dengan sikap Ji-min.

"Tidak tapi itu kenyataan" sahut Ji-min cepat bahkan dirinya berani menatap manik gelap Yoon-gi.

"Oh.. oke, lalu apa rencanamu?"

"Eun-mun bilang besok akan membahasnya denganku" ucap Ji-min mengingat ucapan Eun-mun sore itu.

"Owh.. jadi kalian sudah makin dekat"

"Tidak, bahkan kalau bertemu saja aku selalu di tatap dengan tatapa tidak suka sama dia!"

"Kesal ya?"

"Tidak!" sahut Ji-min mendorong bahu Yoon-gi membuat pemilik bahu hanya tertawa kecil.

"Lalu masalah agensi bagaimana?" tanya Yoon-gi membuat Ji-min diam berpikir akan hal itu.

"Aku tak tau" ucap Ji-min menunduk.

***

Pagi ini di parkiran sekolah terdapat mobil sport merah milik Eun-mun namun di sebelah terdapat mobil sport warna biru dan hitam membuat Eun-mun bingung.

"Yak! Bagaimana aku bisa keluar!?" kesal Eun-mun karena sisi kiri dan kanan terhalangi mobil lain.

"Menyebalkan!" kesal Eun-mun membuka penutup mobil miliknya dan melompat dari belakang mobil.

Rok pendeknya sedikit terkena angin karena hal itu membuat Eun-mun menggeram kesal.

"Oh.. maaf, aku kira kau sudah keluar" ucap gadis dengan mobil biru.

"Dasar!" ucap Eun-mun tanpa peduli dengan gadis itu.

"Kenalkan namaku Kang Tae-ri" ucap gadis itu membuat Eun-mun menatap Tae-ri sebentar.

"Lalu apa peduliku!" balas Eun-mun meninggalkan kedua saudara kembar itu.

"Sudah aku bilangkan pakai rencana!" kesal Tae-hyun membuat Tae-ri menggaruk lehernya bingung.

"Lalu apa rencananya?" tanya Tae-ri membuat Tae-hyun menarik gadis itu.

"Kau tau perusahaan milik Eun-mun bukan?" ucap Tae-hyun pelan supaya tidak di dengar orang lain.

"Iya kenapa?"

"Kita akan bermain dengan perusahan juga dong, bakat kita akan di perjuangkan di sini" ucap Tae-hyun dengan wajah bahagianya membuat Tae-ri tidak mengerti maksud kakaknya ini.

"Haduh, punya adik ko bodoh banget sih" ucap Tae-hyun membuat Tae-ri dengan cepat menjitak kepala kakak kembarnya itu.

"Tae-hyun, Tae-ri" teriak Soo-bin membuat mereka menatap pria aneh itu.

"Apa?" ucap Tae-ri dan Tae-hyun bersama membuat Soo-bin tersenyum.

"Kalian memang jodoh" sahut Soo-bin menatap kedua anak kembar itu.

"Kita kembar tau" jawab mereka bersama lagi

"He.. oke oke, apa yang kalian lakukan?" tanya Soo-bin menatap Tae-hyun dan ta6eri bergantian.

"Mengikuti Eun-mun" balas Tae-hyun membuat Tae-ri menjitak kepala kakak kembarnya lagi.

"Yak kau kasar sekali!" kesal Tae-hyun membuat Tae-ri dan Soo-bin tertawa senang.

"Sudah sudah Tae-ri kapan kau terima cintaku?" ucap Soo-bin memohon pada Tae-ri membuat Tae-hyun langsung menjitak kepala Soo-bin.

"Jangan macam-macam dengan adikku kau" ucap Tae-hyun membuat Soo-bin cemberut.

"Apa rencana kakak sebenarnya?" ucap Tae-ri saat di rasa dia harus bertanya.

Tae-hyun langsung mendekatkan dirinya pada Tae-ri dan Soo-bin, mereka saling berbisik-bisik sampai selesai. Setelah tiga menit mereka berdiskusi raut wajah mereka terlihat senang.

"Dengan itu kita dengan mudah mendekatinya bukan?"

TBC

Yey...aku up juga, padahal banyak tugas tapi ingin up karena udah sekitar dua minggu aku gak up juga.

Menurut kalian cerita ini gimana, jangan lupa klik bintang oke

Sampai jumpa lagi..

Triplets [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang