**7

5.5K 618 98
                                    

Hollaa minna-san... Enjoy the story...

Aku memperhatikan sekeliling ketika aku dan Cana sedang menata puding-puding diatas meja makan, sedangkan Xavier sedang mengobrol dengan Niall dan tertawa kencang-kencang. Harry, Louis, Gemma dan Eleanor masih bermain kartu poker. Liam dan pacarnya sibuk tertawa sambil menonton televisi dan Zayn dan Ariana, mereka sedang... well bermesraan tanpa menyadari keberadaanku di dapur.

Beberapa menit kemudian kami hampir selesai menata semua puding ketika Harry, Louis dan Liam datang menghampiri kami.

"Apa ini?" Harry mengambil satu puding yang berwarna kuning tua, yang kalau tidak salah adalah puding wortel. "Katakan padaku ini bukan cairan empedu yang dibekukan" Katanya.

Aku ingin tertawa mendengarnya, tapi aku menahannya sambil menatap Cana yang memajukan bibirnya sambil menatap Harry kesal.

Liam mengambil puding berwarna ungu--puding rasa terong--lalu mengamatinya, "Yang ini terlihat seperti kotoran tingkiwingky"

Aku semakin ingin tertawa dan terasa semakin sulit menahannya, Aku melirik Cana, kini pandangan tajam ia arahkan pada Liam dengan bibir yang semakin maju.

Kali ini Louis ikut mengambil satu puding hijau tua--well puding brokoli andalan Cana--Mata lelaki itu menyipit mengamati puding. "Yang ini tampak seperti sari ketiak hulk"

Kali ini aku gagal menahan tawaku yang meletus seketika bersamaan dengan ketiga lelaki itu. Ketika tawaku hampir reda aku melirik Cana. Aura hitam pekat yang menakutkan keluar dari sekelilingnya. Well boys kalian dalam masalah. Aku tak dapat menebak apa yang akan Cana lakulan pada ketiga lelaki itu.

Tapi yang mengejutkan Cana malah tersebyum. Jenis senyum yang tampak begitu dipaksakan.

"Umm...Tuan tuan, lebih baik kalian cicipi dulu sebelum banyak komentar, karena kita tidak sedang berada dalam facebook" Ucap Cana dengan nada manis yang dibuat-buat.

"Kau yakin ini tidak beracun?" Tanya mereka bersamaan. Membuatku ingin tertawa lagi.

"untung mereka tampan" Desis Cana pelan, nyaris seperti bisikan, tapi aku bisa mendengarnya yang membuatku mengulum senyum. "Kalau puding itu beracun aku pasti sudah di perjara karena membuat makanan beracun" Kata Cana dengan senyum dipaksakannya. Aku tahu di dalam hatinya ia begitu kesal.

"Oh jadi ini buatanmu?" Tanya Harry. "Kau buat dari apa? kenapa warnanya bisa semenji..um mencolok ini?"

"Sayuran" Kata Cana. "Dan beberap--"

"Hoy kalian semua kemari!" Ucapan Cana terpotong dengan seruan Niall yang menyuruh kami berkumpul di teras belakang rumahnya.

Aku, Harry, Cana dan yang lain segera menuju teras halaman belakang, dimana Niall berada.

Kami semua berkumpul mengelilingi Niall membentuk setengah lingkaran, Dan sialnya tepat dihadapanku Zayn dan Ariana. Mereka bergandengan tangan dengan Ariana yang menyandarkan kepalanya pada bahu Zayn. Tahan Azella, tahan. Batinku.

"Malam ini tidak akan terasa seru tanpa permainan bukan?" Seru lelaki pirang itu.

"Kau punya permainan menarik Nialler?" Tanya Harry.

"Yupss, Aku punya sebuah permainan. Kau lihat labirin tanaman baruku?" Niall menunjuk ke bentang luas halamannya yang kini terdapat sebuah labirin dengan dinding tumbuhan--yang aku tak tahu nama jenisnya--setinggi 2 meter.

"Kita akan bermain dalam labirin itu?" Tanya Eleanor.

"Tepat sekali Ele. Jadi begini" Niall mulai menjelaskan. "Labirin itu berbentuk segienam dengan satu pintu masuk di setiap sisinya, karena kita ada 12 orang jadi dibagi menjadi dua grup, grup pertama dan kedua"

Rewind || z.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang