Flashback on,
Felisya dan Raka sudah pulang duluan. Keano mengajak Netha ke toko boneka, dan begitu senangnya Netha saat Keano memberinya boneka kelinci yang lucu,
"Ini lucu banget, No!"
"Gue..." Keano menggantungkan kalimatnya,
"Lo kenapa?"
"Gue suka sama lo," cicit Keano dengan nada pelan. Netha bisa mendengar apa yang ia ucapkan. Netha merasakan degup jantungnya tidak stabil.
"Su-suka?" Tanya Netha masih tidak yakin.
"Suka karena gue punya sahabat kayak lo, Neth. Tetap jadi sahabat gue ya." Jawab Keano lalu berjalan meninggalkan Netha sendiri. Netha memandang punggung tegap Keano dengan ekspresi bingung.
"Apa lo gak akan pernah suka sama gue, No?"
Netha berlari mengejar Keano. Ia sebenarnya tidak kuat berlari. Akhirnya, Netha berhasil menyusul cowok itu dan menarik tangannya,
"No, kok pergi ninggalin gue sih? Kan gue bingung sama yang lo bilang tadi,"
"Lupain aja," ujar Keano datar.
"Hmm, yaudah deh. Ayo pulang. Btw, makasih buat bonekanya. Gue suka banget,"
Bukannya menjawab, Keano hanya bisa meresponnya dengan anggukan kepala saja. Keano memberi sebuah helm untuk Netha, "Pakai."
Netha mengangguk dan motor Keano mulai berjalan meninggalkan parkiran mall. Sepanjang perjalanan arah pulang, Keano tak henti-hentinya melirik gadis itu lewat kaca spionnya.
"Lo cantik, Neth." Pujinya, Netha terbangun dan mengerjapkan matanya berkali-kali,
"Lo gak bohong kan?"
"Ck! Buat apa gue bohong? Dosa iya,"
Netha hanya diam dengan pipi merona yang membuat Keano tambah gemas melihatnya.
Flashback off,
Keano tersenyum mengingat itu. Tak sadar, kalau Kiana sedang berdiri didepan pintu kamarnya,
"Hayooo, abang ngapain senyum-senyum sendiri?"
Keano melotot dan menoleh ke arah Kiana, "Sejak kapan kamu disitu? Kok gak ketuk pintu?"
"Gak usah kepo. Sekarang aku mau tanya, abang ngapain senyum-senyum sendiri?"
Keano mendengus, "Anak kecil kepo banget. Dah sono, kerjain PR nya."
"Ih, ngusir. Oh iya, aku mau ngasih tau kalau tadi sebelum abang pulang, Doni ke sini. Kasih stok es krim banyak buat aku!"
Mendengar nama Doni, membuat Keano membelalakan matanya, "Apa? Doni?! Buang aja tuh es krim,"
"Ihh, kenapa sih emangnya, bang? Gak suka banget kayaknya sama Doni dari dulu,"
"Iya! Abang gak suka sama dia. Dia tuh pengen kamu jadi pacarnya. Abang gak mau, gak sudi, gak rela."
Kiana mendengus, "Terserah abang deh, ya. Aku mau keluar dulu. Mau makan es krim pemberian Doni. Dadahh!!"
Brak!
Keano terkejut saat Kiana menutup pintu kamarnya dengan keras. Keano berdiri dan mengunci pintunya agar tak ada lagi yang masuk ke dalam. Tangannya bergerak untuk meraih ponsel di dalam kantong celananya. Banyak sekali pesan masuk yang muncul. Ada satu nama yang hanya menarik perhatiannya,
KAMU SEDANG MEMBACA
KENETH [✔]
Fanfiction[Sequel of Evalara] "Ketika aku, mencintai sahabatku sendiri." Keano Alan Ramdani, tidak suka jika dirinya dibilang mirip Soobin TXT, padahal wajahnya sekilas mirip sekali dengan leader boygrup Korea Selatan tersebut. Keano sebal jika harus berhada...