EKSTRA PART

958 46 1
                                    

Netha baru saja keluar dari kantor. Ia berinisiatif untuk memesan gojek untuk mengantarnya pulang kerumah. Namun, tak lama kemudian, ia melihat motor Keano berhenti tepat didepannya.

"Ayo, pulang bareng gue aja," ajak Keano sambil membuka kaca helm fullface nya. Netha mengernyitkan keningnya,

"Lah? bukannya lo bilang ada rapat perusahaan?" tanya Netha bingung. Keano menggeleng,

"Kagak. Diundur besok,"

Netha menatap helm yang Keano berikan untuknya, "Pake."

Gadis itu mengangguk dan segera memakaikan helm di kepalanya. Keano tersenyum tipis memandangi Netha yang akan naik ke belakangnya.

"Mau makanan atau bunga?" tanya Keano saat memarkirkan motor di depan pasar malam,

"Makanan dong! kalau kasih bunga, disangkanya gue udah mati."

Keano terkekeh dan mengelus puncak kepala Netha, gadis itu tersenyum ke arahnya.

"Lo gak ada niatan buat nikah?"

Keano menoleh cepat, "Nikah?"

"Ya iya. Umur lo udah dua puluh tujuh. Dan lo gak mau nikah?"

Keano menghembuskan nafas pelan, "Ayo beli makanan dulu. Abis itu gue anter balik."

Netha mendengus di belakangnya. Sebenarnya ia masih mencintai sahabatnya, Keano. Ia ingin Keano menikahinya, tapi Netha rasa itu adalah hal yang mustahil.

Keano terlalu sempurna jika disandingkan dengan perempuan sepertinya. Netha hanya bisa mengikuti langkah Keano yang cepat itu,

"No! jalannya pelan-pelan!"

Keano mengangguk dan akhirnya mereka saling berjalan beriringan. Keano memesan makanan untuk Netha,

"Duduk dulu sana. Gue lagi ngantri."

Netha menurut dan duduk di kursi panjang yang sudah disediakan.

Tak lama kemudian, Keano menghampiri Netha yang sedang menunggunya. Tangannya memegang plastik berisi makanan yang ia beli tadi,

"Nih, ayo pulang."

Netha menoleh dan mengangguk. Ia baru sadar, kalau Keano tampak ganteng jika memakai seragam kantor yang dilengkapi dengan jas yang sangat pas ditubuh tingginya. Netha tersenyum manis melihat Keano masih ada untuknya sampai saat ini, walaupun saat kuliah, ia dan Keano sempat hilang kabar bertahun-tahun.

"No, jangan tinggalin gue lagi ya."

Keano berdecak sebal, "Dari dulu selalu aja ngomong kayak gitu ke gue. Gue gak bakal pernah ninggalin orang yang berarti banget di hidup gue. Apalagi lo sahabat gue dari kecil, masa iya gue tega?"

"Tapi kan lo udah ninggalin gue jauh sejak lulus SMA. Dan disaat gue semester lima kuliah, lo hilang gitu aja. Gue kira lo udah lupa sama gue."

"Gue gak setega itu. Lagipula, walaupun dulu kita pernah ngerasain pacaran beberapa hari, gue masih sayang banget sama lo kok."

Netha terkejut dan memeluk lengan cowok itu, "Serius?! kalau gitu, ayo pacaran lagi!"

"Netha! lo nyadar gak sih, umur lo udah dua puluh tujuh.  Masih mikirin pacar aja,"

KENETH [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang