"Lo berdua mau pada kemana sih?" Tanya Keano saat melihat kedua tangannya ditarik oleh Juna dan Raka. Juna menunjuk anak-anak yang sedang berolahraga,
"Ck! Itu kan kelasnya si Netha. Kenapa?"
"Gue mau liat calon doi gue, lah!" Kata Juna semangat sambil mengangkat plastik berisi botol air dingin. Keano memutar bola matanya malas,
"Siapa yang lo maksud? Netha?"
"Yoi, bro!" Balas Juna senang. Keano mendengus, "Netha gak bakal gue restuin. Cari yang lain,"
Raka tertawa, "bilang aja kalau lo cemburu, No. Elah, pake acara gak ngerestuin segala,"
Juna menoleh cepat ke arah Keano, "benar lo suka Netha? Duh, jangan nikung dong bro. Gue tau lo tetanggaan sama Netha, tapi gak gini juga,"
Keano melotot, siapa yang suka Netha? Dia juga ogah. Ngapain juga Keano suka sama tetangga resek macam Netha? Bisa-bisa perang dunia ke tiga nanti.
"Enak aja kalau ngomong! Gue gak suka sama Netha! Amit-amit gue sih. Ambil aja sono, asal jangan dimacem-macemin. Netha masih polos, jangan sampai otaknya lo cemarin sama otak mesum lo itu!"
Juna mendengus, lalu mengangguk mengiyakan. Mereka bertiga duduk di pinggir lapangan. Anak-anak perempuan kelas XI IPS 1 sedang praktek bermain bola basket di lapangan. Untung saja kelas Keano sedang jam kosong sekarang, jadi mereka bebas berkeliaran.
"Netha kalau keringetan gitu tambah cantik," kata Juna tanpa sadar. Keano mendelik tajam,
"Jangan mikir yang engga-engga, Jun!" Omel Keano tanpa menatap Juna.
"Ih? Siapa juga yang mikir macem-macem? Pikiran lo tuh yang rusak," balas Juna tidak terima. Raka yang duduk ditengah-tengah mereka merasa risih karena selalu saja berdebat tidak penting.
"Udah ah! Berantem terus kalian," lerai Raka pada mereka berdua. Keano dan Juna pun terdiam dan kembali melihat anak-anak yang sedang asik berolahraga di lapangan. Juna berdiri dan langsung pergi ke tengah lapangan, entah apa yang mau dilakukan oleh cowok gesrek itu.
"Hai cantik.." sapa Juna pada Netha yang sedang berdiri dengan Felysia di sebelahnya. Juna menyodorkan sebuah air botol dingin pada gadis itu. Netha menatap botol itu dengan takut,
"Lo kenapa sih? Jangan takut gue racunin," desis Juna sebal. Netha akhirnya menerima botol tersebut,
"Tapi gue gak haus," lirih Netha. Juna memutar bola matanya malas, "Kan bisa diminum nanti,"
Laki-laki itu sudah kembali ke pinggir lapangan. Netha dan Felysia saling berpandangan tidak mengerti.
"Buat lo aja, Fel. Gue bisa beli sendiri," kata Netha sembari memberikan botol air pemberian Juna tadi. Gadis itu sudah berjalan duluan ke arah kantin.
"Lah? Gue ditinggal. Woyyy, Nethaaa!"
♡
Netha sampai di kantin dan langsung mengambil air putih mineral di kulkas, lalu mengeluarkan selembar uang lima ribu dari kantong celananya,
KAMU SEDANG MEMBACA
KENETH [✔]
Fanfiction[Sequel of Evalara] "Ketika aku, mencintai sahabatku sendiri." Keano Alan Ramdani, tidak suka jika dirinya dibilang mirip Soobin TXT, padahal wajahnya sekilas mirip sekali dengan leader boygrup Korea Selatan tersebut. Keano sebal jika harus berhada...