KENETH • 35

530 26 0
                                    

Netha turun dari motor Keano. Saat melihat Netha akan berbalik badan, Keano menarik lengan gadis itu,

"Tunggu sebentar."

Netha menurut dan melihat Keano sedang mengeluarkan sebuah kain berwarna merah dari jok motornya. Netha mengernyitkan keningnya,

"Ini? Buat apaan?"

"Buat tutup mata lo. Sini,"

Netha masih bingung dengan apa yang terjadi, lalu melihat Keano sudah menutup matanya dengan kain.

"Sebenernya lo mau ngapain sih, No?"

"Jangan takut. Ayo gue tuntun." Ujarnya sambil memegang kedua bahu gadis itu, menuntunnya hingga ke sebuah tempat.

Sampai akhirnya, Keano melepas ikatan yang menutupi mata Netha. Netha mengerjapkan kedua matanya dan terkejut dengan apa yang dilihatnya.

Balon-balon yang mengambang di atas kolam membuat Netha terharu. Bagaimana tidak? Balon berbentuk hati itu disusun berjajar di atas kolam membentuk sebuah tulisan i love you.

Ia menoleh ke arah Keano, "I-ini lo yang nyiapin semua, No?"

Keano mengangguk mantap, "Gue yang persiapkan ini semua buat lo. Ada lagi yang mau gue tunjukin."

Netha mengernyit, "Ada lagi?"

Keano mengangguk dan mengulurkan sebelah tangannya, "Ayo."

Netha menerima uluran tangan itu, lalu berjalan disebelah cowok itu. Mata Netha terbelalak lebar saat melihat kue cupcake dengan hiasan foto kebersamaan Keano dan Netha membuat gadis itu terharu kembali, tangannya menutup mulutnya tidak percaya,

"Ya ampun, No. Kenapa lo repot-repot nyiapin ini semua buat gue?"

Tangan Netha meraih salah satu cupcake dengan foto masa kecil mereka berdua. Begitu lucu dan polos.

Bibirnya terus tersenyum dan menoleh ke arah cowok itu,

"Gue seneng banget sama kejutan ini. Gue suka!!!!"

Keano tersenyum dan mengeluarkan sebuah kalung dari kantong celananya, "Mau gue pakein?"

"Mau!"

Keano mendekat, dan Netha menyampirkan rambut panjangnya ke sebelah, memberi akses agar Keano mudah memakaikan kalungnya.

"Jaga kalung itu baik-baik."

Netha mengangguk, "Iya, No. Gue jaga kok."

"Gue siapin ini semua, biar ini menjadi kenangan termanis saat kita udah gak bersama lagi nanti."

Senyuman di bibir gadis itu perlahan memudar. Digantikan dengan tatapan sendu, "Jangan lupa kabarin gue, No."

"Kalau emang gue gak sibuk, gue pasti akan kabarin lo," jawabnya sambil mengelus puncak kepala Netha. Netha tersenyum tipis dan memeluk tubuh Keano erat,

"Gue gak rela lo pergi jauh, No."

"Harus rela. Suatu saat kalau memang Tuhan mengizinkan kita bertemu kembali, pasti kita akan bertemu kok."

Netha mulai menangis didalam pelukan cowok itu. Keano juga merasa hatinya teriris saat mendengar isakan gadis itu. Tangannya terus mengelus punggung itu,

"Maaf, Netha."

"Jaga diri lo baik-baik ya, No. Gue selalu doain lo kapanpun dan dimanapun,"

Keano mengangguk, "Terima kasih, Netha."

"Sama-sama, No. Lo emang sahabat gue yang paling berarti bagi hidup gue."

"Gue juga begitu."

KENETH [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang