EPISODE 53
" NO!! Shiro !..I don't want to be the owner, !" Tania menegaskan pendiriannya untuk tidak menjadi pemilik baru hotel mewah itu. Tania segera bangun dari kerusinya dan segera beredar.
" But you are the choosen one, the tree choose you, I think.. it's about time for me to go." Jang Man wol menyuarakan pendapatnya dalam nada sedih. Langkah Tania terhenti.
" It was accidentally happened. The blame is on you . If you not throw the water on me, this won't be happening. I refused to be the owner, found someone else. I already have so many problem, I don't need one anymore. " Tania menolak tawaran tidak masuk akal itu sekali lagi.
" Mahu atau tidak perjanjian telah termaterai antara kamu dan Pokok Bulan itu. Tiada istilah tidak sengaja, walaupun kamu terminum air itu. Air yang kamu minum itu adalah air daripada bunga Pokok Bulan itu. Dia tidak akan memilih kamu jika kamu tidak layak." Kata nenek itu menyampuk perbualan mereka.
"Not my problem, I'm going back home." Tania malas melayan, dia meneruskan langkahnya yang terhenti tadi.
" Tapi kamu tahu ke jalan untuk pulang? Sepertinya kamu juga belum mati, tapi kamu juga harus segera kembali kepada jasad kamu..tempat ini terlalu berbahaya bagi roh seperti kamu. " Kata-kata nenek tua itu membuatkan langkahnya terhenti sekali lagi. Tania berpaling semula ke arah mereka.
" You got a point. I can't do that. I can't go home. No matter how much I want it, I can't. I don't know why on Earth I'm coming back to Korea again. My body was definitely in Japan right now. Do you think that possible for me to come here? ." Tanya Tania membuatkan mereka terdiam.
"To be honest with both of you, I desperately wanna die. I don't want to live. My life is worthless, to have all these superpower but I can't use them to protect my man," Tania memegang dadanya yang mula terasa sakit. Tania memejamkan matanya cuba untuk bertenang. Nafasnya ditarik sedalam-dalamnya.
" I want to break the curse, but why I'm here with a new curse! ," marah Tania sambil menghentak kuat tangannya pada meja mesyuarat itu. Sekali lagi bangunan itu bergegar kuat. Kali ini lebih lama. Mereka berdua memandang wajah Tania. Mereka tidak panik apabila bangunan itu bergoncang kuat.
" Siapa kau sebenarnya ?!, " Soal nenek itu lagi kepadanya. Tania hanya tersenyum sinis.
" What's the different if you know who's me?! What will change then?! Can you save me ?! Or do you also want to take advantage on me ?! I don't think you want to know the real me, because the darkest side of me I don't want to unleash that out. I'd rather die with all of it.," Kata Tania lagi.
" Selagi kau tak beritahu kami identiti kau yang sebenarnya bagaimana mungkin kami bisa membantu kau? Kalau kau betul-betul tidak ingin menjadi pemilik hotel ini maka kau harus menebang pokok itu agar kau tidak perlu lagi menjadi pemiliknya. Hotel ini milik pokok itu, cuma dia yang layak memilih pemiliknya. Walaupun aku sendiri yang menanamnya, tapi dia hidup dengan jalan pilihannya sendiri. ," Kata nenek tua itu mengundang tawa Tania.
"Hahahahhahhaha!!.. Cemburunya aku pada Pokok Bulan yang kau katakan tu. Pokok pun boleh hidup ikut pilihannya sendiri. Tapi aku tidak." Wajah Tania mula suram.
YOU ARE READING
TANIA
FantasyAlert !!! Cerita ini hanyalah rekaan semata-mata. Tiada kaitan antara yang hidup ataupun yang telah meninggal dunia. Tiada kaitan dengan perkauman, peradapan dan keagamaan. Fiksyen semata-mata. Sinopsis: Diantara kehidupan dan kematian. Di situlah...