CHAPTER 1

142 3 0
                                    

"Kau sudah lihat game-nya?". Tanya Kartika penuh semangat. Ia berlari sangat cepat menuju ruangan kelas, tidak sabar bertemu dengan Gabby teman baiknya.

"Game apa?". Tanya Gabby sambil lalu. Ia sedang sibuk menyalin tugas milik Faisal si peringkat satu di kelas.

Meskipun Faisal selalu mendapat peringkat pertama di kelas bahkan mendapatkan peringkat satu umum, tapi Faisal tidak pernah sombong. Ia selalu berbaik hati, membantu memberikan penjelasan kepada teman-temannya yang kurang mengerti dengan pelajaran yang diajarkan oleh guru.

Tapi tidak dengan Gabby. Faisal sedang tidak membantunya belajar. Gabby malah mengambil tugas Faisal dengan paksa. Untung saja mereka sudah saling kenal sejak lama, kalau tidak, mungkin saat ini Faisal sudah melaporkan perbuatan Gabby kepada guru.

Faisal sudah mulai terbiasa dengan sikap seenaknya Gabby.

"Ini nih, game terbaru 'Nikky and the magic stone!'". Kartika menjelaskan masih dengan penuh semangat. "Game ini diangkat dari webnovel yang sekarang lagi kekinian itu loh, Gab".

"Judul novelnya juga sama". Kartika membuka smartphone-nya lalu menunjukkan webnovel yang dia maksud.

"Oh, yang sering kita baca itu yah? Yang updatenya setiap hari sabtu itu kan?". Kartika menganggukkan kepalanya kuat-kuat.

"Beneran ada game-nya?". Perhatian Gabby teralihkan begitu melihat layar handphone milik Kartika.

"Ya iyalah... Ini kan lagi aku pegang game-nya, gimana sih". Kartika menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Bingung dengan tingkah temannya yang aneh bin ajaib.

Gabby segera meninggalkan tugasnya dan beralih pada game terbaru yang dipegang Kartika. "Aku pinjam dulu ya, Ika-ku sayang". Ia menatap Kartika penuh pengharapan.

"Oke deh, kamu main aja duluan, aku masih sibuk main ML nih. Lagi push rank". Kartika segera memberikan game yang baru dibelinya kemarin dengan ikhlas. Untung saja dia sedang asyik bermain game online di HP-nya, kalau tidak, tidak akan semudah itu ia memberikan harta karunnya.

Kartika memang terkenal maniak game di kelas, makanya ia sangat dekat dengan semua teman laki-laki seangkatannya yang hobi bermain game online. Cuma Gabby satu-satunya teman perempuan yang dekat dengannya.

"Makasih Ika-ku sayang". Gabby memeluk Kartika senang. Ia segera memasukkan game itu kedalam tasnya sebelum Kartika berubah pikiran dan kembali sibuk menyalin tugas Faisal.

***

Saat itu matahari bersinar sangat terik dan langit masih memancarkan warna biru cerah, tidak nampak sedikit pun kalau hari sudah sore. Gabby yang kepanasan dan banjir keringat sepulang sekolah, segera berlari terbirit-birit menuju dapur mencari minuman dingin di dalam kulkas. Dia kehausan.

"Baru pulang, nak?". Tanya mama Gabby ketika beliau menemukan sosok putrinya ternyata sudah ada di rumah.

"Iya ma". Jawab Gabby ketika telah menghabiskan satu botol minuman dingin dalam sekali teguk.

"Ayo kamu ganti baju dulu sana. Atau mandi aja sekalian terus langsung makan. Mama udah masakin makanan kesukaan kamu loh. Dan ingat nona muda.. kamu harus belajar dulu sebelum istirahat, mengerti?". Perintah mama Gabby. Beliau tidak akan pernah lupa untuk selalu mengingatkan anaknya agar terus belajar. Ini tahun terakhir Gabby di bangku SMA. Jadi sudah sewajarnya jika Gabby rajin belajar agar dia bisa lulus ujian sekolah dan meneruskan studinya di universitas dengan akreditas A. Beliau ingin putrinya punya masa depan yang cerah. Jadi orang sukses.

"Iya ma, iya". Jawab Gabby malas dan segera beranjak pergi dari dapur ke kamarnya.

Gabby yang sudah masuk ke dalam kamar, segera mengunci pintu kamarnya dari dalam. Ia mau main game dulu sebelum mandi, makan dan belajar.

Cuma main satu jam saja.

Gabby melemparkan tas ransel miliknya dengan asal ke atas tempat tidur. Ia segera mengeluarkan game baru itu dan beberapa bungkus cemilan yang telah ia persiapkan saat perjalanan pulang tadi ke rumah.

Gabby menyalakan laptopnya, memasang headset ke telinganya, lalu memasukkan cakram padat milik game itu.

Ia menunggu dengan penuh semangat sambil menikmati cemilannya. Game-nya sedang loading.

"Aku pilih karakter yang mana ya?". Gabby memilih satu persatu karakter game yang tampil di layar laptopnya.

"Karakter yang ini ada juga? Nggak nyangka". Gabby memperhatikan karakter perempuan itu. Pemain perempuan itu cukup cantik menggunakan gaun berwarna putih gading. Rambutnya yang berwarna hitam, sangat berbeda dengan para pemain perempuan lainnya yang memiliki rambut berwarna blonde dan coklat.

"Baiklah, sudah aku putuskan! Untuk permainan pertama, aku pakai karakter ini saja". Ia langsung menekan tombol enter.

Lalu...

Keajaiban pun terjadi!


°
°
°
°
°

Halo semua..
Ketemu lagi di ide cerita adinda yang baru..😍

Bagaimana jalan ceritanya?
Semoga bisa dinikmati ya..😘🤗

Jangan lupa kasih komen dan bintang biar adinda makin semangat update nya..\(^o^)/

Love you all 😍😍😍

Let's Play Game: Nikky & The Magic StoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang