part 17 ~ Permulaan

1.2K 40 0
                                    

Bagai di telan bumi Shin Eun-mun atau dengan nama asli Kin Kirania Agatha itu menghilang tanpa jejak. Bahkan sudah tiga hari sejak perempuan asal Indonesia itu kabur mereka tidak berhasil menemukannya.

Tentu hal itu membuat ayahnya, Adrian tidak bisa melakukan apa pun selain berharap orang suruhannya berhasil menemukan jejak putrinya.

Sang kakek, Kenzie, dan Karin juga membantu namun hasilnya juga nihil, mereka tidak menemukan apa pun selain ponsel dan selembar surat.

Semuanya bersih tanpa jejak bahkan ayahnya sendiri yang memang memiliki kuasa tidak dapat menemukan sesuatu yang berkaitan dengan putrinya.

Seakan perempuan itu sudah menyiapkan segalanya sejak lama bahkan sebelum dirinya menginjakkan kakinya di seoul.

"Sekarang kau kehilangan putrimu!" ucap Tuan Choi menyulut emosi pria di depannya itu.

"Jadi apakah kau paham maksud perkataanku waktu itu?" lanjutnya dengan wajah yang sungguh angkuh.

"Cukup! Oke aku sadar apa kesalahanku puas" kesal Andrian membuat Tuan Choi tertekeh.

"Rasanya seperti aku melakukan balas dendam tanpa melakukan apapun" ucap tuyan Choi dengan seringainya.

"Putrimu sungguh mirip sekali denganmu, aku salut dengan keinginannya untuk bebas darimu" ucapnya lagi terlihat bahagia dengan penderitaan Andrian.

"Sepertinya urusanku denganmu sudah selesai, tinggal bagaimana aku menemukan cucuku itu" ucap Tuan Choi lalu melangkah keluar dari rumah milik Andrian.

Andrian frustasi, menatap marah akan segalanya yang membuat putrinya kabur. Sepertinya dia memang sudah keterlaluan dengan putrinya.

"Aku pasti akan menemukannya!"

***

Ji-min menatap senang akan ponselnya yang berdering petanda ada pesan masuk. Sudah tiga hari ini dia selalu menunggu pesan dari seseorang dan tibalah hari ini dengan sebuah pesan yang mengatakan bahwa orang itu sudah selesai melakukan pekerjaannya.

To : 0____

Kau sudah membakar suratku bukan, semuanya sudah aku urus dengan baik jangan sampai kau melakukan kesalahan.

Namaku sekarang Aqila lupakan soal perempuan yang kau kenal dulu, mengerti?

Alamatnya sudah aku kirim, ingat jangan buat masalah!!

Ji-min yang membaca langsung memberi nama Aqila pada nomer yang tidak di kenalnya tapi dia tau siapa pemilik nomer itu.

"Ternyata dia menepati janjinya, kalau begitu aku harus menepati janjiku bukan" gumam Ji-min tengah mencatat sebuah alamat apartemen mewah.

"Woi Jim, kenapa sih??" tanya Tae-hyung menepuk bahu sahabatnya itu.

"Yak Tae!! Bikin kaget saja!" kesal Ji-min mematikan ponselnya.

"Kau chatan dengan siapa?" tanya Tae-hyung yang memang melihat Ji-min yang membalas chat orang lain.

"Mau tau aja kau!" sahut Ji-min akan memasukkan ponselnya ke saku namun Tae-hyung lebih cepat.

"Wah.. siapa Aqila? Orang mana nih" kaget Tae-hyung sama melihat chat sahabatnya itu.

"Siapa nih Jim? Gebetan ya tapi ko namanya bukan nama Korea sih orang mana nih Jim" tanya Tae-hyung menatap Ji-min yang hanya berdecak kesal.

"Orang Indonesia puas!" jawab Ji-min membuat Tae-hyung melotot.

"Bagaimana kau bisa kenal orang Indonesia" tanya Tae-hyung masih shok dengan jawaban Ji-min yang enteng.

"Ya bisalah Ji-min gitu loh" sahut Ji-min mengambil ponselnya lagi.

'Untung sudah aku hapus pesannya'

"Owh.. Jim, kau tau soal Eun-mun yang kabur bukan?" tanya taehyung membuat Jung-kook di sebelahnya langsung menatapnya penasaran.

"Aku tidak tau" jawab Ji-min membuat kedua pria itu menaikkan alisnya.

"Benarkah?" sahut Jung-kook mencoba mencari kejujuran di manik Ji-min.

"Kau tidak percaya padaku!"

"Bukan! Tapi kau sedikit aneh. Apa memang tidak ada yang kau sembunyikan!?" ucap Jung-kook menatap Ji-min tajam.

"Tentu! Memang apa yang aku sembunyikan" jawab Ji-min ikut menatap manik Jung-kook.

Sepertinya jika ada penghargaan pembohong ulung, Ji-min pasti akan mendapatnya.

"Aku tau kalau kau di jodohkan dengan Eun-mun" ucap Jung-kook membuat Ji-min mematung di tempatnya.

"Hah!!" kaget Tae-hyung yang memang mendengarakan pembicaran mereka.

"Bagiamana kau tau!?" tanya Ji-min mencoba tetap tenang.

"Ayahmu sendiri yang bicara padaku" sahut Jung-kook acuh.

"Dan sepertinya kaburnya Eun-mun ada sangkut pautnya dengan perjodohan kalian!" lanjut Jung-kook membuat Ji-min menghembuskan nafasnya kasar.

"Apa itu benar jim?" tanya Tae-hyung menatap Ji-min yang langsung menggeleng.

"Oke oke, aku dan Eun-mun memang di jodohkan tapi kami menolak dan untuk urusan Eun-mun yang kabur aku tidak tau" jelas Ji-min menatap Tae-hyung dan jungkoyok bergantian.

"Lalu apa yang dia katakan saat terakhir bertemu denganmu, aku yakin dia mengucapkan sesuatu" tanya Jung-kook makin membuat Ji-min kalang kabut sendiri sepertinya Jung-kook memang tidak bisa di bohongi dengan mudah.

"Pertemuan terakhir kita dia hanya mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja" jawab Ji-min menjatuhkan kepalanya ke meja.

Jung-kook dan Tae-hyung diam mematap Ji-min yang terlihat frustasi.

"Saat aku tanya dia tidak menjawab lalu paginya ayah bilang Eun-mun kabur dari rumah, udah itu saja" lanjut Ji-min berharap kedua sahabatnya percaya.

"Jadi kau benat-benar tidak tau" tanya Jung-kook memastikan lagi

"Tidak Kook, aku tidak tau apa pun" sahut Ji-min lelah dengan pertanyaan Jung-kook seakan menuduhnya walau memang itu benar sih.

"Jim, kau baik -baik saja kan" tanya Tae-hyung melihat raut wajah Ji-min yang terlihat tidak mengenakkan.

"Entahlah aku masih pusing ngurusin Eun-mun yang kabur dan kalian seakan menuduhku tau akan kaburnya dia" jawab Ji-min menutup matanya mencoba menata pikirannya.

'Aku sudah menepati janjiku, semoga kau bahagia di sana walau aku tidak tau apa masalahmu tapi aku akan selalu mendukungmu dari sini' batin Ji-min tersenyum tipis.

"Menurutmu dimana dia akan pergi?" tanya Tae-hyung mencoba membuat Ji-min tidak merasa bersalah akan kaburnya Eun-mun.

"Aku tidak tau, walau kami sering ketemu tapi kami tidak sedekat itu" jawab Ji-min menatap Tae-hyung malas.

"Aku masih curiga!"



TBC
Aku hanya ingin up, walau sebenarnya aku tak memiliki ide apa pun kecuali bagaimana cara melanjutkan cerita ini.

Huh..pusing aku seperti jimin yang dituduh jungkook mulu. Selamat memab

Triplets [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang