KENETH • 31

336 21 0
                                    

"Papa gak pernah ngajarin kamu kayak gitu ya, No!" Bentak Evan sambil menunjuk wajah Keano didepannya. Evan murka karena tidak menyangka Keano berbuat seperti itu.

"Papa ngedidik kamu supaya kamu jadi anak baik. Bukan tukang berantem!!"

"Iya pa! Aku tau aku salah!"

"Hanya gara-gara cewek kamu jadi kayak gitu? Putuskan pacarmu itu! Fokus belajar, sebentar lagi ujian. Gak ada waktu buat hal-hal yang gak penting begitu!"

Kata-kata Evan tadi sangat membuat hati Keano sakit. Bagaimana tidak? Ayahnya menyuruh untuk memutuskan Netha. Apakah gadis itu bisa menerimanya? Atau bahkan malah menjauhinya seperti orang asing?

"Kalau sampai papa tau kamu masih memiliki hubungan dengan pacar kamu itu, awas aja! Gak segan-segan papa sita semua fasilitas kamu!"

Brak!

Pintu kamarnya tertutup keras, Keano sedikit terkejut. Ia menoleh ke arah balkon kamarnya. Ia beranjak dan mendekat keluar pintu balkon. Matanya melirik ke arah jendela kamar Netha yang tertutup dan lampu masih dalam keadaan menyala.

Ia mengepalkan kedua tangannya,

Putus?

Tidak, Keano tidak ingin mengakhiri hubungannya begitu cepat dengan Netha. Apalagi baru dalam hitungan hari. Keano membuka ponselnya yang belum ia aktifkan sejak kemarin. Matanya terbelalak saat melihat pesan Netha,

Nethaaaa resek❤ : maafin aku, No. Bukan salah Alvaro. Tapi salah aku, aku yang minta Alvaro meluk aku:(

Keano heran, pacarnya ini kelewat polos atau bagaimana? Sudah tau Netha punya pacar, kenapa masih meminta pelukan dari orang lain?

Ia segera berjalan ke arah balkon kamar gadis itu. Membuka pintu yang tidak terkunci. Ia melihat sosok Netha sedang memeluk boneka kelinci yang pernah Keano belikan untuknya. Keano tersenyum,

"Hai."

Suara berat dan familiar itu membuat Netha menoleh kaget ke sumber suara. Netha mengusap air matanya yang sudah mengering di pipi, lalu tersenyum ke arah Keano,

"I-iya, hai."

"Kenapa nangis? Cerita aja." Ujar Keano lembut sambil mengusap lembut kepala Netha. Netha meraih tangan Keano yang berada di kepalanya. Lalu mengenggamnya erat,

"Jangan tinggalin aku, No. Aku tau, aku salah sama kamu. Kemarin, aku harusnya minta jemput kamu biar gak diganggu Vandra. Terus tadi di sekolah, harusnya aku gak minta Alvaro pelukin aku. Aku gak ada niatan buat bikin kamu masuk ruang BK, No. Gak ada."

Keano tau, gadis didepannya ini tidak sedang berbohong. Gadis ini terlalu polos menurutnya. Dan Keano pun meraih tubuh Netha kedalam pelukannya.

"Aku minta maaf, ada hal lain yang perlu aku omongin juga ke kamu."

Netha mengangguk, "Ngomong aja, gapapa kok."

"Aku rasa, kita lebih cocok jadi sahabat aja."

Jleb!

Netha segera melepaskan pelukannya dan menjauhkan diri dari cowok itu,

"Maksud kamu apa?!"

"Dengerin penjelasan aku, Netha."

"Kamu udah gak sayang sama aku?!"

"Ya ampun. Aku sayang banget sama kamu." Jawab Keano jujur,

"Tapi kenapa kamu bilang gitu tadi? Maksud kamu apa?! Harusnya waktu itu kamu gak usah nembak aku jadi pacar, No! Kita baru pacaran berapa hari, dan putus gitu aja?! Kamu pikir hati aku gak sakit kamu gituin?!"

KENETH [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang