Keano memasuki cafe dan melihat ada Raka yang sudah duduk menunggunya di dekat jendela. Ia berjalan mendekat dan duduk dihadapan cowok itu,
"Sorry baru dateng."
Raka mengangguk, "Iya, gapapa."
"Apa yang mau lo omongin?" Tanya Raka memulai perbincangan serius. Keano menghela nafas, sambil menautkan jari-jarinya,
"Setelah pengumuman kelulusan, gue sekeluarga pindah."
Raka terkejut dan menatap Keano balik, "Serius lo? Terus itu si Netha gimana? Kagak galau dia?"
"Dia udah lama tau. Waktu tinggal dua minggu lagi."
"Saran gue sih gini, lo bikin momen termanis sama Netha sebelum lo pindah. Itu bakalan jadi kenangan terindah buat si Netha."
Keano berpikir sejenak, "Apakah dia bakalan suka?"
"Ck! Coba dulu ogeb!"
Keano terkekeh dan mengangguk, lalu menyesap kopi yang baru saja datang. Raka mengeluarkan ponselnya dari kantong celana,
"Emang lo mau pindah kemana sih? Bukannya lo udah betah tinggal disitu?"
"Ini kemauan orang tua gue. Gue gak bisa lawan. Terpaksa gue harus ninggalin Netha yang selama ini berarti bagi gue."
Raka menghela nafas, "Gak selamanya lo harus bersama dengan orang yang berarti bagi lo!. Itu mungkin sebuah ujian. Gapapa untuk sementara lo sama dia terpisah jarak dulu. Kalau emang kalian jodoh, pasti suatu saat ketemu lagi. Percaya aja sama gue." Ujarnya bijak. Keano terkekeh,
"Gak mau ah percaya sama lo, musyrik." Candanya,
"Yehhh! Merusak suasana banget lo. Serius gue."
Keano mengangguk paham dan merapikan rambutnya ke belakang, "Enaknya gue bikin momen manis apaan ya?"
Raka tampak berpikir dan sebuah ide cemerlang timbul dalam pikirannya, "Gue tau!"
♡
"Iya sebentarr!!" Teriak Felisya dari dalam saat mendengar ada suara ketukan pintu rumahnya.
Setelah pintu terbuka, ia melihat ada Netha yang berdiri disana, "Wah, Netha!!"
Felisya langsung memeluk tubuh Netha erat. Netha merasa sesak dan langsung menyuruh Felisya melepaskan pelukannya itu,
"Hehe, kangen."
"Ya elah, kagak ketemu beberapa hari aja kangen."
"Iyalah, apalagi nanti kalau kita udah sibuk kuliah? Pasti kan kangen." Jawab Felisya, lalu menarik tangan Netha agar masuk ke dalam.
"Ke kamar gue aja yuk. Gue lagi buka laptop."
Netha menurut saja dan berjalan di belakang gadis itu.
Saat memasuki kamarnya, Netha terkejut dengan isi kamar Felisya yang berantakan. Buku-buku tergeletak di lantai dan kondisi seprei yang sangat memprihatinkan.
"Jorok banget lo, Fel. Udah gede tapi kamar masih berantakan." Komentar Netha sambil melihat isi kamar,
Felisya terkekeh, "Rencananya tadi gue juga mau masukin nih buku-buku lagi ke rak. Eh lo dateng, yaudah entar aja."
"Gue yang masukin aja ya." Tawar Netha sambil mengangkat satu buku milik Felisya. Felisya mengangguk, "Oke."
Saat Netha memasukan buku-buku Felisya ke dalam rak, tiba-tiba satu foto polaroid terjatuh dari dalam buku tersebut. Ia mengambilnya dan terkejut,
KAMU SEDANG MEMBACA
KENETH [✔]
Fanfiction[Sequel of Evalara] "Ketika aku, mencintai sahabatku sendiri." Keano Alan Ramdani, tidak suka jika dirinya dibilang mirip Soobin TXT, padahal wajahnya sekilas mirip sekali dengan leader boygrup Korea Selatan tersebut. Keano sebal jika harus berhada...