Gabby mulai sadar. Dia membuka matanya perlahan lalu menatap pelan sekelilingnya. Ternyata dia tidak lagi berada di kandang kuda.
Gabby sedikit berharap kalau kejadian yang baru saja terjadi tadi hanyalah mimpi buruk belaka. Tapi kenyataannya tidak demikian. Gabby masih berada dalam dunia game terkutuk ini.
Kenapa demikian? Karena sekarang Gabby sedang berada di sebuah kamar yang sangat besar dan luas, berkali-kali jauh lebih besar dan luas daripada kamar lamanya yang ada di dunia lain, kamar yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Kamar ini juga dilengkapi dengan perabotan mewah yang tertata rapi disetiap sudut ruangan.
Gabby, lebih tepatnya keluarga Gabby, tidak akan pernah mampu untuk membeli perabotan mewah seperti yang ada didalam kamar ini.
Lagipula kamar Gabby tidak pernah serapi dan sebersih ini. Lalu perabotannya juga terlihat kuno. Mewah sih, tapi tetap bergaya jaman dulu.
Jadi, sudah sangat jelas bukan, kalau Gabby sedang berada dikamar gadis yang bernama Valerie itu.
Ternyata tadi dia tidak bermimpi.
Gabby mengumpulkan semua kekuatannya, berusaha bangkit berdiri dari posisi tidurnya dan berjalan menuju cermin yang terpajang indah di atas meja rias.
Gabby duduk di depan meja rias sambil menatap lekat wajah yang terpantul pada cermin tersebut. Benar saja, ini wajah gadis yang bernama Valerie, bukan wajah milik Gabby.
Dia harus secepatnya menyelesaikan permainan bodoh ini agar bisa kembali pada kehidupan normalnya. Tapi bagaimana caranya?
Tunggu tunggu tunggu...
Gabby mencoba mengingat kembali apa yang dikatakan suara aneh yang bercahaya itu.
"Aku harus membuat si pemeran utama pria, pangeran Alex jatuh cinta padaku. Lalu, aku harus membuat pangeran Alex memberikan batu ajaib secara suka rela, supaya aku bisa menyelesaikan permainan ini".
"Benar... Si narator bilang seperti itu tadi..."
Tapi bagaimana caranya Gabby bisa membuat pangeran Alex jatuh cinta padanya?! Jangankan jatuh cinta, untuk mendekatinya saja pasti akan sangat sulit.
Ini misi yang mustahil!
Alasannya?
Karena sekarang ini Gabby malah bereinkarnasi ke dalam tubuh Valerie yang cuma karakter tambahan dalam novel kekinian itu dan bukannya masuk ke dalam tubuh Nikky si pemeran utama wanita.
"Agkh, kenapa sih aku harus memilih karakter ini?!". Gabby menyesali pilihannya. Dia sampai menjambak rambutnya karena merasa frustasi.
Gabby membenturkan kepalanya berulang kali ke atas meja rias, berharap kalau dia mati saja sekarang.
Tunggu tunggu tunggu... Aku tidak boleh mati di game ini! Gabby menggeleng-gelengkan kepalanya dengan panik.
Gabby kembali teringat dengan apa yang dikatakan suara aneh itu selanjutnya. Gabby hanya memiliki tiga nyawa untuk bertahan hidup, jadi Gabby tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan itu. Dan apabila ia sampai mati dalam game ini, jiwanya akan terkurung ditempat ini selamanya. Selamanya...!!!
Ini malapetaka!!!
Wajah Gabby langsung pucat.
"Agkh, kenapa sih aku harus memainkan game terkutuk itu?!". Gabby berteriak histeris semakin frustasi.
Apa yang harus dia lakukan sekarang? Gabby ingin menangis tapi tidak ada satu tetes pun air mata yang mau keluar. Ia benar-benar merasa tidak berdaya sekarang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Play Game: Nikky & The Magic Stone
Fantastik⚠️WARNING ⚠️ 🌸KARYA SENDIRI🌸 [ONGOING] Gabby yang sedang asyik bermain game baru pemberian temannya, tiba-tiba masuk kedalam game. "Kau harus memenangkan hati sang pangeran untuk mendapatkan batu ajaib itu". Kata narator kepada Gabby saat Gabby te...