#Author's Pov
"Aku senang kau datang, Azella", kalimat itu terucap dengan suara rendah Zayn Malik.
Lelaki tampan itu menatap Azella yang hanya bisa menunduk. Ia tersenyum kecut. Zayn ingin malam terakhir ini menjadi malam yang indah sehingga tidak ada satupun dari mereka yang dapat melupakannya meskipun ia tahu kesedihan pasti akan tetap jadi yang dominan diantara mereka.
Zayn meraih jemari Azella yang membuat gadis itu mendongak menatap Zayn terkejut. Malam ini Zayn akan memperlakukan Azella seperti gadisnya sendiri, meski Azella menolak, ia akan tetap melakukannya.
Zayn tersenyum, "ayo, aku ingin mengajakmu ke suatu tempat".
Zayn mengiring Azella menuju mobilnya sambil terus menggenggam jemari gadis itu, diluar perkiraan Zayn, Azella tidak menolak dan malah balas menggenggam jemarinya erat, hal ini membuat dadanya terasa hangat dan dan menerbangkan kupu-kupu di dalam perutnya.
Azella juga merasakan hal yang sama. Malam ini saja, untuk terakhir kalinya ia membiarkan hatinya yang berkuasa dan mematikan logikanya, biar malam ini saja, ia ingin bahagia.
*******
Azella terpanah menatap pemandangan dihadapannya, lampu-lampu bersinar terang. Orang-orang berlalu lalang dengan tawa dan obrolan mereka, para penjual berdiri di balik stand masing-masing. Dan biang lala raksasa berputar di kejauhan dengan perlahan.
"Taman hiburan?" Tanya Azella tidak percaya.
Lelaki itu tersenyum dan mengangguk. "Taman hiburan malam adalah yang terbaik" katanya.
Azella tersenyum dan mengangguk. Ia baru saja melangkah ketika tangan Zayn menahannya dan membalik tubuhnya.
Lelaki itu menatap Azella tepat di manik biru matanya, membuat Azella berdebar-debar.
"Bolehkan aku menganggap kalau malam ini kita sedang berkencan?", tanyanya dengan wajah serius tapi juga cemas dengan jawaban Azella. Ia takut gadis itu menolak dan malah pergi darinya.
Tapi Azella malah tersenyum dan mengangguk. "Kalau begitu aku juga akan menganggapnya begitu"
Perkataan Azella membuat Zayn tidak bisa menahan senyuman lebarnya, ia meraih kembali jemari gadis itu dan menggenggamnya erat dan menarik gadis itu merapat padanya. Ia tidak ingin Azella jauh darinya, meskipun hanya sesaat saja.
*******
"Azella kau sudah makan malam?", Tanya Zayn setelah mereka menaiki beberapa wahana.
Gadis itu menggeleng dan kemudian berkata. "Aku lapar, Zayn" sambil menekuk wajahnya
Zaun terkekeh dan mendekatkan wajahnya, di tariknya satu pipi Azella dengan gemas.
"Sakit, Zayn!", protes Azella sambil berusaha menepis tangan Zayn yang dengan kejam menarik pipi kirinya.
Zayn malah tertawa dan tiba-tiba ia menarik Azella dalam pelukannya. Lelaki itu tidak peduli dengan tatapan-tatapan orang-orang disekitarnya. Ia malah menenggelamkan wajahnya pada leher Azella dan memeluk gadis itu lebih erat. Ia tidak bisa lagi menahan perasaannya. Ia ingin Azella dekat dengannya, sangat-sangat dekat dengannya. Sementara gadis itu hanya bisa menyembunyikan wajah memerahnya karena malu di dada Zayn, dengan diam-diam menikmati kehangatan pelukan lelaki yang begitu berharga baginya.
"Zayn, lepas!", Azella meronta setelah beberapa saat, "aku malu, Zayn"
Kata-kata Azella malah membuat Zayn mendengus geli. Gadis ini selalu mampu membuat bibirnya melengkung ke atas. Lalu ia melepaskan pelukannya dan menunduk menatap Azella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewind || z.m
FanfictionGirl and Big Ben sequel. Bukankah kini semuanya tampak seperti terulang kembali seperti piringan hitam usang yang memutar jalan kita dalam roda, hingga kemanapun kita pergi pada akhirnya kita akan kembali bertemu. Dan kini kita berdiri di sini, Aku...