CHAPTER 15

13 2 0
                                    

Setelah berdebat hampir dua jam, akhirnya Felix dan Gabby di izinkan pergi secara sepihak oleh nyonya Elizabeth. Tuan Charles jelas tetap tidak mengizinkan. Namun nyonya Elizabeth sudah jengah mendengar perdebatan antara ayah dan anak yang tidak ada habisnya. Mereka berdua sama-sama keras kepala.

Like father, like daughter!

"Tenanglah sedikit, suamiku". Nyonya Elizabeth berusaha menenangkan suaminya. "Ingat dengan kondisi kesehatanmu, sayang. Bisa-bisa kau terkena penyakit stroke". Beliau mengingatkan soal perkataan dokter pribadi keluarga mereka sekitar sebulan yang lalu.

Dokter George merupakan dokter pribadi keluarga Richardson yang khusus menangani penyakit dalam. Beliau seumuran dengan tuan Charles. Mereka berdua sudah berteman baik sejak masih kecil. Kedua keluarga mereka pun sangat dekat, karena itulah mereka berdua tumbuh dan besar bersama. Mereka bahkan selalu bersekolah di akademi yang sama meski akhirnya ketika memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi, mereka berdua mempunyai minat yang berbeda. Tuan Charles memilih belajar tentang politik karena beliaulah yang akan menjadi penerus keluarga Richardson dan sudah dipastikan akan menjadi calon Duke berikutnya, sedangkan tuan George lebih tertarik mempelajari ilmu kesehatan. Ia sudah bercita-cita menjadi dokter sejak kecil. Lagipula beliau hanya anak kedua dari keluarganya, maka sudah dipastikan bahwa bukan beliau yang akan menjadi penerus nama keluarganya.

Tuan Charles dan dokter George sangat dekat. Perbedaan karakter mereka membuat perjalanan persahabatan mereka tidak pernah diwarnai kata bertengkar ataupun salah paham. Beruntung juga mereka selalu menyukai dan berpacaran dengan perempuan yang berbeda. Mereka pernah berjanji, jika mereka menikah dan punya anak laki-laki dan perempuan nantinya, mereka akan menjodohkan anak-anak tersebut.

Sayang seribu sayang, di usianya yang hampir memasuki kepala empat dokter George belum juga menikah. Dan sampai detik ini, beliau belum menunjukkan tanda-tanda akan segera menikah. Ia terlalu asyik mengurusi para pasien yang sakit. Ia benar-benar mengabdikan hidupnya untuk menolong orang. Beliau bahkan menggunakan dana pribadinya untuk memberikan pengobatan gratis kepada warga yang kurang mampu. Nama dokter George sangat terkenal seantero negeri Abyssinia, bahkan sangat terkenal di beberapa negara tetangga.

Tuan Charles sangat menyayangkan keputusan dokter George yang tidak ingin menikah dan mengakibatkan Valerie berakhir dengan tidak punya calon tunangan. Padahal beliau sangat berharap bisa berbesan dengan sahabat karibnya itu.

Jika saja dokter George menikah dan punya anak laki-laki, sudah pasti anak-anak mereka akan dijodohkan sejak bayi. Tuan Charles tidak perlu repot-repot mencari calon suami yang cocok untuk menjadi pendamping hidup putrinya. Dan sudah pasti anak lelaki dokter George-lah yang akan menjadi pasangan dansa Valerie bukannya si Felix! Si pangeran sombong itu!

"Aku tidak habis pikir dengan kelakuan putri kita, istriku! Apa sih yang dia pikirkan?! Apa belum cukup dengan semua gosip miring yang sudah tersebar ke semua pelosok negeri Abyssinia?! Semua orang terus saja membicarakan tentang dia dan si Felix itu! Sekarang dia bahkan berani meminta pangeran sombong itu untuk menjadi pasangan dansanya! Padahal sebelumnya dia sendiri yang bilang kalau dia menyukai pangeran Alex makanya ia sampai nekat mengikuti pelatihan calon ratu meskipun kondisi tubuhnya kurang baik! Anak itu benar-benar membuatku marah! Sikap plin-plan nya itu akan membawa masalah nantinya!". Sembur tuan Charles. Karena Valerie sudah terlanjur pergi, maka jadilah nyonya Elizabeth sebagai pengganti tempat pelampiasan emosi tuan Charles.

"Aku mengerti, suamiku. Aku tahu kau sangat mencemaskan keadaan putri kita. Tapi tenanglah dulu. Kita akan tanyakan lagi masalah ini saat Valerie pulang nanti". Nyonya Elizabeth memeluk suaminya yang masih tetap tampan dan tampak muda meskipun sudah berumur tiga puluh delapan tahun. Nyonya Elizabeth berusaha untuk menenangkan beliau dengan memberikan belaian lembut dipunggung suaminya. "Dan ingat, bicarakan semuanya secara baik-baik. Kau mengerti, suamiku?".

Let's Play Game: Nikky & The Magic StoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang