*10

6K 630 76
                                    

"Jadi setiap hari kamis, jumat dan sabtu kau akan berkerja di butik Mrs. Roberts yang terkenal itu?" Tanya Cana saat kami berjalan beriringan menuju tempat parkir mobil Xavier.

"Yeah, dimulai sejak besok. Ya tuhan! Aku tidak menyangka Mrs. Roberts memilih aku!" Aku memekik senang. Cana hanya geleng-geleng kepala sambil tersenyum lebar.

"Dan itu artinya setiap kamis dan jumat kau akan pulang larut malam?"

Aku menatapnya dan menangguk.

"Siapa yang akan menjemputmu? Oh ya Xavier tentu saja, dia kan calon tunanganmu" Cana menatapku sambil mengedipkan sebelah matanya menggodaku.

"Tunggu, tunggu... kau tahu?" aku menatapnya tidak percaya.

"Soal apa?"

"Soal aku dan Xavier yang akan bertunangan. Aku pikir kau belum tahu"

Cana tersenyum lebar padaku lalu melingkarkan lengannya pada lenganku, menarikku agar berjalan lebih cepat. "Tentu aku tahu, apa kau lupa bahwa kalian adalah sahabatku?, Tentu aku tahu soal perjodohan sahabatku sendiri" katanya ceria.

Tapi tiba-tiba Cana berhenti berjalan dan menatapku dalam, seakan ia teringat sesuatu yang penting. "Tapi bagaimana dengan kau dan Zayn?"

"Apa?!" aku menatapnya tidak percaya. Apa maksud Cana dengan ucapannya itu, mungkinkah...

"Kau tahu? sejak kapan?" aku menatap Cana dalam. Cana balas menatapku lalu tersenyum miring.

"Semalam" jawabnya. "Niall menceritakan padaku dongeng tentang kalian berdua"

"Niall tentu saja" umpatku. Bukannya aku tidak ingin Cana tau persoalan tentang Zayn, hanya saja aku belum siap.

"Well, girls apa yang sedang kalian gossipkan?" Suara Xavier yang baru saja keluar dari mobilnya--aku baru sadar kami telah tiba di parkiran--membuatku terlonjak kaget. "Aku berani bertaruh kalian tengah membicarakan betapa tampan dan menawannya diriku"

"Well. Mr. DeRayneel terkadang rasa percaya diri berlebihan bisa membuatmu terkena diare berkepanjangan" cemooh Cana. Aku menarik tangan Cana pelan, membuatnya menatapku, Aku balas menatapnya dan sedikit menggelengkan kepalanku. Dan tampaknya ia mengerti maksudku karena ia mengangguk pelan.

"Tapi serius, apa yang sedang kalian bicarakan" tanya Xavier lagi.

"Hanya tentang job baru Azella" jawab Cana, gadis itu membuka pintu belakang audi perak Xavier dan duduk di dalamnya.

"job apa?"

"Mrs. Roberts menawariku bekerja paruh waktu menjadi asistennya di butiknya" jelasku, aku berjalan ke sisi lain mobil dan menempatkan diriku pada kursi penumpang.

Xavier kembali memasuki mobilnya. "Hebat" Pujinya, lalu ia menyalahkan mesin mobil, "Dan kau akan berkerja mulai kapan?" Mobil mulai melaju meninggalkan parkiran kampus.

"Besok, tepatnya setiap hari kamis, jumat dan sabtu"

"kalau begitu good luck" Xavier mengedipkan sebelah matanya padaku.

***

Pada kamis sorenya aku sudah berada di dalam butik luar biasa mewah milik Mrs. Roberts. Butik ini bernama La Bella. Yang sudah terkenal bahkan di kalangan selebritis sekalipun.

"Ms. Chlaire anda di panggil oleh Mrs. Roberts di ruangangannya, Ia butuh bantuanmu," Diana, salah satu pekerja disini berseru padaku.

"Baiklah" dengan cekatan aku segera menuju ruang Mrs. Roberts yang terletak di sebelah timur laut ruangan.

Rewind || z.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang