Sore itu, anak-anak kos Babeh Uncuk lagi pada kumpul di ruang TV minus Yoonbin yang lagi sejak tadi siang. Mereka lagi pada nonton Upin&Ipin rame-rame. Kenapa rame? Ya soalnya Junghwan, Jeongwoo, sama Haruto pada nyanyi lagu "Upin&Ipin Luar Biasa" jadi ya, udah pasti rame. Apalagi Jihoon yang ngomel-ngomel ke mereka bertiga karena dia jadi nggak khidmat dengerin lagunya. Ditambah lagi Mashiho sama Doyoung yang lagi rebutan es pino, padahal di kulkas masih banyak.
"Luar biasa wooo... Upin dan Ipin. Keajaiban bermula hanya di sini. Oh Upin dan Ipin marilah kita ..." Junghwan, Jeongwoo, dan Haruto nyanyi bareng, kompak banget.
"Diem astaga ...!!! Pada bisa mingkem nggak sih lo pada?! Gue jadi nggak khidmat nih dengerin lagunya!" omel Jihoon yang pastinya pakai suara toanya yang menggelegar.
Junghwan, Jeongwoo, sama Haruto nggak gubris sama sekali. Mereka tetep aja nyanyi dengan suara keras. Padahal Jihoon udah lempar mereka pakai bantal sofa, tapi yang namanya bocah tetep aja brisik.
"Ini pino punya Mashiho!!!" seru Mashiho.
"Bagi dikit elah! Pelit amat lo!" seru Doyoung nggak kalah keras.
"Nggak boleh! Doyoung ambil sendiri!"
"Nggak mau! Bagi nggak?! Colok nih?!" ancam Doyoung sambil nodongin pensilnya Yedam ke mata Mashiho.
"Doyoung jahat! Nggak boleh gitu sama Cio!" kesal Mashiho.
"Bodo!!! Bagi cepet pino nya!!!" bentak Doyoung.
"Brisik woy!!!" omel Yedam yang lagi ngerjain PR Matematika. Bayangin aja noh, ngerjain Matematika sambil nonton Upin&Ipin. Cuma Yedam yang bisa.
"Apasih?!" seru Doyoung dan Mashiho berbarengan.
"Dih! Kompak!" kata Yedam. Kemudian kembali mengerjakan PR Matematikanya.
Doyoung dan Mashiho cuma melotot kesal. Lalu kembali ribut memperebutkan es pino.
Clek
Semuanya langsung pada diem, pas pintu utama rumah kos dibuka. Ada Yoonbin yang baru muncul di ambang pintu dengan wajah murung nan lesu, kayak komuknya Asahi sehari-hari.
Yoobin melangkah masuk. Kemudian duduk di sebelah Junkyu yang tadi lagi main HP.
"Lo kenapa, Bin?" tanya Junkyu kebingungan. Pasalnya, Yoonbin tak pernah semurung ini. Ia biasanya selalu tersenyum atau nggak selalu pasang wajah garang.
Yoonbin cuma geleng, terus nyenderin punggungnya ke sofa.
"Bang Yoonbin abis diputusin Kak Yeji ya?" tanya Haruto.
"Atau ditolak sama Kak Lia?" tambah Jeongwoo.
"Atau ketahuan selingkuh sama Kak Yuna?" Junghwan pun turut bertanya.
"Atau habis pergokin Kak Chaeryong jalan sama cowok lain?" tanya Doyoung.
"Atau mungkin abis diomelin sama Ryujin gegara lo nggak ngerjain tugas kelompok?" tambah Hyunsuk.
Yoonbin liatin satu-satu orang yang tanya ke dia. Terus dia geleng-geleng.
"Guys." Mata Yoonbin udah mulai berkaca-kaca. Yang lain pun jadi pada kebingungan.
"Kenapa, Bin?" tanya Junkyu yang udah penasaran banget.
"Gue disuruh pulang kampung sama Emak," kata Yoonbin. Wajahnya udah kelihatan sedih banget. Tinggal mejamin mata sekali, air matanya bakal jatuh.
"Ya nggak papa atuh, Bin. Mungkin Emak lo kangen sama lo," ujar Hyunsuk si tetua yang sangat bijak.
Yoonbin ngegeleng, bikin yang lain jadi bingung.
"Gue pulang kampung, dan nggak bakal balik lagi ke sini."
"Apah?!!!" Oknum Jaehyuk lah yang paling kaget diantara mereka berdua belas. Secara Yoonbin itu partner nya yang paling gokil.
"Emak nyuruh gue masuk pesantren guys," kata Yoonbin.
"Anjir!!! Serius lo Bin?!" seru Jihoon pake suara toanya.
Yang lain pada diem-diem antara sedih sama mau ngakak denger Yoonbin bakal masuk pesantren. Secara Yoonbin tuhkan kelakuannya astagfirulloh. Suka main cewe kaya Jaehyuk, nggak pernah belajar apalagi ngerjain PR. Dia juga sering ikut balapan motor, dan yang paling parah, dia jarang sholat. Bahkan pegang Al-Qur'an pun nggak pernah. Astagfirulloh...
"Gue harus gimana guys??? Gue nggak mau masuk pesantren ..." Air mata Yoonbin udah sempurna ngalir.
Yoshinori yang peka pun langsung ngehampiri Yoonbin, meluk dia. "Yoonbin yang sabar ya? Itu mungkin jalan terbaik buat Yoonbin."
Yoonbin cuma ngangguk-angguk aja.
"Jangan lupain kita ya, Bang kalo udah masuk pesantren," kata Junghwan yang udah ikutan melow.
***
Tiga hari setelah itu, anak-anak Treasure ngelepas kepergian Yoonbin. Yoonbin dijemput ke kos kosan sama bapaknya pakai mobil."Semoga lo lebih baik di pesantren ya, Bin," kata Hyunsuk sambil nepuk-nepuk bahu Yoonbin.
"Kita bakalan kangen sama lo, Bin." Ini Jihoon yang ngomong.
"Beruntung banget lo bisa masuk pesantren, Bin. Semoga lo bisa jadi pribadi yang lebih baik," kata Yoshinori.
"Tetep jadi Yoonbin yang ganteng ya? Tapi inget, di pesantren jangan ngegombalin cewek mulu," Junkyu ikut berpesan.
"Chio kasih ini buat Bang Yoonbin. Semoga Bang Yoonbin suka." Mashiho ngasih kresek ukuran besar yang isinya chocho pie.
"Makasih ya Chio," ucap Yoonbin sambil nerima oleh-oleh dari Mashiho.
"Huaaa ... Abang Yoonbin ... Partner terbaikuuu ... Seneng seneng ya lo dipesantren. Semoga lo bisa tobat." Jaehyuk udah nangis kejer sambil meluk Yoonbin.
"Hati-hati. Moga sukses." Udah, itu aja yang diucapin sama Asahi. Singkat. Padat. Dan penuh makna.
"Yedam do'ain semoga Bang Yoonbin makin rajin belajar di pesantren. Jangan lupa selalu baca buku, karena buku adalah jendela ilmu," kata Yedam.
"Bang Yoonbin baik-baik ya di pesantren. Dobby bakalan kangen banget sama Bang Yoonbin," Doyoung udah nangis.
"Bang Yoonbin ... Abang tercintaku ..." Haruto nangis sambil meluk Yoonbin.
"Bang, bagi tips gantengnya dong," kelakuannya Jeongwoo ya gini.
"Bang Yoonbin hati-hati ya? Semoga Bang Yoonbin sukses. Jangan lupain Wawan ya?" kata Junghwan.
Udah. Itu aja. Bye.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost-Kostan Treasure13
HumorSebuah fanfict yang menceritakan kisah 13 anak muda disebuah kost-kostan milik babeh Wayji.