KENETH • 25

332 26 0
                                    

Keano masuk ke dalam ruangan tempat Netha dirawat. Gadis itu sedang tertidur. Bibir ranum Keano tersenyum memandangi gadis itu,

"Semoga cepat sembuh tuan putri," gumam Keano pelan.

Perlahan, ia mendekati kursi yang ada di sebelah brankar itu. Saat Keano baru saja mendudukan diri, kedua mata Netha terbuka pelan dan menoleh ke arah sosok cowok berkulit putih dengan tubuh jangkung sedang duduk di sebelahnya,

"Ka-kamu siapaa..." lirih gadis itu. Keano tahu, pasti Netha akan lupa padanya. Ia menghela nafas,

"Gue Keano Alan Ramdani, cowok ganteng tetangga sebelah rumah lo. Lo sering panggil gue dengan sebutan Soobin."

Netha memegang kepalanya untuk berpikir. Beberapa detik kemudian, ia baru ingat dan bibirnya tersenyum ke arah cowok itu, "Gu-gue, minta maaf sama lo, No."

Keano menggeleng, "Lo gak perlu minta maaf. Bukan salah lo,"

Cowok itu teringat sesuatu dan langsung mengeluarkan gelang di kantong celananya. Keano langsung memakaikan gelang itu ke tangan Netha. Gadis itu terkejut dengan perlakuan Keano dan juga benda yang melingkari tangannya itu,

"Akhirnya, gelang ini kembali ke pemiliknya." Ucap Keano lembut, setelah itu ia kembali memandang wajah Netha yang menurutnya sangat cantik,

"Iya, ini gelang dari gue."

Netha tak mampu berkata-kata. Ia menangis dan cowok itu terkejut ketika melihat Netha tiba-tiba menangis. Keano langsung meraih tangan Netha dan menempelkannya di pipi,

"Udah ya, jangan nangis lagi. Gue gak mau liat air mata jatuh sedikitpun dari mata lo." Lirih Keano

Dan akhirnya Netha berhenti menangis. Keano menaikan kacamatanya yang melorot dan memandang Netha dengan sorot wajah yang lucu,

 Keano menaikan kacamatanya yang melorot dan memandang Netha dengan sorot wajah yang lucu,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lo lucu banget sih, No." Gemas Netha sambil mencubit pipi Keano yang putih itu. Kulitnya yang elastis membuat kulit pipinya tertarik beberapa centi.

Gue sayang sama lo, Netha.

Netha terus-terusan mencubit pipi Keano dengan gemas. Tiba-tiba, sebuah pertanyaan melintas dalam pikiran Netha. Netha berinisiatif untuk bertanya pada cowok itu,

"Lo kenapa gak pacaran aja sih, No? Kan lo bilang ke gue kalau lo cowok normal. Harusnya buktiin dong ke gue."

Keano berpikir sejenak, lalu bibirnya tersenyum ke arah Netha, "Kalau lo yang jadi pacar gue, lo mau?"

Mata Netha terbelalak dan memukul kepala Keano dengan keras, "Kalau ngomong jangan ngawur, No."

Keano tersenyum tipis sembari mengelus kepalanya yang terkena pukulan gadis resek itu,

"Yaudah, kan gue cuma nanya aja. Lagian ngapain juga gue harus pacaran? Gue juga gak ada minat hehe,"

Netha mendengus, "Waktu itu, lo bilang kalau lo pengen nembak cewek yang lo suka."

KENETH [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang