**3

5.2K 639 61
                                    

Hiii kaliann. maaaf banget buat late updatenya. Gue sibuk banget dan baru bisa nulis sekarang. Maaff banget yaaa..

so dari pada banyak cingcong. Enjoy the story....

***

Dengan kemeja longgar merah marun, black jeans dan sepasang sepatu boots coklat semata kaki serta Cana yang berjalan disampingku, Kami menyesuri setiap toko dalam mall luar biasa besar ini. L'London Mall.

"Kau tahu tujuan selanjutnya?" Cana melirikku dengan sebelah alis terangkat.

"Pulang" Kataku.

"Oh ayolah, Azella" Cana mengerang.

Aku mengerutkan alisku sambil mengangkat tas-tas belanjaan di kedua tanganku. Lalu menatap tas belanjaan di kedua tangan Cana. "Semua ini sudah lebih dari cukup Cana. Lagipula kakiku sudah hampir lepas dari sendinya"

Ia mengangkat bahu. "Well, kau tahu kartu credit Xavier sangat sulit di dapatkan. Selagi kau memilikinya, manfaatkan dengan sebaik mungkin"

"Ini seperti perampokan" Celetukku.

Cana menyeringai. "Dia takkan menyadari kalau baru segini. Persedian uangnya seumur hidup"

Aku terkekeh. "oke baiklah, Jadi kemana tujuan kita selanjutnya?"

"The Rubella Jewelry"

"Kau akan membeli perhiasan? Kau gila!" Aku mengernyit.

"He doesn't mind" Lalu Cana berjalan mendahului ku.

***

(Zayn's POV)

"menurutmu mana yang lebih cocok untukku?" Ariana menunjukan dua buah high heels pada padaku. Aku menatap keduanya sebelum berkata. "Aku rasa yang krem"

Ia menatap high heels berwarna krem itu lalu menatap yang satunya. "Tapi aku juga suka yang coklat"

"kalau begitu yang coklat" Kataku.

Ariana menatapku heran. "Barusan kau bilang yang krem. Oh Zayn jangan buat aku bingung"

Aku menatapnya geli. "sweetheart dengar, kau itu pantas memakai apapun. Kau akan tetap terlihat cantik meski hanya dibalut kain rombeng" Kataku sambil memegangi kedua bahunya.

Ia tersenyum. "Aku rasa keduanya" Ujarnya. Lalu Ariana berjalan menemui seorang pelayan toko itu berbicara padanya lalu kembali berjalan kearah kasir.

Aku menghampirinya yang tengah menerima belanjaannya dari kasir. "Kau tahu, seharusnya kau biarkan aku membayarnya"

Ariana tersenyum. "well, kalau kau terus membelikanku sesuatu, maka saat kau membelikanku hadiah tidak akan terasa istimewa lagi" Ariana mengapit tanganku lalu membimbingku berjalan keluar toko.

Aku melepaskan apitan tangannya dan meletakan tanganku pada pinggangnya, menariknya mendekat.

"Zayn?"

Aku menatapnya. "Jangan berjalan terlalu jauh dariku. Stay close with me" Ujarku lembut.

Ariana tersenyum dan membiarkanku berjalan disampingnya sambil merangkulnya.

"Kemana tujuan kita selanjutnya?"

Ariana menatapku dengan wajah bersemangat. "Hal yang paling wanita sukai untuk dibeli"

"hm?" Aku menatapnya heran.

"Perhiasan!" Ariana mengatakannya dengan antusias. "let' go to The Rubella"

***

Toko perhiasan ini mengesankan. Begitu besar dengan design interior yang elegan dengan kesan mewah yang dominan. Berbagai perhiasan mengkilat diletakan dengan rapih dan teratur dibawah lampu-lampu.

Rewind || z.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang