part 8 ~ Gila

1.6K 65 0
                                    

Ji-min termenung menatap tablet di genggamannya. Ada rasa penasaran tapi selalu dia tahan karena dirinya tidak peduli. Namun semua itu buyar di saat seluruh member BTS mendatanginya yang sedang termenung itu.

"Oi.. Jim, lo kenapa?" tanya Ho-seok memandangi wajah Ji-min yang aneh menurutnya.

Ji-min tidak menjawab dia hanya memberikan tablet itu kepada Nam-joon selaku ketua dari BTS.

"Buat apa Jim?" tanya Nam-joon bingung.

"Kakak bisa membukanya tidak?" sahut Ji-min membuat Nam-joon langsung membuka tablet itu namun,

"Ini!" kaget Nam-joon membuat mereka penasaran termasuk dengan Ji-min yang sudah melirik apa yang Nam-joon lihat

"Kenapa Joon?" tanya Jin tidak mengerti akan apa yang terlihat di tablet itu.

"Dari mana kau mendapatkan ini Jim?" tanya Nam-joon dengan wajah terkejutnya.

"Tablet itu milik Eun-mun kak" jawab Ji-min jujur walau dia tidak mengerti dengan wajah Nam-joon yang semakin terkejut.

Cukup lama Nam-joon terdiam sampai Yoon-gi memecahkan keheningan di sana.

"Lama!" kesal Yoon-gi membuat Nam-joon tersadar dari lamunannya.

Dengan cepat Nam-joon menarik nafas cepat dan menghembuskan nafasnya pelan.

"Ini tablet perusahaan" jawab Nam-joon membuat semuanya terdiam.

Tampilan awal dengan logo perusahaan dan password yang harus di isilah yang di tunjukkan Nam-joon pada yang lain.

"Bukankah itu lambang perusahan terkenal di Korea" sahut Jin yang memang tahu menahu soal perusahaan.

"Wah.. gila, benar kata kak Jin. Itu lambang perusahaan C3K yang bergerak dalam bidang desain" lanjut Tae-hyung menatap kagum akan lambang perusahaan itu.

"Bukankah itu perusahaan yang pernah menujuk kita menjadi model brand mereka" ingat Jung-kook.

"Iya aku ingat, lalu apa hubungan C3K dengan Eun-mun?"

***

Pagi ini Karin dan Kenzie sudah bersiap dengan seragam sekolahnya. Sang kakek yang melihat itu tersenyum senang. Mereka tengah sarapan bersama di meja makan keluarga Choi. Memang tidak ada yang tau soal itu kecuali Rafael atau Soo-bin.

Setelah selesai mereka sudah bersiap berangkat namun di tahan oleh suara berat dari sang kakek.

"Ini kunci mobil kalian" ucap sang kakek menyerahkan kunci mobil pada mereka.

"Kenapa dua kek?" binggung Karin menatap kunci mobil yang ada di tangannya.

"Ambil saja jangan banyak tanya! Dan laksanakan tugas sesuai rencana, oke" sahut sang kakek membuat Karin cemberut.

"Aduh adikku jangan cemeberut dong!" ucap Kenzie memegang kedua pipi Karin lalu berbisik pelan "udah turutin aja nanti ngamuk susah menanginya" namun hal itu masih di dengar oleh sang kakek yang menatap tajam akan cucu laki-lakinya itu.

"Dasar! Cucu macam apa kau ini!" kesal sang kakek menatap Kenzie yang terlihat tidak peduli.

"Maaf kek, kami berangakat dulu ya kek" ucap Kenzie dengan tawa kecil, dia bahkan langsung menarik Karin pergi dari sana.

Sampainya di depan rumah mereka melihat mobil sport berwarna biru dan hitam terpakir rapi membuat mereka melonggo sesaat.

"Tuan Muda mobil anda berwarna hitam" ucap asistennya yang memang suruhan sang kakek.

"Panggil Kenzie saja jangan terlalu formal juga" sahut Kenzie melirik asistennya itu.

"Rin, mobilmu yang biru berarti" ucap Kenzie membuat Karin mendengus.

"Lama-lama kau mirip Kiran" sahut Kenzie membuat Karin menoleh menatap manik kakaknya itu.

"Kami kembar jika kau lupa" jawab Karin meninggalkan sang kakak.

"Eh.. tunggu! Penampilanmu harus sama dong sama kakak jangan kayak gini" ucap Kenzie mendekati Karin yang sudah berada di depan mobilnya.

"Oh.. iya mbak Yeri dimana?" bingung Karin menatap ke arah asisten Kenzie.

"Maaf nona, Yeri sedang ada urusan di luar"

"Ampun dah jangan bicara formal deh kita seumuran tau!" sahut Kenzie mulai kesal sendiri.

"Maaf Kenzie Karin" ucap Ji-hoon selaku asisten Kenzie yang di angguki oleh keduanya.

"Cepet ganti penampilanmu" ucap Kenzie membantu menata penampilan adikknya.

Setelah lima menit merubah penampilan adiknya, Kenzie langsung tersenyum senang ketika adiknya itu sudah begitu mirip dengannya.

Rambut coklatnya di campur dengan warna biru sedikit lalu maniknya menjadi biru dan jangan lupa polesan make up tipis lalu kaca mata sebagai pelengkap penyamaran mereka saat ini.

"Sekarang namamu Kang Tae-ri"

***

Eun-mun bingung harus mencari kemana lagi anak Kepala Sekolah itu. Ia sudah mencari ke kelas teman-temannya dan juga studio mereka namun tidak ada jejak Ji-min maupun temannya yang lain.

Cukup lama ia mencari hingga membuatnya lelah sendiri. Bahkan satu botol minum sudah tandas oleh dirinya sendiri.

"Dimana sih mereka!"

Eun-mun yang memang berada di pinggir lapangan mulai menelisik setiap sudut yang dapat dia lihat namun batang hidung mereka tidak terlihat di sekolah.

Cukup jauh hingga matanya menangkap dua mobil sport berhenti di parkiran sekolah. Yang menjadi permasalahannya adalah seorang perempuan yang sangat mirip dengan pria yang menjadi murid baru kemarin sama sepertinya.

"Kembar ya!" gumamnya mengacuhkan mereka.

'Tapi kenapa perasaanku aneh'

"Eun-mun kan" ucap seorang perempuan pada Eun-mun.

"Siapa ya?"

"Oh.. Aku So-won teman sekelasmu"

"Oh.." jawabnya acuh.

"Kenapa di sini sendiri, ah.. apa karena para member BTS sedang latihan ya" ucap So-won membuat Eun-mun menatapnya.

"Latihan dimana?" tanya Eun-mun membuat So-won tau kenapa Eun-mun sudah keliling sekolah pagi-pagi begini.

"Ya kalau mereka tidak di sekolah biasanya mereka ada di gedung agensi sedang latihan atau rekaman" jawab So-won membuat Eun-mun menggangguk dan meninggalkan So-won sendiri.

"Padahal anak baru tapi kelakuannya"

Eun-mun dengan cepat menuju gedung agensi BTS menggunakan google maps di ponselnya. Jelas dia tidak tau soal mereka tapi jelas dia bisa mencari semuanya lewat benda pipih itu.

Saat sudah sampai dengan cepat dia langsung masuk namun dia di hadang oleh satpam di sana. Eun-mun terlihat kesal, padahal dia bukan orang aneh tapi kenapa di larang.

"Maaf nona anda dilarang masuk!"

"Saya ingin bertemu dengan Ji-min"

"Anda tidak bisa masuk!"

"Aish.. dasar! JIMIN, PARK JIMIN!!" ucap Eun-mun meneriaki nama Ji-min membuat kedua satpam itu berusaha keras menghentikan perbuatan Eun-mun.

"Ada apa ini?"

TBC
Hai hai..aku comeback nih kangen gak sama ceritaku lanjut terus pokoknya.

Selamat membaca, sampai ketemu di lain waktu oke

Bye..

Triplets [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang